Pengaruh Berbagai Konsentrasi Ekstrak Bunga Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) Terhadap Zona Hambat Pertumbuhan Streptococcus pyogenes

Atok Miftachul Hudha, Dewi Agustin, Siti Zaenab, Mohamad Agus Krisno Budiyanto

Abstract


Streptococcus pyogenes can cause pharyngitis (sore throat) and impetigo (skin infection). Then, the purpose of this study was to analyze the effect of various concentrations of Averrhoa bilimbi in the formation of inhibitory zones of the growth of Streptococcus pyogenes bacteria. The population in this study was the whole of Streptococcus pyogenes bacteria, and the sample of this study was pure culture of Streptococcus pyogenes bacteria. The data analysis techniques used were the Kruskal Wallis Test and the Mann Whitney Test. The results showed that there was an effect of giving various concentrations of Averrhoa bilimbi to the inhibition zones of the growth of Streptococcus pyogenes bacteria. The concentration of Averrhoa bilimbi which has the best effect on the inhibitory zone diameter of Streptococcus pyogenes bacteria which is 25% with an average inhibition zone diameter of 1,392 mm.

Streptococcus pyogenes dapat menyebabkan penyakit faringitis (radang tenggorokan) dan impetigo (infeksi permukaan kulit). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh berbagai konsentrasi ekstrak bunga belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) terhadap zona hambat pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes. Populasi dalam penelitian ini yaitu keseluruhan bakteri Streptococcus pyogenes, dan sampel penelitian ini yaitu biakan murni bakteri Streptococcus pyogenes. Teknik analisis data yang digunakan adalah Uji Kruskal Wallis dan Uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian berbagai konsentrasi ekstrak bunga belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) terhadap zona hambat pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes. Konsentrasi ekstrak bunga belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) yang memiliki pengaruh terbaik terhadap diameter zona hambat bakteri Streptococcus pyogenes adalah 25% dengan rata-rata diameter zona hambat 1,392 mm.

 

Kata kunci: belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi), Streptococcus pyogenes, zona hambat bakteri


Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Afifi, R., Erlin, E., & Rachmawati, J. (2018). Uji Anti Bakteri Ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) terhadap Zona Hambat Bakteri Jerawat Propionibacterium acnes secara in vitro. Quangga: Jurnal Pendidikan Dan Biologi, 10(1), 10–17. https://doi.org/https://doi.org/10.25134/quagga.v10i01.803

Apriani, D., Amaliawati, N., & Kurniati, E. (2014). Efektivitas berbagai konsentrasi infusa daun salam (Eugenia polantha Wight) terhadap daya antibakteri Staphylococcus aureus secara in vitro. Teknologi Laboratorium, 3(1).

Ardananurdin, A., Winarsih, S., & Widayat, M. (2004). Uji efektifitas dekok bunga Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) sebagai antimikroba terhadap bakteri Salmonella Typhi secara in vitro. Jurnal Kedokteran Brawijaya, 20(1), 30–34.

Awanis, M. A., & Mutmainnah, A. A. (2016). Uji antibakteri ekstrak oleoresin jahe merah (Zingiber officinale var.rubrub) terhadap bakteri Streptococcus pyogenes. 3(1), 52–62.

Azmi, N. U. R. (2013). Skrining fitokimia dan uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol serta fraksi-fraksi Bunga Belimbing Wuluh ( Averrhoa bilimbi L .) terhadap antibakteri Staphylococcus aureus dan Klebsiella pneumonia. Universitas Sumatera Utara.

Ernawati, & Sari, K. (2015). Kandungan senyawa kimia dan aktivitas antibakteri ekstrak kulit buah alpukat (Persea americana P.Mill) terhadap bakteri Vibrio alginolyticus. Jurnal Kajian Veteriner, 3(2), 203–211. Retrieved from http://vetpub.net/attachments/File/JKV_3-2/jkv-v3n2-11.pdf

Erywiyatno, L., Djoko, & Krihariyani. (2012). Pengaruh madu terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes. Analis Kesehatan Sains, pp. 30–37. https://doi.org/2302-3635

Jawetz, Melnick, & Adelberg’s. (2001). Mikrobiologi kedokteran (1st ed.). Jakarta: Salemba Medika.

