Nilai-Nilai Sosial Istilah Adat Bali (Kajian Sosiolinguistik pada Masyarakat Transmigran Bali di Lampung)

Gede Eka Putrawan, Endang Ihktiarti

Abstract


This study was aimed at investigating a number of Balinese customary terms used as daily life regulators (norms) by describing: (1) Balinese customary terms used as norms for standards of behaviour in social life; and (2) social values reflected in the Balinese customary terms used as regulators to behave in everyday social life. This research was conducted in a village of Balinese immigrants, Central Lampung regency, through descriptive qualitative approach. The data collected were then analyzed through a qualitative analysis of flow model. The results show that there are thirty Balinese customary terms studied sociolinguistically described in a consistent pattern based on their real meaning, social meaning, social values, and their implications alphabetically. In addition, there are 10 terms in base words, six terms in derived words, one term in dwipurwa, and 13 terms in combined words. This study provides an illustration that the Balinese still preserve their customary terms as a culture passed down from generation to generation. The implications of the Balinese customary terms, generally, refer to the formation of behaviour for maintaining the balance between people, environment, and the Creator. The implications and significance of social values studied sociolinguistically fall into a very high category with a total of 22 terms (73%) and a high category with a total of eight terms (27%).

Key words: Balinese customary terms, Balinese immigrants, social values, norms

Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi sejumlah istilah adat Bali yang digunakan sebagai pengatur (norma) dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari dengan mendeskripsikan dan memaparkan: (1) butir-butir istilah adat Bali apa saja yang dijadikan sebagai norma bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat oleh transmigran Bali di Kabupaten Lampung Tengah; dan (2) nilai-nilai sosial apa saja yang tercermin dari istilah adat Bali yang dijadikan pengatur bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari oleh transmigran Bali di Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian ini dilakukan dengan penggunaan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan analisis data yang mengacu pada teori analisis kualitatif model alir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga puluh istilah ada Bali yang dikaji secara sosiolinguistik yang dideskripsikan dengan pola yang konsisten berdasarkan arti, makna sosial, nilai-nilai sosial, dan implikasinya secara alfabetis. Dari hasil kajian terdapat 10 buah istilah kata dasar, enam buah kata turunan, satu buah kata ulang dwipurwa, dan 13 buah gabungan kata. Kajian yang dilakukan secara konsisten memberikan gambaran bahwa suku Bali mempedomani nilai-nilai sosial istilah adat Bali sebagai suatu kebudayaan yang bersifat turun-menurun. Implikasi dari istilah adat Bali pada umumnya mengarah pada pembentukan tingkah laku dalam menjaga keseimbangan terhadap antarwarga, alam sekitar, dan Sang Pencipta. Implikasi dan kebermaknaan nilai-nilai sosial istilah adat Bali yang dikaji secara sosiolingustik menunjukan kategori sangat tinggi yang berjumlah 22 buah istilah (73%) dan yang termasuk kategori tinggi sebanyak 8 buah istilah (27%).

Kata kunci: istilah adat Bali, transmigran Bali, nilai-nilai sosial, norma


Full Text:

PDF

References


Achmad HP dan Alex Abdulah. 2013. Linguistik Umum. Jakarta: Erlangga.

Alwasilah, A. Chaedar. 2011. Beberapa Mazhab dan Dikotomi Teori Linguistik.

Bandung: Angkasa.

Alwasilah, A. Chaedar. 1990. Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa.

Azwar.2008. Sikap Manusia: Teori dan Pengkurannya (edisi kedua). Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Bawa, I Wayan dan I Wayan Jendra. 1981. Struktur Bahasa Bali (Pusat dan

Pembinaan Bahasa). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Dharmayudha, I Made Suasthawa dan I Wayan Koti Cantika. 1991. Filsafat Adat Bali.

Denpasar: Upada Sastra.

Fachruddin A.E. dkk. 1984. Buku Pegangan Mata Kuliah Dasar Umum. Ujung

Pandang: Bhakti Sentra Baru.

Fishman, J.A. (ed). 1968. Readings in the Sociology of Language. Rowley: Newbury

House.

Gelebet, Nyoman.1992. Kebudayaan dan Lingkungan Alam. (Kongres Kebudayaan

Kebudayaan dan Sektor-Sektor Kehidupan Masyarakat IV. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Kaler, I Gusti Ketut. 1982. Butir-Butir Tercecer tentang Adat Bali (Buku Jilid 1 dan 2).

Denpasar: Bali Agung.

Kridalaksana, Harimurti.1984. Fungsi Bahasa & Sikap Berbahasa. Ende-Flores:Nusa

Indah.

Koentjaraningrat. 1972. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: Dian Rakyat.

Malini, Ni Luh Nyoman Seri. 2012. Kebertahanan Bahsa Bali di Provinsi Lampung

(Jurnal Ilmiah Masyarakat Linguistik Indonesia). Agustus 2012 Tahun ke 30

Nomor 2. (terakriditasi SK Dirjen Dikti No.64a/DIKTI/Kep/2010).

Marat. 1981. Sikap Manusia Perubahan serta Pengukurannya. Bandung: Ghalia

Indonesia.

Miles, Matthew dan A.Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta:

Universitas Indonesia.

Moleong, Muhajir Noeng. 1998. Metodologi Penelitian Kualitatif: Telahaan, Positivistis, Rasionalistis, dan Fhenomenologis. Yogyakarta: Rakesarasin.

Soekanto, Soerjono. 1970. Sosiologi suatu Pengantar. Jakarta: Universitas Indonesia.

Suparlan, Parsudi. 1981 Manusia Kebudayaan dan Lingkungannya Perspektif

Antropologi Budaya. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Suliani, Ni Nyoman Wetty.1996. Istilah Kekerabatan dan Variasi Tutur Sapa Bahasa

Darah Bali yang Digunakan oleh Keluarga Dosen Universitas Lampung yang Berasal dari Suku Bali (Laporan Penelitian). Bandar Lampung: FKIP Universitas Lampung.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.




View My Stats