Model Time Token Berbasis Kearifan Lokal Melalui Pendekatan Kontekstual untuk Berbicara Bahasa Daerah (Lampung)

Salmina Salmina, Bambang Setiyadi, Nurlaksana Eko Rusminto

Abstract


The purpose of this research is to develop learning model Time Token based on the local discernment in traditional games through contextual learning approach in increasing the Lampung language speaking ability. This learning model development of this research using the cycle by considering the reflection result in every implementation of learning. The data collection techniques used are observation and speaking ability test. Based on the research, the result of learning model Time Token based on the local discernment in traditional games through contextual learning approach was effective to increase the students speaking ability in the Lampung language. The result of the research showed that there was a significant increase of students speaking ability from pre-cycles, the first cycles until the second cycle in every aspect of assessment and the target of indicator reached about 80% for the good score category.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model pembelajaran time token berbasis kearifan lokal dalam bentuk permainan tradisional melalui pendekatan kontekstual dan untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam berbahasa Lampung. Penelitian ini adalah pengembangan model pembelajaran yang uji efektifitasnya menggunakan siklus dengan mempertimbangkan hasil refleksi di setiap pelaksanaan pembelajaran. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan test kemampuan berbicara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran time token berbasis kearifan lokal dalam bentuk permainan tradisional melalui pendekatan kontekstual efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam berbahasa Lampung, dibuktikan dengan adanya peningkatan penilaian kemampuan berbicara siswa dari pra siklus, siklus 1, hingga siklus II di setiap aspek penilaian, serta telah mencapai indikator yang direncanakan yakni terdapat 80% siswa mendapat kategori penilaian baik.

Kata kunci: Kearifan lokal, kemampuan berbicara, kontekstual, time token.


References


Arends, R. and Ann Kilcher. 2010. Teaching For Student Learning: Becoming an Accomplished Teacher. Reutledge. New York.

http://ariefksmwrdn.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-kearifan-lokal.html. diakses 28 November 2016

Huda Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Imran, Syaiful. 2009. Komponen Pembelajaran Kontekstual (CTL). ipankreview.wordpress.com/tag/ctl.

Januszewski & Molenda. 2008. Educational Technologi A Definition with Commentary. Taylor & Francis Group, LLC. USA.

Johnson, E.B. 2004. Contextual Teaching & Learning: Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Meng-asikkan dan Bermakna. Bandung: Penerbit MLC.

Nadlir. 2014. Urgensi Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal. Jurnal Pendidikan Agama Islam. UIN Sunan Ampel.

Nurgiyantoro, burhan. 2012. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi.Yogyakarta: BPPE

Peraturan Daerah Provinsi Lampung nomor 2 tahun 2008 tentang Pemeliharaan Kebudayaan Lampung.

Reigeluth, C.M & Chellman, A.C. 2009. Instructional-Desaign The-ories and Models Volume III, Building a Common Knowlwdge Base. Taylor & Francis. New York.

Setiyadi, Bambang Ag. 2014. Penelitian Tindakan untuk Guru dan Mahasiswa. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Setiyadi, Bambang Ag. 2006. Teaching English As A Foreign Language. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Suyono. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Rosda. Jakarta

Tim Penyusun. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta

Yuanita, Eva. 2010. Model Pembelajaran Time Token Arends, http://rhum4hnd3soq.blogspot.com diakses 8 Maret 2011.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.