Aktivitas dan Perjuangan WNI Kerurunan China dalam Persamaan Hak Sebagai Warga Negara Tahun 1954 – 1965
Abstract
This study aims to find out how the activities and struggles of the ethnic Chinese community against discrimination that occur to them. The method used in this research is to use a qualitative approach with historical methods. Collecting data using documentation techniques and library techniques. The data analysis technique used is a qualitative data analysis technique because the data obtained is not in the form of numbers so that it cannot be tested statistically. Activities and struggles carried out by residents of ethnic Chinese descent are carried out in various ways, both individually as was done by Oei Tjoe Tat who sits in government. PDTI does not want the problem of “small groups”, Perwitt's statement regarding the draft citizenship law, Baperki's request to participate in perfecting the Pancawardhana, Expectations of Baperki Commission IV in fighting discrimination and racism, Baperki's Plenary Conference is a milestone in the struggle against discrimination'. While the struggle carried out by the ethnic Chinese community, Baperki's struggle to abolish regulations that were considered discriminatory, Baperki's struggle against discrimination started from the first regional congress of Baperki, the struggle for the right for Buddhists to be treated the same as other religions. that Buddhism should be treated the same as oth er religions In 1964 Baperki made a request to the central government, to be included in the State Committee for the Perfection of Pancawardhana, besides that it can also be done in groups by following organizations such as BAPERKI, PDTI and so on. All the struggles carried out by the ethnic Chinese community are to be free from discrimination that occurs. This is reinforced by data through a literature study conducted at the National Archives of the Republic of Indonesia.
Keywords: Activity, Struggle, Tionghoa ethnicity
Full Text:
PDFReferences
Adrian Perkasa. (2012).Orang-Orang Tionghoa dan Islam di Majapahit, Yogyakarta: Penerbit Ombak. hlm 47
Arsip Tektual Komando Operasi Tertinggi, Badan Permusyawaratan Kewarganegaraan Indonesia No. 889
Arsip Tektual Komando Operasi Tertinggi, Badan Permusyawaratan Kewarganegaraan Indonesia No. 892
Benny G. Setiono. (2003). Tionghoa dalam Pusaran Politik. (Jakarta: Elkasa), hlm. 806.
Biker Pintar, “Pengertian dan Arti Aktivitas”, http://hondacbmodifikasi.com, diakses 16 September 2021
Danial, A.R., Endang dan Wasriah Nana. (2009). Metoda Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium PKn Upi. hlm 80
Departemen Pendidikan dan kebudayaan. (1981). Kamus Besar bahasa Indonesia (Edisi Kedua). Balai Pustaka: Jakarta, hlm 367
Dimyati, J. (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan & Aplikasinya pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jakarta: Kencana Prenada Media Group. hlm 76
Dwija Utama. (2019) Jurnal Pendidikan: “Dwija Utama” Forum komunikasi pengembangan profesi pendidik kota Surakarta. edisi 42/volume 10/Februari 2019. Hlm 82
Hesti Armiwulan Sochmawardiah. (2013). Diskriminasi Rasial dalam Hukum HAM, studi tentang diskriminasi terhadap etnis Tionghoa. Hlm 130
Herbert Feith, (2001) Soekarno dan Militer dalam Demokrasi Terpimpin. (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan), hlm. 10
Hesti Armiwulan Sochmawardiah. (2013). Diskriminasi Rasial dalam Hukum HAM, studi tentang diskriminasi terhadap etnis Tionghoa. Hlm 130
Hugiono & Poerwantana. (1987). Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta: Bina Aksara
Ibid. hlm 16-23
Jimly Asshiddiqie. (2005). Hukum Tata Negara dan Pilar-Pilar Demokrasi. hal 211
Kepolisian Negara Bagian D.P.K.M (1954). Perkembangan Organisasi Warga Negara Indonesia Turunan Tionghoa.
Koentjaraningrat. (2007). Manusia dan Kebudayaan, Jakarta: Djambatan. hlm 87
Konvergensi. (2019). Jurnal Konvergensi Edisi 30/volume VII/Oktober 2019. Hlm 86
Mohammad Nasir. (1983). Metodologi Penelitian. Ghalia Indonesia: Jakarta. hlm 48
Nurani Soyomukti. (2012). Soekarno dan Cina. (Yogyakarta: Garasi. hlm 282
Notosusanto, N. (1984). Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer. Jakarta: Inti Indayu.
Oei Tjoe Tat. (1995) Memoar Oei Tjoe Tat Pembantu Presiden Soekarno. (Jakarta: Hasta Mitra. hlm. 3
P.R.S. Mani. (1989). Jejak Revolusi 1945 Sebuah Kesaksian Sejarah. Jakarta: Grafiti. hlm 90
Perhimpunan Warga Negara Indonesia Turunan Tionghoa. (1954). Pernyataan Sikap Perwitt mengenai Rancangan Undang-Undang Kewarganegaraan.
Roso Daras.(2013). Total Bung Karno Serpihan Sejarah yang Tercecer. (Jakarta: Imania),hlm. 98
S. Nasution, Didaktik Asas -Asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hlm. 89.
Siauw Tiong Djin.Siauw Giok Tjhan, Perjuangan Seorang Patriot Membangun Nasion Indonesia dan Masyarakat Bhineka Tunggal Ika, halaman 195
STIKI Malang, (2006). Badan Permusjawaratan Kewarganegaraan Indonesia
Teuku Muttaqin (2014). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Bermuatan General Education, Star kuala University Press. Hlm 56
Thaib, D. (1988). Pancasila yuridis konstitusional. Yogyakarta: Penerbit Jurusan Hukum Tata Negara, Universitas Islam Indonesia. hlm 23
Yusuf, A. M. (2014). Kuantitatif, Kualitatif, & Penelitian Gabungan. Jakarta: Kencana. hlm 56
Zainal Arifin. (2020). Metode Diskusi kelompok dan Penerapannya dalam Pembelajara Bahasa Indonesia di SMP. Indramayu : CV. Adanu Abimata. Hlm 4
Zakiah Darajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 138
Zed Mestika, Metodo Penelitian Kepustakaan,(Jakarta: Yayasan Obor Indonesia .2008) hal 4-5
Zulkarnain (2001) , Jalan Meneguhkan Negara Sejarah Tata Negara Indonesia. (Yogyakarta: Pujangga Press), hlm. 102
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Journal of Social Science Education
Address:
Building N FKIP University of Lampung
Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.1
Bandar Lampung City 35141