Penerapan Model Inkuiri Terbimbing dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Lancar Siswa pada Materi Asam Basa
Abstract
The research was aimed to describe practicality, effectiveness, and effect size of guided inqury model in improve the ability of the fluent thinking of acid base topics. This research used poor experimental method with one group pretest-posttest design. The sample of the research was XI IPA 3 class of SMAN 12 Bandarlampung as the experimental class by cluster random sampling. The instruments that used were pretest and postest equestions. Based on the results showed that the practicality and the effectiveness of guided inguiry model had a very high criteria. This research concluded that guided inqury model has practicality, effective, and big effect size in order to improve the ability of the fluent thinking in improve the ability of the fluent thinking on acid base topics.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kepraktisan, keefektifan, dan ukuran pengaruh model inkuiri terbimbing dalam meningkatkan kemampuan berpikir lancar pada materi asam basa. Penelitian ini menggunakan metode poor experimental dengan one group pretest-posttest design. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA 3 SMAN 12 Bandarlampung , yang diperoleh dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Instrumen yang digunakan adalah soal pretes dan postes. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kepraktisan dan keefektivan model Inkuiri Terbimbing memiliki kriteria sangat tinggi. Kesimpulan penelitian ini adalah model Inkuiri Terbimbing memiliki kepraktisan, keefektivan,dan ukuran pengaruh yang besar dalam meningkatkan kemampuan berpikir lancar pada materi asam basa.
Kata kunci: asam basa, inkuiri terbimbing, kemampuan berpikir lancar
Full Text:
PDFReferences
Dincer, S. 2015. Effect of Computer Assisted Learning on Students Achievement in Turkey: a Meta-Analysis. Journal of Turkish ScienceEducation, 12 (1): 99-118
Fitriani, R. D. dan Sugiarto, B. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah untuk Melatihkan Keterampilan Proses pada Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit (Implementation Of Problem Based Instruction To Exercised Of Science Process Skill On Electrolyte And Non Electrolyte Solution). Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan, 2(3).
Fraenkel, J. R., Wallen,N. E., dan Hyun, H. H. 2012. How to Design and Evaluate Research in Education (Eigth Edition). New York: Mc Grow-Hill.
Hake, R. R. 2002. Relationship of Individual Student Normalized Learning Gains in Mathematics with Gender, High School, Physics, and Pre Test Scores in Mathematics and Spatial Visualization. Physics Education Research Conference. Tersedia pada:http://www.physics.indiana.edu/~hake/PERC2002h-Hake.pdf [21 st of October 2017].
Hastuti, T., Rudibyani, R.B dan Efkar T. 2016. Penerapan Model Inkuiri Terbimbing dalam Meningkatkan Efikasi Diri Dan Penguasaan Konsep Siswa Pada Materi Larutan Elektrolit Dan Non-Elektroit. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, 3(2): 1-12
Ibrahim, M. 2002. Pembelaaran Inkuiri Terbimbing, [online]. Tersediahttp://herfis.blogspot.com/2009/07/Pembelajaraninkuiri.html, [10 Desember 2017]
Inam, A. 2017.Learning Geometry through Discovery Learning Using a Scientific Approach. International Journal of Instruction, 10 (1) : 55-70.
Jahjouh, Y.M.A. 2014. The Effectiveness of Blended E-Learning Forum inPlanning for Science Instruction. Journal of Turkish Science Education, 11(4): 3-16.
Kadri, M. dan Rahmawati, M. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Suhu dan Kalor. Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan, 1 (1): 29-33.
Moeed, A. 2013. Science Investigation That Best Supports Student Learning: Teachers' Understanding of Science Investigation. International Journal Environment Science Education, 8 (2) : 532-537.
Munandar, U. 2014. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: RinekaCipta.
Murdiandari, W., Fadiawati. N., dan Tania, L. 2015. Pembelajaran Model Discovery Learning untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Lancar pada Materi Laju Reaksi. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, 4(2): 1-12.
Ozgelen, S. 2012. Students Science Process Skills with in a Cognitive Domain Frame work. In Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 1(2): 1-10.
Prasetyo, A.D. 2014. Berpikir Kreatif Siswa dalam Penerapan Model Pembelajaran Berdasar Masalah Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika, 2(1):1-12.
Pratama, G ., Rosila I., dan Efkar T. 2015. Efektivitas Inkuiri Ter-bimbing Materi Asam-Basa garam dalam Meningkatkan Keterampilan Klasifikasi Dan Komunikasi. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, 4(3): 1-12.
Pullaila, A dan Redjeki, S. 2007. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Penguasaaan dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Sma pada Materi Suhu dan Kalor. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA. Bandung : UPI.
Putra, T., Irwan, dan Dodi, V.2012. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dengan Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal Pendidikan Matematika,1 (1): 22-26.
Putri, D. E. N., Rudibyani, R. B., dan Efkar, T. 2017. Pembelajaran Problem Solving untuk Meningkatkan Keterampilan Inferensi dan Mengkomunikasikan Materi Larutan Penyangga. Jurnal Pendidikandan Pembelajaran Kimia, 4(3): 1060-1072.
Sari, F.R., Fadiawati, N., dan Tania, L.2015. Model Discovery Learning dalam Meningkatkan Keterampilan Berpikir Luwes pada Materi Laju Reaksi. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, 4(2):556-567
Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Suherman, E. 2003. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICAUPI.
Sunyono. 2012. Buku Model Pembelajaran Berbasis Multipel Representasi (Model SiMaYang). Bandarlampung: Aura Printing & Publishing.
Tim Penyusun. 2006. Standar Isi Mata Pelajaran Kimia SMA/MA. Jakarta: BSNP.
Tim Penyusun. 2013. Permendikbud No. 59 tahun 2014 Lampiran III Tentang PMP Mata Pelajaran Kimia SMA. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara.
Tompo, B., Ahmad, A., dan Muris, M. 2016. The Development Of Discovery-Inquiry Learning Model To Reduce The Science Misconceptions Of Junior High School Students. International Journal Of Environmental & Science Education,11(12): 5676-5686.
Tumurun, S.W., Gusrayani, D., & Jayadinata, A.K. 2016. Pengaruh pembelajaran Model Discovery Learning terhadap keterampilan Berpikir Kreatif Siswa pada Materi Sifat-sifat Cahaya. Jurnal Pena Ilmiah, 1(1) : 1-10
Refbacks
- There are currently no refbacks.