Unsur Intrinsik dalam Dongeng Bertrand Solet dan Michel Cosem dan Implikasinya terhadap Pembelajaran

Sri Wahyuni, Sumarti Sumarti, Nani Kusrini

Abstract


Cette recherche vise à décrire les éléments intrinsèques, notamment: le thème, l’intrigue, les personnages, l’espace le temps, le message et leur implication dans l’apprentissage. Cette recherche utilise la méthode descriptive qualitative. La source de données de cette recherche est la collection des contes de Bertrand Solet et Michel Cosem. Les résultats de cette recherche montrent qu’il y a quatres themes: social, égoïste, physique et divin. L’intrigue dans chaque conte est divisé en exposition, complication et résolution. La plupart des contes se déroulent dans la forêt, mais il en existe un dans une église. La personalisation se compose des personnages, des caracthères et de façon pour décrire des personnes. Chaque conte contient un message qui est transmis soit explicitement ou implicitement. Et puis, les résultats de cette recherche peuvent être impliqué dans la compétence de base (KD) 3.8: caractériser une fable française en faisant attention aux fonction sociales, à la structure du texte et aux éléments linguistiques, et ils peuvent également servir de source de l'apprentissage du français au lycée.

 

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan unsur intrinsik yang meliputi: tema, alur, penokohan, latar, amanat, dan implikasinya terhadap pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini ialah kumpulan dongeng karya Bertrand Solet dan Michel Cosem. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat tema yaitu sosial, egois, jasmani, dan divine. Alur pada setiap dongeng terbagi atas eksposisi, komplikasi dan resolusi. Penokohan meliputi tokoh, watak dan cara penyampaian watak. Sebagian besar latar dongeng terjadi di hutan, latar satu dongeng yang terjadi di sebuah Gereja. Setiap dongeng mengandung amanat yang disampaikan baik secara eksplisit maupun implisit.  Hasil penelitian ini juga dapat diimplikaskan pada KD 3.8 : mencirikan  cerita fabel (fable) Prancis yang sederhana dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks”, dan hasil penelitian ini bisa menjadi sumber belajar bahasa prancis di SMA.

 

Kata kunci: dongeng, unsur intrinsik, implikasi pembelajaran


Full Text:

PDF

References


Aminuddin. 2013. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Danandjaya, James. 1986. Floklor Indonesia: ilmu gosip, dongeng dan lain-lain. Jakarta: Pustaka Grafiti Press.

Esten, Mursal. 1993. Kesusastraan: pengantar teori dan sejarah. Bandung: Angkasa.

Hendy, Zaidan. 1991. Pelajaran Sastra. Jakarta: Grasindo.

Semi, Atar. 1993. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa.

Siswantoro. 2016. Metode Penelitian Sastra. Yokyakarta: Pustaka Pelajar.

Suroto.1993. Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Tarigan, Henry Guntur. 1985. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: CV Angkasa.

Winarni, Retno. 2014. Kajian Sastra Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Wiyanto, Asul. 2005. Kesustraan Sekolah. Jakarta: PT Gramedia.

Wiyatmi, 2009. Pengantar Kajian Sastra. Yokyakarta: Pustaka Books Publiser.

Zainuddin.1992. Materi Pokok Bahasa dan Sastra. Jakarta: Rineka Cipta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License

The copyright is reserved to The Jurnal Pendidikan Progresif that is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

View My Stats