Tourism Geography Learning Process in 21st Century Competencies Efforts for Geography Education Students
Abstract
Abstract: Tourism Geography Learning Process in 21st Century Competencies Effort for Geography Education Students. Objectives: This research aims to find the content of 21st century competencies in the learning process of tourism geography subject. Methods: It is a qualitative research and data collection techniques are observation, interview, and documentation. The subjects are 14 students who were divided into students from villages and cities. Findings: The results showed that the learning process from the curriculum aspect and the tourism geography learning process has formed the character of collaboration, creativity, and critical thinking, but the content of communication competence has not been maximally formed. In addition, students from rural areas tend to have better cooperative and social care characteristics than urban students. Conclusion: The tourism geography learning process has formed the character of students in accordance with 21st century competencies, namely collaboration, creativity, and critical thinking, but personality factors and habits from the area of origin also influence the development of student character during college
Keywords: 21st century education, student character, character education.
Abstrak: Proses Pembelajaran Geografi Pariwisata dalam Upaya Mengembangkan Kompetensi Abad 21 pada Mahasiswa Pendidikan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menemukan muatan kompetensi abad 21 pada proses pembelajaran mata kuliah geografi pariwisata. Metode: Kualitatif dengan teknik pengambilan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah 14 mahasiswa yang dibagi atas mahasiswa berasal dari desa dan berasal dari kota. Temuan: Hasil penelitian menunjukan proses pembelajaran dari aspek kurikulum dan proses pembelajaran geografi pariwisata telah membentuk karakter kerjasama, berpikir kritis, dan kreatifitas namun muatan kompetensi komunikasi belum maksimal. Selain itu, mahasiswa yang berasal dari pedesaan cenderung memiliki karakter kerja sama dan peduli sosial yang lebih baik dari pada mahasiswa perkotaan. Kesimpulan: Proses pembelajaran geografi pariwisata telah membentuk karakter mahasiswa yang sesuai dengan kompetensi abad 21 yaitu collaboration, creativity dan critical thingking, namun faktor kepribadian dan kebiasaan dari daerah asal juga ikut mempengaruhi pengembangan karakter mahasiswa pada saat kuliah.
Kata kunci: pendidikan abad 21, karakter siswa, pendidikan karakter.
Full Text:
PDFReferences
Book:
Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran (Cetakan ke 2). DKI Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.
Asrul, Ananda, R., & Rosinta. (2014). Evaluasi Pembelajaran. Ciptapustaka Media. Bandung: Ciptapustaka Media.
Bintarto, R. (1979). Pengantar Geografi. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM.
Davidson, M., Khmelkov, V., & Lickona, T. (2010). The power of character: Needed for, and developed from, teaching and learning. In International research handbook on values education and student wellbeing (pp. 427–454). Springer.
Opielka, M. (2006). Gemeinschaft in Gesellschaft. Springer.
Sugiyono, S. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukardi, H. M. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.
Suyanto, S. (2009). Urgensi Pendidikan Karakter. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Kementrian Pendidikan Nasional.
Article or Chapter in A Published Book
Dharmawan, N. S. (2014). Implementasi Pendidikan Karakter Bangsa Pada Mahasiswa Di Perguruan Tinggi. Makalah Disampaikan Pada Pembinaan Pendidikan Karakter Bagi Mahasiswa PTS Di Lingkungan Kopertis Wilayah VIII.
Article in a Journal:
Abdullah, R. (2012). Pembelajaran berbasis pemanfaatan sumber belajar. Jurnal Ilmiah Didaktika, XII(2), 216–231.
Bedir, H. (2019). Pre-service ELT teachers’ beliefs and perceptions on 21st century learning and innovation skills (4Cs). Dil Ve Dilbilimi Çalışmaları Dergisi, 15(1), 231–246.
Campbell, S. (2014). What is qualitative research? Clinical Laboratory Science, 27(1), 3.
Harper, D. (2011). Choosing a qualitative research method. Qualitative Research Methods in Mental Health and Psychotherapy, 83–98.
Purwendah, E. K. (2020). Persepsi Budaya Hukum dalam Merespon Pencemaran Minyak di Laut Cilacap akibat Kapal Tanker dalam Perspektif Keadilan Ekososial. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 8(1), 93–105.
Putra, C. A. (2017). Utilization of Gadget Technology as a Learning Media. Bitnet: Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi, 2(2).
Official Document:
Depdiknas. (2011). Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa. Pusat Kurikulum Balitbang. Jakarta: Depdiknas.
Proceeding
Astuti, A. P., Aziz, A., Sumarti, S. S., & Anggani, D. (2019). Preparing 21st Century Teachers : Implementation of 4C Character ’ s Pre-Service Teacher through Teaching Practice. In Journal of Physics: Conference Series (pp. 1–8).
Jahroh, W. S., & Sutarna, N. (2016). Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengatasi Degradasi Moral. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Pendidikan, 395–402.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Jurnal Pendidikan Progresif
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
The copyright is reserved to The Jurnal Pendidikan Progresif that is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.