Ji, Y. S., Dian, N., & Rinanda, T. (2012). Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L) terhadap Streptococcus pyogenes secara in vitro. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 12(4), 31–36.

Kusuma, S. A. F. (2010). Streptococcus pyogenesis. Retrieved from https://docplayer.info/32702709-Makalah-bakteri-streptococcus-pyogenes-oleh-sri-agung-fitri-kusuma-m-si-apt.html

Kusumowati, I. T. D., Rosita, M., & Prasetyawan, A. (2014). Daya antibakteri ekstrak etano, daun senggani (Melastoma affine D. Don). Biomedika, 6(2), 22–25.

Madduluri, S., Rao, B., & Sitaram, B. (2013). In vitro evaluation of antibaterial activity of five indigenous plants extrak against five bacterial pathogens of human. Academi Sciences: International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 5(4), 679–684. Retrieved from https://innovareacademics.in/journal/ijpps/Vol5Suppl4/8138.pdf

Maryam, S., Juniasti, S., & Kosman, M. (2015). Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) asal kota Watampone. Asy-Syifaa, 07(01), 60–69. https://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2

Novita, N. T. (2018). Skrining fitokimia, aktivitas peredaman radikal DPPH dan sititiksis ekstrak bunga dan buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Retrieved from https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/95605/1/G18ntn.pdf

Pratiwi, S. T. (2008). Mikrobiologi farmasi. Yogyakarta: Erlangga.

Puteri, T., & Milanda, T. (2016). Uji daya hambat ekstrak daun Lidah Buaya (Aloe vera L.) terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus: Review. Farmaka Suplemen, 14(2), 9–17.

Radam, R., Soendjoto, M. A., & Prihatiningtyas, E. (2017). Pemanfaatan tumbuhan yang berkhasiat obat oleh masyarakat di kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Prosiding Seminar Nasional Lahan Basa, (November 2016), 486–492.

Repi, N., Mambo, C., & Wuisan, J. (2016). Uji efek antibakteri ekstrak kulit Kayu Manis ( Cinnamomum burmannii ) terhadap Escherichia coli dan Streptococcus pyogenes. Jurnal E-Biomedik (EBm), 4(1), 1–5.

Sari, R., Nour, F., Mustari, A., & Wahdaningsih, S. (2013). Aktivitas antibakteri minyak atsiri kulit jeruk Pontianak terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Traditional Medicine Journal, 18(2), 121–126.

Setiawan, A. T. (2017). Upaya penanganan gangguan nyeri akut pada a.n C dengan faringitis. Retrieved from http://eprints.ums.ac.id/52248/4/NASKAH PUBLIKASI.pdf

Sidharti, L., Pemula, G., Lisiswanti, R., & Soleha, T. U. (2015). Kesesuaian peresepan penyakit faringitisa akut terhadap standar pengobatan di puskesmas rawat inap Simpur Bandar Lampung tahun 2013. Jurnal Agromedicine, 2(3), 196–202.

Suryaningsih, S. (2016). Belimbing wuluh (Averrhoa Bilimbi) sebagai sumber energi dalam sel Galvani. Jurnal Penelitian Fisika Dan Aplikasiny, 6(1), 11–17. Retrieved from https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpfa/article/view/880/669

Utami, E. R. (2011). Antibiotika, resistensi dan rasionalitas terapi. El-Hayah, 1(4), 191–198. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/265579606_ANTIBIOTIKA_RESISTENSI_DAN_RASIONALITAS_TERAPI


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats

Creative Commons License
The copyright is reserved to The Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah that is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.