PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGELOMPOKKAN DAN INFERENSI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
Abstract
This research aims to describe the effectiveness of guided inquiry learning model to improve classification and inferring skills in teaching non-electrolyte and electrolyte solutions. This reseach uses Quasi Experimental Method and Non-Equivalent Pretest Posttest Control Group Design. The sample of this students in class X1dan X2 SMA Swadhipa that used purposive sampling technique. The effectiveness of guided inquiry learning model was measured based on significant N-gain improvements and t test. The results showed that average value of N-gain of skills in classification and inferring in control and experiment classrooms on significant 0.18 and 0.11. Based on the t test, it is known that classroom with used guided inquiry learning model had higher skill in classification and inferring than classroom with conventional learning. This shown that guided inquiry learning model is effective to improve classification and inferring skills in teaching non electrolyte and electrolyte solutions.
Penelitian ini bertujuan untuk mendekripsikan efektivitas model pembelajaran inkuiri terbimbing dalam meningkatkan keterampilan mengelompokkan dan inferensi pada materi pokok larutan non elektrolit dan elektrolit. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan Non-Equivalent Control Group Design. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMA Swadhipa kelas X1 dan kelas X2 yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Efektivitas model pembelajaran inkuiri terbimbing diukur berdasarkan peningkatan N-gain yang signifikan dan uji perbedaan dua rata-rata (uji t). Hasil penelitian menunjukkan nilai rerata N-gain keterampilan mengelompokkan dan keterampilan inferensi untuk kelas kontrol dan eksperimen mengalami peningkatan sebesar 0,18 dan 0,11. Berdasarkan hasil uji t, kelas dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing memiliki keterampilan mengelompokkan dan inferensi yang lebih tinggi dibandingkan kelas dengan pembelajaran konvensional. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing efektif dalam meningkatkan keterampilan mengelompokkan dan inferensi pada materi pokok larutan non elektrolit dan elektrolit.
Kata kunci : keterampilan inferensi, keterampilan mengelompokkan, model pembelajaran inkuiri terbimbing.
Full Text:
PDFReferences
Fajriani, S. 2011. Pembelajaran Materi Hidrolisis Garam Melalui Pratikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains. 12 Desember 2012http://repository .upi.edu/skripsiview.php?noskrip
Farina, J. 2012. Pengembangan Keterampilan Proses Sains SMA Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Pokok Bahasan Sel Elektrolisis. 12 Desember 2012http://repository.upi.edu/skripsiview.php?noskrip
Nuh, Usep. 2010. Fisika SMA Online: Keterampilan Proses Sains. Artikel Pendidikan. Diakses 03 November 2012 dari http://fisikasma-online.blogspot. com/2010/03/keterampilan-proses-sains.html.
Panen, P., D. Mustafa, dan M. Sekarwinahyu. 2001. Konstruktivisme dalam
Pembelajaran. Dikti. Jakarta.
Pulallaila, Ali dan Sri Redjeki. 2007. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Penguasaaan Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA Pada Materi Suhu Dan Kalor. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA. UPI. Bandung.
Roestiyah. 1998. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.
Sudjana, N. 2005. Metode Statistika Edisi keenam. PT. Tarsito. Bandung.
Tim action Research Buletin Pelangi pendidikan. 1999. Proses Belajar Mengajar. Universitas Lampung.
Trianto. 2010. Model-Model Pembelajaran Terpadu. Bumi Aksara. Jakarta.
Refbacks
- There are currently no refbacks.