Penggunaan Model Discovery Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Kolaborasi dan Berpikir Tingkat Tinggi
Abstract
The study was conducted to find out the student’s collaboration and high order thingking skills that was impact of Discovery learning model. This study was quasi-experimental with Pretest Post-test Non Equivalent Control Group Design. The population was 234seventh grade students of Junior High School 26 Bandar Lampung which. The research sample were 56 students of VIII G as experimental class and VIII H as control class which selected by purposive sampling technique. Collaboration skills data were analyzed desciptively in percentage while high order thinking skills were analyzed statistically using independents sample t-test. The findings of this research showed that the using of discovery learning model increased the student’s collaborations skills and high order thingking skills with significant value 0,000 (p=0,05).
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan peningkatan keterampilan kolaborasi dan keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning, Penelitian ini merupakan eksperimental semu dan termasuk non equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII SMP Negeri 26 Bandar Lampung yang berjumlah 234 orang dan terbagi ke dalam 8 kelas. Sampel penelitian adalah 56 peseta didik dari kelas VII.G sebagai kelas eksperimen dan VII H sebagai kelas kontrol yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Data keterampilan kolaborasi diperoleh dari hasil observasi menggunakan lembar observasi keterampilan kolaborasi dan data keterampilan berpikir tingkat tinggi diperoleh dari nlai pretes dan postes. Data observasi keterampilan kolaborasi dianalisis secara deskriptif kulitatif dalam bentuk persentase, sedangkan data hasil pretes dan postes dianalisis menggunakan uji independent sample T test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model discovery learning dapat meningkatkan keterampilan kolaborasi maupun keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik dengan nilai signifikan sebesar 0,000 (p=0,05).
Kata kunci: discovery learning, keterampilan berpikir tingkat tinggi, keterampilan kolaborasi
Full Text:
PDFReferences
Azis, A. A., Adnan, Muis, A., Taiyeb, M., dan Faisal. 2013. Penerapan Pembelajaran Kolaboratif untuk Meningkatkan Aktifitas Belajar Siswa Kelas XI IPA 3 Melalui Lesson Study Berbasis Sekolah di SMAN 8 Makassar. Jurnal Bionature. 14 (1): 38-43.
Hafiah, N. dan Cucu, S. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama.
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21 Kunci Sukses Kurikulum 2013. Bogor: Ghalia Indonesia.
Ilmi, A.N.A., Indrowati, M., dan Probosari, R.M. 2012. Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Guided Discovery terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Teras Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Biologi. 4 (2): 44-52.
Kivunja, C. 2015. Exploring the Pedogical Meaning and Implication of the 4c Super Skill “for them 21st century through bru-ner’s. University of New England. Australia. (Online), (http:/files-scrip.org/pdf _2015201758138, diakses tanggal 20 November 2017, 10.00 WIB).
Kurniasih, I dan Sani, B. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan. Surabaya: Kata Pena.
Nugroho, A., Purwanto, B. 2016. Eksplorasi Ilmu Alam 1. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
OECD. 2016. PISA result: What stu-dents know and can do: students performance in reading and sci-ence. (Online), (www.oecd-org/pisa/kevfindings/PISA-2012-result-overview.pdf, diakses pada tanggal 2 November 2017).
P21. 2009a. The Intellectual and Policy Foundations of the 21st Century Skills Framework. Washington DC: Partnership for 21st Century Skills.
Purwanto, E. dan Dyah R. S. 2013.Metode Penelitian Kuantitatif, untuk Administrasi Publik, dan Masalah-masalah Sosial. Yogyakarta: Gaya Media.
Rubiyanto, B., Marjono., Prayitno, B. 2016. Penerapan Model Disco-very learning Pada Materi Eko-sistem Untuk Meningkatkan Ke-mampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Kelas X Sma. Jurnal BIO-PEDAGOGI. 5 (1): 5-14.
Sudarisman, S. 2015. Memahami Hakikat Dan Karakteristik Pembelajaran Biologi Dalam Upaya Menjawab Tantangan Abad 21 Serta Optimalisasi Implementasi Kurikulum 2013. Jurnal Florea. 2 (1): 29-35.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suryobroto. 2007. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Trilling, B., & Fadel, C. 2009. 21st Century Skills: Learning for Life in Our Times. John Wiley & Sons .San Francisco, CA. (Online), (https://yasamboyuogrenme.wikispaces.com/file/view/21st+CENTURY+SKILLS.pdf, diakses pada tanggal 19 Februari 2018, Pukul 20.28 WIB).
Warsono., Hariyanto. 2013. Pembela-jaran Aktif Teori dan Asesmen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Widiadyana, I., Sadia, I.W., Suastra I.W. 2014. Pengaruh Model Discovery learning Terhadap Pemahaman Konsep IPA dan Sikap Ilmiah Siswa SMP. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA. 4 (1): 2-14.
Widodo, W., Rachmadiarti, F., Hidayati, S. 2016. Ilmu Pengetahuan Alam VII Semester 2: Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Widoyoko, E.P. 2012. Teknik Penyu-sunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Zoller,U. 2007. Purposely Teaching for The Promotion of Higher Order Thingking Skills: A Case of Critical Thingking. Research Science Education. 37: 353-369.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah
View My Stats
The copyright is reserved to The Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah that is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.