PERBANDINGAN MODEL JIGSAW DENGAN NHT TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN

Eldi Ridho Akmal, Tri Jalmo, Berti Yolida

Abstract


This research was aimed to know students learning achievement which is higher between Jigsaw and NHT in digestive system material. The research design was pretest-posttestcomparative group with purposive sampling so that students of XI IPA1 and XIIPA2 class SMA Negeri 1 Kedondong used as subjects. Quantitative data obtainedfrom the average value of pretest, posttest, and N-gain were analyzed using U-testand t-test. Qualitative data obtained from description of learning activities. Theresearch result showed that NHT improved learning achievement with averageN-gain (0,43). Improvement of N-gain C2 indicator (0,57), C3 (0,25), C4 (0,44),and C5 (0,44). Students learning activities average of NHT (59,03%) mediumcriteried. Jigsaw class (53,70)% low criteried. Thus, model NHT influencedsignificantly to improve activities and students learning achievement of digestivesystem subject matter.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar yang lebih tinggi antaraJigsaw dengan NHT pada materi sistem pencernaan. Desain penelitian pretes posteskelompok pembanding dengan purposive sampling sehingga kelas XI IPA1dan XI IPA2 SMA Negeri 1 Kedondong sebagai subjek. Data kuantitatifdiperoleh dari rata-rata nilai pretes, postes, dan N-gain dianalisis menggunakanuji U dan uji t. Data kualitatif berupa deskriptif aktivitas belajar. Hasil penelitianNHT meningkatkan hasil belajar dengan rata-rata N-gain (0,43). Peningkatanterjadi pada N-gain indikator C2 (0,57), C3 (0,25), C4 (0,44), dan C5 (0,44).Rata-rata aktivitas belajar siswa yang menggunakan NHT (59,03%) berkriteriasedang. Kelas Jigsaw (53,70%) berkriteria rendah. Dengan demikian, NHTberpengaruh signifikan dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswapada materi pokok sistem pencernaan.

Kata kunci : hasil belajar, NHT, pembelajaran jigsaw, sistem pencernaan


Full Text:

PDF

References


Feriyati, S. 2008. Pembelajaran Kooperatif Metode Jigsaw dan Group Investigation (GI) ditinjau dari Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa. (Skripsi). Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Hamalik, O. 2004. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara: Jakarta.

Lince, E.N. 2012. Prestasi Sains dan Matematika Indonesia Menurun.Jakarta: Kompas.com. (online). (http://edukasi.kompas.com /read/2012/ 12/14/09005434/Prestasi.Sains. dan.Matematika. Indonesia.Menurun, Diakses pada 19Juni 2013 pukul 15.45 WIB).

Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Prayoga, C. 2010. Upaya Meningkatkan Aktivitas Siswa dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together. Skripsi Universitas Lampung: Bandar Lampung.

Purwanto, N. 2008. Prinsip-prinsip dan Tehnik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pembelajaran Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sardiman, A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Yogyakarta: Eka Cipta.

Wardhani, S dan Rumiati. 2011. Instrumen Penilaian Hasil Belajar SMP Belajar dari PISA dan TIMSS. (online). (www.p4tkmatematika.org, Diakses pada 11 Juli 2013 pukul 19.54).


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2015 Jurnal Bioterdidik



View My Stats

Creative Commons License
The copyright is reserved to The Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah that is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.