Tari Khakot: Seni pertunjukan tradisi masyarakat Lampung sebagai wadah pembentukan nilai karakter Peserta didik
Abstract
Seni pertunjukan yang dimiliki masyarakat Lampung sangat beragam dan memiliki nilai filososi bagi masyarakatnya. Tari khakot merupakan salah satu seni pertunjukan tari yang berasal dari masyarakat Lampung yang selalu dihadirkan saat upacara adat. Perkembangan dan pertumbuhan seni pertunjukan tersebut selalu difungsikan oleh masyarakatnya karena memiliki nilai budaya yang terus diwariskan dari generasi ke generasi. Tujuan penelitian ini untuk mengungkap tentang nilai-nilai yang terkadung dalam seni pertunjukan tari tersebut. Fenomena ini sangat menarik untuk dikaji dari perspektif nilai budaya masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan diperoleh hasil, bahwa tari khakot merupakan seni pertunjukan arak-arakan sebagai salah satu bagian rangkaian iring-iringan dari rombongan pengantin. Tari khakot memiliki nilai pendidikan untuk membentuk karakter bagi masyarakat Lampung terkhusus bagi generasi muda. Nilai karakter tangguh, tanggungjawab, dan bijaksana dapat dilihat dari ragam gerak, properti, dan musik pengiringnya.
Full Text:
PDFReferences
Berg, B. L. (2001). Qualitative Research Methods for the Social Sciences V. GOOD FOR RESERCH OUTLINE AND ETHNOG AND INT - dramturgy int.
Cahyono, A. (2006). Pola Pewarisan Nilai Nilai Kesenian Tayub. Harmonia: Journal Of Art Research and Education, Vol.VII No(Januari-April 2006), 23–36.
Daryanti, F. (n.d.). No Title.
Daryanti, F., Jazuli, M., & Florentinus, T. S. (2020). Jurnal Pendidikan Progresif Values of Character Education in the Sirih Pinang Symbol : A Cultural Value of Coastal Society, 10(2), 292–297. https://doi.org/10.23960/jpp.v10.i
Mawardi, D. (2014). Pendidikan untuk Pengembangan Karakter (Telaah terhadap Gagasan Thomas Lickona dalam Educating for Character). Al-Ulum, 14(1), 269–288. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/290920065_PENDIDIKAN_UNTUK_PENGEMBANGAN_KARAKTER_Telaah_terhadap_Gagasan_Thomas_Lickona_dalam_Educating_for_Character
Miles, M., Huberman, A., & Saldaña, J. (2014). Chapter 5: Designing matrix and network displays. Qualitative Data Analysis A Methods Sourcebook, 107–119. https://doi.org/10.1136/ebnurs.2011.100352
Ningrum, C. R. (2017). Fungsi tari nyambai pada upacara perkawinan adat nayuh pada masyarakat saibatin di pesisir barat lampung, 10(2), 533–546.
Rokhman, F., Hum, M., Syaifudin, A., & Yuliati. (2014). Character Education for Golden Generation 2045 (National Character Building for Indonesian Golden Years). Procedia - Social and Behavioral Sciences, 141, 1161–1165. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.05.197
Snyder, G. K., Farrelly, C. A., & Coelho, J. R. (1992). Capillary perfusion in skeletal muscle. American Journal of Physiology, 262, H828–H832. https://doi.org/10.21831/JPPFA.V2I2.2658
Sulaeman, A., Hidayat, H. I. S., & , Ganjar Kurnia, E. C. (2014). Dinamika Pertunjukan Topeng pada Budaya Ngarot di Lelea Indramayu. Panggung, 24(4), 388–398.
YUSIKA, Y. (2019). PROSESI NYAMBAI PADA MASYARAKAT LAMPUNG SAIBATIN DI NEGRI RATU TENUMBANG KECAMATAN PESISIR SELATAN KABUPATEN PESISIR BARAT. digilib.unila.ac.id. Retrieved from http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/55874
DOI: http://dx.doi.org/10.23960%2Faksara%2Fv23i1.pp57-67
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats