Study of Lampung Local Wisdom for the Development of Science Learning Materials in the Context of Environmental Conservation
Abstract
Local wisdom is built from the existence of social values that are upheld in the social structure of the community taught from generation to generation. Some of them can be used in implementing science learning commonly called ethnoscience. However, not all local wisdom can be used as science learning materials. This study aims to examine the local wisdom of Lampung that can be used for the development of science learning materials that are in accordance with the nature of science, which must have rational, empirical values, and can be verified or proven scientifically. This research is a literature study by looking for relevant research references. The research procedure is carried out in stages, namely collecting library materials, reading, recording, studying, collecting concepts or manuscripts and then elaborating from the data collected. The results obtained are 5 local wisdom that can be elaborated with science learning in the context of environmental conservation, namely Nyalau, repong damar, bubu, ngelahang and the ban on mangrove clearance.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agustinus Purba. (2022, July 9). Beralih Alat Tangkap Trawl ke Bubu, Perekonomian
Nelayan Lampung Melonjak - Berita Daerah. Berita Daerah. https://www.beritadaerah.co.id/2022/07/09/beralih-alat-tangkap-trawl-ke-bubu-perekonomian-nelayan-lampung-melonjak/
Anasis, A. M., & Sari, M. Y. A. R. (2015). Perlindungan Indikasi Geografis Terhadap
Damar Mata Kucing (Shorea Javanica) Sebagai Upaya Pelestarian Hutan (Studi Di Kabupaten Pesisir Barat Propinsi Lampung). Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 22(4), 566–593. https://doi.org/10.20885/iustum.vol22.iss4.art3
Antralina, M. (2012). Karakteristik gulma dan komponen hasil tanaman padi sawah
(Oryza sativa L.) sistem SRI pada waktu keberadaan gulma yang berbeda. CEFARS: Jurnal Agribisnis dan Pengembangan Wilayah, 3(2), 9-17.
Bhaskara, D. R., Qurniati, R., Duryat, D., & Banuwa, I. S. (2018). Karbon Tersimpan
pada Repong Damar Pekon Pahmungan, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat (Carbon Stock in Repong Damar Agroforest at Pahmungan Village, Pesisir Tengah Sub-District, Pesisir Barat Regency). Jurnal Sylva Lestari, 6(2), 32-40.
Creswell, J. W. (1998). Qualitatif Inquiry and Research Design. Sage Publications, Inc:
California
Fahrizal. (2017). Analisis Knowledge Management System Pada Agroforestry
Rempong Damar Di Krui LampungPesisir Barat. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer, 3(1), 111–120.https://ejournal.nusamandiri.ac.id/index.php/jitk/article/view/368/325
Gupta, OP 1984, Scientific Management To day and Tomorrow, Printers and Pub New
Delhi, india, p. 102
Hariyanto, T., Baskoro, M. S., Haluan, J., & Iskandar, B. H. (2008). PENGEMBANGAN
TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN BERBASIS KOMODITAS POTENSIAL DI TELUK LAMPUNG1 (Potential Commodity Based Fishing Technology Development in Lampung Bay). Saintek Perikanan, 4(1), 16-24.
Hartoyo, R. E., & Wirawan, B. (2012). Penguatan Modal Sosial dalam Pelestarian Hutan
Mangrove di Pulau Pahawang, Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran. In Seminar Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat-Dies Natalis FISIP Unila, Lampung.
IRRI. 1992. Gogorancah: a Farmer’s Dry Seeded Rice Practice in Indonesia. Survey
Report, Collaborated CRIFC-IRRI, Bogor and Los Banos.
Kelana, J. B., Wardani, D. S., & Wulandari, M. A.(2021) Etnosains sebagai Sumber
Belajar di Sekolah Dasar. JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan, 5(1), 74-79.
Marpaung, I. S., Parto, Y., & Sodikin, E. (2013). Evaluasi kerapatan tanam dan metode
pengendalian gulma pada budidaya padi tanam benih langsung di lahan sawah pasang surut. Jurnal Lahan Suboptimal: Journal of Suboptimal Lands, 2(1).
Muliadi, A., Sarjan, M., & Rokhmat, J. (2022). Kajian Etnosains dalam Motif Kain
Songket: Perspektif Filsafat. Jurnal Pendidik Indonesia (JPIn), 5(2), 350-362.
Nuralita, A. (2020). Analisis penerapan model Pembelajaran berbasis etnosains dalam
pembelajaran tematik SD. Mimbar Pgsd Undiksha, 8(1), 1-8.
Oktarina, N., Nopianti, H., & Himawati, I. P. (2022). Kearifan lokal dalam pengelolaan
Repong Damar Pekon Pahmungan Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat Lampung. Satwika: Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial, 6(1), 73-91.
Pitoyo, J. 2006. Mesin Penyiang Gulma Padi Sawah Bermotor. Sinar Tani.Edisi 5-11 Juli
http://www.pustaka-deptan.go.id. Akses tanggal 9 Desember 2023
Purnamasari, S., Marpuah, S., Sunaryo, I. (2021). Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Berbasis Etnosains untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar. EduBase : Journal of Basic Education. Vol 2: 9-18
Sarini, P., & Selamet, K. (2019). Pengembangan Bahan Ajar Etnosains Bali bagi Calon
Guru IPA. Wahana Matematika dan Sains: Jurnal Matematika, Sains, dan Pembelajarannya. Vol 1(1): 13-1.
Shidiq, A. S. (2016). Pembelajaran sains kimia berbasis etnosains untuk meningkatkan
minat dan prestasi belajar siswa. In Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan
Kimia (SNKPK) VIII (pp. 227-236). Surakarta: UNS
Silla, E. M., Dopong, M., Teuf, P. J., & Lipikuni, H. F. (2023). Kajian Etnosains pada
Makanan Khas Usaku (Tepung Jagung) sebagai Media Belajar Fisika. Jurnal
Literasi Pendidikan Fisika (JLPF), 4(1), 30-39.
Sirait, M., Fay, C., & Kusworo, A.(2000). Bagaimana hak-hak masyarakat hukum
adat dalam mengelola sumber daya alam diatur.Southeast Asia Policy
Research Working Paper,24, 1-
https://www.lifemosaic.net/images/uploads/2-bagaimana-hak2-masyarakat-
adat-mengelola-sumber-daya-alam.pdf
Sudarmin (2014). Pendidikan Karakter, Etnosains dan Kearifan Lokal [Konsep dan
Penerapannya dalam Penelitian dan Pembelajaran Sains]. (Semarang: CV.
Swadaya Manunggal).
Tafsir, Ahmad. (2017). Filsafat ilmu. Rosdakarya. Bandung.
Wahyu, Y. (2017). Pembelajaran berbasis etnosains di Sekolah Dasar. JIPD (Jurnal I
novasi Pendidikan Dasar), 1(2), 140-147.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
The copyright is reserved to The Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah that is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.