TRADISI ROBO-ROBO MASYARAKAT MELAYU DI KABUPATEN MEMPAWAH, KALIMANTAN BARAT

Meilinda Gita Lestari, Yusawinur Barella, Aminuyati Aminuyati

Abstract


Budaya di Indonesia sangatlah beragam dan kaya, karena Indonesia terdiri dari ribuan pulau dengan lebih dari 300 suku bangsa yang berbeda. Setiap suku bangsa memiliki kekayaan budaya, tradisi, bahasa, dan adat istiadat yang unik. Salah satu ciri khas budaya Indonesia adalah semangat gotong royong dan kebersamaan dalam kehidupan masyarakat. Prinsip ini tercermin dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk dalam adat istiadat, upacara, dan tradisi. Pada penelitian ini, peneliti memilih salah satu etnis Melayu yang ada di Kalimantan Barat terkhususnya di daerah Mempawah. Suku Melayu di daerah Mempawah, Kalimantan Barat memiliki tradisi khas untuk menolak bala’ tradisi ini bernama robo-robo. Tradisi robo-robo ini dikenal sebagai tradisi yang memperingati hari datangnya seseorang dari tanah Bugis Sulawesi Selatan pada tahun 1637. Kedatangan Raja Mempawah, Opu Daeng Manambon dari Bone, Sulawesi Selatan di abad ke-17. Tradisi robo-robo dilakukan dengan tujuan untuk mendekatkan diri dan berdoa kepada Allah SWT sebagai bentuk rasa syukur karena telah mendapat rezeki, keamanan, keharmonisan hidup dan bebas dari duka. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. 

References


Affandy, S. (2017). Penanaman Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Meningkatkan Perilaku Keberagamaan Peserta Didik. Atthulab: Islamic Religion Teaching and Learning Journal, 2(2). https://doi.org/https://doi.org/10.15575/ath.v2i2.3391

Faisol, A., & Bakri, S. (2014). Islam dan Budaya Jawa. Kartasurya: Pusat Pengembangan Bahasa IAIN Surakarta, 17–18.

Kurniawan, S. (2015). Tradisi dan kepercayaan umat Islam di Kalimantan Barat sebuah deskripsi tentang kearifan lokal umat Islam Kalimantan Barat. Samudra Biru.

Natsir, M., Heristian, D., & Cornelis, S. (2017). RITUAL ZIARAH MAKAM OPU DAENG MENAMBON Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat (Cetakan Pe). Kepel Press.

Njatrijani, R. (2018). Kearifan lokal dalam perspektif budaya Kota Semarang. Gema Keadilan, 5(1), 16–31. https://doi.org/https://doi.org/10.14710/gk.2018.3580

Priyatna, M. (2017). Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal. Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam, 5(10), 1311–1336. https://doi.org/https://doi.org/10.30868/ei.v5i10.6

Purmiasih. (2019). Daeng Manambon Sang Penyelamat Dinasti. CV Pustaka One.

Puspitaningtyas, Z., & Kurniawan, A. K. (2016). Metode Penelitian kuantitatif. Pandiva Buku.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. CV Alfabeta.

Wahab, W., Hariansyah, H., & Hayati, D. N. (2019). Agama Dan Modernitas Dalam Praktik Ritual Mandi Safar Di Kayong Utara. Jurnal Studi Agama Dan Masyarakat, 15(2), 140–165. https://doi.org/https://doi.org/10.23971/jsam.v15i2.1675

Zulkarnain. (2018). Sejarah Budaya Robo’-robo’ Kabupaten Mempawah. Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Kabupaten Mempawah.




DOI: http://dx.doi.org/10.23960%2Fjiip.v4i2.28188

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Jurnal Inovatif Ilmu Pendidikan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats

Creative Commons License
The copyright is reserved to The Jurnal Inovatif Ilmu Pendidikan that is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.