Identifikasi Kearifan Lokal Suku Sungkai Sebagai Sumber Belajar IPA SMP

Ani Maharia, Berti Yolida, Rini Rita T. Marpaung

Abstract


This study aims to identify the Sungkai tribe local wisdom that can be used as a source learning. The design used was descriptive design. The sample selection used purposive sampling technique. The research data were obtained from questionnaires, interviews, and documentation. The data of this study were analyzed and interpreted into percentage descriptive criteria. The results showed that 11 local wisdoms of  Sungkai tribe could be used as learning sources. The local wisdom was bertangus and the use of crab carcasses (KD class VII), regional dances, medicinal plants (rambutan’s leave, jatropha’s secretion, duku’s leave, water of rice), musical instruments (KD class VIII), and seeds kuwalu, gula durian and  jeghuk belimbing (KD class IX). In conclusion, 11 local knowledge can be identified which can be used as a source for science in junior high school.


Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kearifan lokal suku Sungkai yang dapat digunakan sumber belajar IPA SMP. Desain yang digunakan adalah desain deskriptif. Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data penelitian diperoleh melalui angket, wawancara, dan dokumentasi. Data-data penelitian ini dianalisis dan diinterpretasikan kedalam kriteria deskriptif per-sentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 11 kearifan lokal suku Sungkai dapat dijadikan sumber belajar. Kearifan lokal tersebut adalah bertangus, bangkai kepiting (KD kelas VII), tarian daerah, tanaman obat (daun rambutan, getah jarak pagar, daun duku, air beras), alat musik (KD kelas VIII), serta bibit padi kuwalu, gula durian dan jeghuk belimbing (KD kelas IX). Kesimpulannya, telah diidentifikasi 11 kearifan lokal yang dapat dijadikan sumber belajar IPA SMP.

Kata kunci : kearifan lokal, kompetensi dasar, sumber belajar.

 


Full Text:

PDF

References


Adnyana, I. M. 2011. Peningkatan Produktivitas Tanah dalam meningkatkan Produktivitas Lahan Pertanian Secara Berkelanjutan. Jurnal Bumi Lestari, 11 (1): 131-137. (Online), http://balittanah.lit-bang.pertanian.go.id/, diakses pada 27 Mei 2018).

Ahmadi, I. K., Sofyan, dan Tatik. 2011. Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Ahmadi, I. K., Sofyan, dan Tatik. 2012. Mengembangkan Pendidikan Berbasis Keunggulan.Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Azizahwati, D. 2015. Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika SMA Berbasis Kearifan Lokal untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Makalah disajikan dalam Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIX HFI Jateng & DIY. Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. (Online), (http:// ppjp. unlam.ac.id/journals/, diakses 17 Mei 2018).

Effendi, A. 2011. Implementasi Kearifan Lingkungan dalam Budaya Masyarakat Kampung Kuta sebagai Sumber Pembelajaran IPS. Jurnal Edisi Khusus, 5 (2): 164-177. (Online), (http:// jurnal. upi.edu/file, diakses pada 2 Maret 2018).

Fajarini, U. 2014. Peranan Kearifan Lokal dalam Pendidikan Karakter. Sosio Didaktika, 1 (2): 121-130.

Fama, D. 2017. Pengaruh Pemberian Air Tebu Hitam terhadap Kadar Low-Density Lipoprotein (LDL). Jurnal FARMATERA, 2 (3): 146-152.

Fathan. N. Z. 2014. Pengaruh Konsentrasi Getah Batang Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) terhadap Candida albicans secara In Vitro. Skripsi. Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta: Universitas Muhamadiyah Surakarta.

Hanum, L. dan R. Kasiamdari. 2013. Tumbuhan Duku: Senyawa Bioaktif, Aktivitas Farmakologis, dan Prospeknya dalam Bidang Kesehatan. Jurnal Biologi Papua, 5 (2): 84-93. (Online), (http://download. portalgaruda.org/article., diakses 20 Mei 2018).

Irawan, A.B. 2013. Pembelajaran Biologi mengenai Sistem Rangka Manusia. Makalah disajikan dalam Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika dan Komputer FTI UNSA 2013. Universitas Surakarta. Surakarta.

