Identifikasi Kearifan Lokal di Sungai Way Kiri sebagai Sumber Belajar IPA SMP
Abstract
This study aims to identify local wisdom in Way Kiri river that can be used as learning sources of science SMP with descriptive design. The sample selection used purposive sampling technique. The subjects of this study were 10 teachers of science SMP located in the river Way Kiri. Research data were obtained from questionnaires, interviews, and documentation. Research data were analyzed and interpreted into percentage descriptive criteria. The results showed that there were 20 local wisdom but only 16 forms of local wisdom that criteria appropriate and can be used as a source of learning. The local wisdom is kulak; tapah fish; lais fish; cleaning of ceremonial instruments; dadap leaves and shallots; apu wood and water hyacinth; spin; tuba and stun; onion system; phase of the moon (class VII); dance nenemo; brilliantly; tugal, geghubak, and brittle; Q Tik, Q-Way, and Q-Ret; (class VIII); rubber nursery and slash, burn and burn (class IX). The suitability of local wisdom existing in the Way Kiri River as learning sources for junior high school were 16 local wisdom.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kearifan lokal di sungai Way Kiri yang dapat digunakan sebagai sumber belajar IPA SMP dengan desain deskriptif. Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Subjek penelitian ini adalah sebanyak 10 guru IPA SMP yang berada dikawasan sungai Way Kiri. Data penelitian diperoleh melalui angket, wawancara, dan dokumentasi. Data penelitian dianalisis dan diinterpretasikan kedalam kriteria deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 20 kearifan lokal tetapi hanya 16 bentuk kearifan lokal yang berkriteria sesuai dan dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Kearifan lokal tersebut adalah kulak; ikan tapah; ikan lais; pembersihan alat-alat upacara; daun dadap dan bawang merah; kayu apu dan eceng gondok; putas; tuba dan setrum; sistem bawang; fase bulan (kelas VII); tarian nenemo; tembilang; tugal, geghubak, dan getas; Q Tik, Q-Way, dan Q-Ret; kekuhan (kelas VIII); pembibitan karet dan sistem tebas, tebang dan bakar lahan (kelas IX). Kesesuaian kearifan lokal yang ada di sungai Way Kiri sebagai sumber belajar IPA SMP adalah 16 kearifan lokal.
Kata kunci: IPA, kearifan lokal, sumber belajar
Full Text:
PDFReferences
Asmani, J. M. 2012. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal. Yogyakarta: Diva Press.
Depdiknas. 2003. Undang-Undang Repunlik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Depdikbud. 2013. Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum. Jakarta. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Depdikbud. 2016. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Disporapar. 2016. Selamatan Budaya Tulang Bawang Barat. Tulang Bawang Barat. Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata.
Dwitasari, P. P., Hasani, K., & Dian-tari, R. 2016. Kajian Isi Lam-bung dan Pertumbuhan Ikan Lais (Cryptopterus lais) di Way Kiri, Tulang Bawang Barat, Lampung. e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan, 5 (1): 611-620. (Online), (https://media.neliti.-com/media/publications/23359, diakses 7 April 2018).
Fuziah, S. F., Saleh, K. 2013. Perbedaan Waktu Hauling Bagan Tancap terhadap Hasil Tangkapan di Perairan Sungsang, Sumatera Selatan. Jurnal Lahan Suboptimal, 2 (1): 50-57 . (Online), (http://eprints. unsri.ac.id/4091, diakses 10 April 2018).
Fitriyani, D. 2015. Skripsi Penerapan Pembelajaran Berbasis Sains Potensi Lokal Tahu Sumedang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Pencemaran Lingkungan di Kelas X SMA Negeri Jatinunggal Kabupaten Sumedang. Cirebon. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Syekh Nurjati.
Kholidha, A. N., Suherman, I. P. W., & Hartati. 2016. Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Dadap Serep (Erythrina lithosperma Miq) sebagai Antibakteri terhadap Bakteri Salmonella typhi. e-Jurnal Kedokteran Universitas Halu Oleo. Kendari, 4 (1): 281-290.
Majid, A. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
Ningih, I. S. R., Lestari, W., & Aziz, Y. 2014. Fitoremediasi Zn dari Limbah Cair Pabrik Pengolahan Karet dengan Peman-faatan Pistia stratiotes. e-Jurnal L. JOM FMIPA. Riau, 1 (2): 1-9. (Online), (https://media. neliti.com/media/publications/185619, diakses 6 April 2018).
Sardjiyo, P. 2005. Pembelajaran Berbasis Bu-daya: Model Inovasi Pembelajaran dan Implementasi Kurikulum Berbasis Kompe-tensi. e-Jurnal Jurnal Pendidikan, 6 (2). 83–91.
Suastra I. W., Tika, & Kariska. 2011. Efektivitas Model Pembelajaran Sains Berbasis Budaya Lokal untuk Mengembangkan Kompetensi Dasar Sains dan Nilai Kearifan Lokal di SMP. e-Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha. Bali, 1 (2): 1-10.
Swastikawati, A., dkk. 2014. Konservasi Logam Dengan Bahan Tradisional. Jakarta. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan.
Tilaar. 2002. Pendidikan Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia (Strategi Reformasi Pendidikan Nasional). Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif Kontektual. Jakarta. Kencana Prenada Media Group.
Yuda, A. S. 2016. Kajian Isi Lambung dan Pertumbuhan Ikan Tapah (Wallago leeri) di Way Kiri, Tulang Bawang Barat, Lampung. e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan. Lampung, 3 (1): 1-9.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah
View My Stats
The copyright is reserved to The Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah that is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.