PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA
Abstract
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model Discovery Learning terhadap keterampilan berpikir kritis siswa SMA. Desain penelitian menggunakan desain pretest-posttest tak ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas XI MIA3 dan XI MIA4, dipilih secara purposive sampling. Data kuantitatif berupa rata-rata nilai pretest, posttest dan gain keterampilan berpikir kritis siswa yang dianalisis menggunakan uji t dan uji U. Data kualitatif berupa hasil aktivitas belajar dan tanggapan siswa yang dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas yang menggunakan Discovery Learning lebih tinggi 44,76 dibandingkan kelas yang menggunkan metode diskusi 27,61. Pada kelas yang menggunakan Discovery Learning rata-rata keseluruhan dari aktivitas belajar lebih tinggi 75,00% dibandingkan kelas yang menggunakan metode diskusi 59,49%. Dengan demikian model Discovery Learning berpengaruh dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.
Kata kunci : aktivitas belajar, berpikir kritis, discovery learning
Full Text:
PDFReferences
Amri, S. dan Ahmadi, I. K. 2010. Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif dalam Kelas. Jakarta: Prestasi Pustakarya.
Batubara, A. E. 2014. Pengaruh Strategi Pembelajaran Inquiri dan Discovery Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Topik Bioteknologi di SMAN 1 Padangsidimpuan Tahun Pelajaran 2013/2014. [Tesis]. Medan: Universitas Negeri Medan. (Online). (http://digilib.unimed.ac.id, diakses pada 12 Desember 2014; 08.30 WIB).
Bawotong, J. J. 2014. Pengaruh Penerapan Model Discovery Learning Pada Pembelajaran Konsep Jaringan Tumbuhan Terhadap Aktifitas dan Hasil Belajar Peserta Didik di SMA N 1 Langowan Tahun Pelajaran 2013/2014. [Skrpsi]. Manado: Universitas Negeri Manado. Vol. 2 (12). (Online). (http: //ejournal.unima.ac.id/index.php/jsme/issue/view/5575, diakses pada 12 Desember 2014; 09.00 WIB).
Facione, P.A. 2015. Critical Thinking: What It Is and Why It Count. (Online). (https://insight assessment.com, diakses pada 12 Desember 2014; 10.00 WIB).
Hake, R. 1999. Assessment of Student Learning in In-troductory Science Courses. (Online). (http://www.physics.indiana.edu/~sdi/Analyzing Change-Gain.pdf, diakses pada 24 Januari 2015; 10.00 WIB).
Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Ilahi, T. M. 2012. Pembelajaran Discovery Strategy & Mental Vocational Skill. Yogyakarta: Diva Press.
Kemendikbud. 2013. Materi Pelatihan Guru, Implementasi Kurikulum 2013 SMP/MTs Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Kemendikbud.
Kosasih, E. 2014. Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Yrama Widya.
PISA. 2012. Education at a Glance 2012: OECD Indicators (OECD, 2012). (Online). (http: //gpseducation.oecd.org, diakses pada 24 Desember 2014; 19:58 WIB).
Purwanto, M. N. 2006. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Quitadamo I.J, C. L. Faiola, J. E. Johnson, dan M.J. Kurtz. 2008. Community-based inquiry improves critical thinking in general education biology. CBE-LSE . Vol. 7: 327-337. (Online). (http://www.lifescied. org/content/7/3/327.full.pdf, diakses pada 3 Maret 2015; 08.30 WIB).
Riyanto, Y. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC.
Roekel, D. V. 2010. Preparing 21st Century Students for a Global Society, n Educators Guide to the Four Cs: The Importance of Critical Thinking. (Online). (http://www.nea.org/assets.pdf, diakses pada 3 Maret 2015; 08.00 WIB).
Roestiah, N. K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2015 Jurnal Bioterdidik
View My Stats
The copyright is reserved to The Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah that is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.