Jalinus, N. dan Ambiyar. 2016. Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Kencana.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016 Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Masniladevi dan Y. Helsa. 2016. Kearifan Lokal Minangkabau sebagai Sumber Belajar Matematika dalam Pendidikan Dasar. Jurnal Pendidikan dan Pengembangan, 2 (3): 1-8. (Online), (http://ejournal.unp.ac.id/index.php/, diakses pada 10 April 2018).

Mumpuni, H. Susilo, dan F. Rochman. 2014. Potensi Tumbuhan Lokal sebagai Sumber Belajar Biologi. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. (Online), (https://www.neliti.com/id, diakses pada 15 Maret 2018).

Nisa, K. 2017. Manfaat Air Cucian Beras (Leri) untuk Kesehatan Kulit. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 3 (10): 1-9.

Parmin. 2014. Potensi Kearifan Lokal dalam Pembelajaran IPA di SMP. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Konservasi dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam 2014. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. (Online), (http:// jurnal.fkip.uns.ac.id/index, diakses pada 25 April 2018.

Pieter, J. 2014. Pembelajaran IPA Berbasis Kearifan Lokal sebagai Solusi Pengajaran IPA di Daerah Pedalaman Provinsi Papua. Jurnal MAPENDIK, 4 (1): 1-13.

Rachmat. 2017. Bunyi, Eksperimen Sains. Jakarta: PT. Grasindo.

Rahyono, F.X. 2009. Kearifan Budaya dalam Kata. Jakarta: Penerbit Wedatama Widyasastra.

Sadino, A. 2017. Aktivitas Farmakologis, Senyawa Aktif, dan Mekanisme Kerja Rambutan (Nephelium lappaceum). Farmaka Journal, 15 (3): 16-26. (Online), (http://jurnal.unpad.

ac.id/farmaka/article/, diakses pada 8 Mei 2018).

Saputra, S. Wahyuni, dan Handayani. 2016. Pengembangan. Modul IPA Berbasis Kearifan Lokal Daerah Pesisir Puger pada Pokok Bahasan Sistem Transportasi di SMP. Jurnal Pembelajaran Fisika, 5 (2): 182–189.

Setiawati, G. A. D. 2013. Pemanfaatan Subak dalam Pembelajaran IPA (Upaya Mewujudkan Pembelajaran IPA yang Mendukung Implementasi Kurikulum 2013). Makalah disajikan dalam Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA III Tahun 2013. Universits Pendidikan Ganesha, Bali.

Sujarwanto dan I. Putra. 2016. Bahan Ajar Alat Ukur dan Pengukuran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing. Jurnal Pendidikan Sains, 4 (3): 81-89. (Online), (http:// journal.um.ac.id/index.php/, diakses pada 10 Mei 2018).

Sularso. 2016. Revitalisasi Kearifan Lokal dalam Pendidikan Dasar. JPSD : Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, 2 (1): 73-79. (Online), (http://journal.uad.ac.id/indexphp/JPSD, diakses pada 12 April 2018.

Sungkharat, U., P. Doungchan, dan C. Tongchiou. 2010. Local Wisdom: The Development Of Community Culture and Production Processes in Thailand. International Business and Economics Research Journal, 9 (11): 115-120. (Online),(https://www.researchgate.net/, diakses pada 12 April 2018).

Suseno, D. Meryandini, dan T. Sunaarti. 2016. Kinerja Fermentasi Sagu Asam menggunakan Starter Cair dan Padat dari Isolat Bakteri Asam Laktat Indigenous. Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 26 (1): 111-124. (Online), (http:// journal.ipb.ac.id/index.php/, diakses pada 22 Mei 2018).

Unit Pengelola Benih Padi. 2009. Komparasi Analisis Kelayakan Usaha Tani Penangkaran Benih Padi. Jakarta: Menteri Pertanian Republik Indonesia.

Yunus, R. 2014. Nilai-Nilai Kearifan Lokal (Local Genius) sebagai Penguat Karakter Bangsa (Studi Empiris tentang Huyula). Yogyakarta: Deepublish. (Online), (http:// penerbitbukudeepublish.com/, diakses pada 12 April 2018).

Ziptani, A. 2018. Cara Pengendalian dan Pembasmian Hama Walang Sangit pada Tanaman Padi oleh Petani di Kecamatan Masara. Jurnal Penelitian Industri, 3 (1): 31-36.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah



View My Stats

Creative Commons License
The copyright is reserved to The Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah that is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.