PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN PHET SIMULATION DAN KIT OPTIKA MELALUI INKUIRI TERBIMBING
Abstract
This study aimed to determine the differences of optics learning achievement using Phet Simulation and Optics KIT through guided inquiry and determine the better optics learning achievement between both of them. The design and the analysis technique of this study used The Randomized Pretest-Posttest Design Group Comparasion and the Independent Sample T-Test. The analyzed data was the average of N-gain. Average of optics student achievement using Phet Simulation was 8.07 and using Optics KIT was 6.90. The improvement of student achievement using Phet Simulation by 3.05 with the average of N-gain was 0.65, while students are using Optics KIT by 2.09 with the average of N-gain was 0.43. The results showed that the student achievement using Phet Simulation better than using Optics KIT.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar optika menggunakan Phet Simulation dan KIT Optika melalui inkuiri terbimbing serta mengetahui hasil belajar optika yang lebih baik antara keduanya. Desain eksperimen dan teknik analisis yang digunakan adalah The Randomized Pretest-Posttest Comparasion Goup Design dan Independent Sample T-Test. Data yang dianalisis adalah rata-rata N-gain. Rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan Phet Simulation 8,07 sedangkan siswa yang menggunakan KIT Optika 6,90. Peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan Phet Simulation 3,05 dan rata-rata N-gain 0,65, sedangkan siswa yang menggunakan KIT Optika 2,09 dan rata-rata N-gain 0,43. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa menggunakan Phet Simulation lebih baik daripada menggunakan KIT Optika.Kata kunci: inkuiri terbimbing, KIT Optika, phet simulation
Full Text:
PDFReferences
Daryanto. 2013. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Hanson, David M. 2006. Instructors Guide to Process-Oriented Guided-Inquiry Learning. New York: Department of Chemistry Stony Brook University.
Juandi, Tarpin. 2011. Pembelajaran Fisika dengan CTL Melalui Media Pembelajaran Animasi dan KIT IPA Ditinjau dari Gaya Belajar dan Motivasi Berprestasi Siswa. Tesis. Surakarta: Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret.
Kusnadi. 2010. Pembelajaran Kimia Dengan Problem Based Learning (PBL) Menggunakan Laboratorium Real Dan Virtual Ditinjau Dari Kemampuan Matematik Dan Kemampuan Berpikir Abstrak Siswa. Jurnal Inkuiri. Vol. 2 (2), 163-172.
McKagan, B. S., K. K. Perkins, M. Dubson, S. Reid, R. LeMaster, & C. E. Wieman. 2008. Developing and Researching PhET simulations for Teaching Quantum Mechanics. Journal of Applied Physics. Vol. 40 (1), 1-13.
Perkins, Katherine, Wendy Adams, Michael Dubson, Noah Finkelstein, Sam Reid, Carl Wieman, & Ron LeMaster. 2006. PhET: Interactive Simulations for Teaching and Learning Physics. The Physics Teacher. Vol. 44, 18-23.
Siswono, Hendrik. 2013. Virtual Laboratory. (Online), (http://mas-boy69.blogspot.coom/2013/10/virtual-laboratory.html), diakses 2 Februari 2014.
Sofiani, Erlina. 2011. Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa pada Konsep Listrik Dinamis. Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Taufiq, M. 2008. Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Compact Disc untuk Menampilkan Simulasi Dan Virtual Labs Besaran-Besaran Fisika. J. Pijar MIPA. Vol. 3 (3): 6872.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2015 Jurnal Pembelajaran Fisika
Copyright of the article is reserved by the author(s). Published by the Physics Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Lampung in Collaboration with the Physical Society of Indonesia (since 2019). This article is an open-access article under the Creative Commons non-commercial-share-alike 4.0 International License (CC BY-NC-SA 4.0) license.