EFEKTIVITAS MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS
Abstract
The purpose of this research was to find out the mean difference of students critical thinking ability who used physic modules based on guided inquiry and conventional at SMA Negeri 1 Bandar Sribawono. This research method used Pretest-Posttest Control Group Design. The results of this research showed that the mean of pretest in experimental class was 50.52 and the mean of control class was 47.18. After conducting the treatment, the mean of experimental class was 80.19 and the mean of post test in control class was 75.2. The increasing of students critical thinking ability could be seen from the result score of Independent sample t-test which score was Sig. 0.049, in the other word, it can be concluded that learning module with inquiry strategy could increase the students critical thinking ability of SMA Negeri 1 Bandar Swribawono.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan modul pembelajaran fisika berbasis inkuiri terbimbing dengan buku konvensional yang digunakan di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen Pretest-Posttest Control Group Design. Hasil penelitian ini diperoleh nilai rerata Pretest pada kelas eksperimen 50,52, sedangkan pada kelas kontrol adalah 47,18. Setelah pembelajaran pada kelas eksperimen diperoleh rerata Posttest 80,19 sedangkan pada kelas kontrol diperoleh rerata Posttest 75,2. Peningkatan kemampuan berpikir kritis dilihat hasil uji Independent Sample T-Test dengan nilai Sig. 0,049, maka dapat disimpulkan modul pembelajaran dengan strategi inkuiri dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa SMAN 1 Bandar Sribhawono.
Kata kunci: modul, inkuiri terbimbing, kemampuan berpikir kritis
Full Text:
PDFReferences
Achmad, Arief. 2007. Memahami Berfikir Kritis. Artikel Pendidikan. Network. (online)(http://researcheng.com/1007arief3.html diakses 19 Oktober 2015).
Amila. Agnes, Nengah Maharta dan Agus Suyatna. 2015. Pengaruh Penggunaan Modul Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing Terhadap Minat dan Hasil Belajar. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika. Vol. 4 (1), 11 - 19.
Ardi, Andreas, I Dewa Putu Nyeneng dan Chandra Ertikanto. 2015. Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Pokok Suhu dan Kalor. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika. Vol. 3 (1), 63 - 72.
Arum, R.F. 2013.Pengembangan Modul IPA Terpadu Berbasis Pendekatan Inkuiri Terbimbing dengan Tema Belajar Mikroskop yang Mudah dan Menyenangkan untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SMP/MTS. Jurnal UNY. Vol. 2 (2), 10 - 18.
Herdian. 2010. Model Pembelajaran Inkuiri. Artikel Pendidikan. (online)(http://herdy07.wordpress.com/2010/05/27/Model pembelajaran inkuiri/ diakses 20 Oktober 2015).
Johnson, Elaine B. 2009. Contextual Teaching Learning (CTL). Bandung: Kaifa.
Majid, Abdul .2007. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan SK Guru. Bandung: PT Remaja Rodakarya.
Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group.
Sudjana, Nana. 1990. Penilaian hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Suprawoto, N.A. 2009. Mengembangkan Bahan Ajar dengan Menyusun Modul. (online) (http://www.scribe.com/doc/16554502/ akso diakses 2 November 2015 )
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Jurnal Pembelajaran Fisika
Copyright of the article is reserved by the author(s). Published by the Physics Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Lampung in Collaboration with the Physical Society of Indonesia (since 2019). This article is an open-access article under the Creative Commons non-commercial-share-alike 4.0 International License (CC BY-NC-SA 4.0) license.