Efektivitas Formasi Tempat Duduk Siswa Kelas VII terhadap Hasil Belajar
Abstract
This study aimed to determine the effectiveness of seating formation towards students learning outcomes on interaction between organisms and their environment subject in junior high school 4 Pringsewu. The research design was pretest-posttest non-equivalent groups. The population were all VII grades students and samples were VII1, VII2, and VII3 grades student which were selected by purposive sampling. This research data were the result of students learning obtained through pretest-posttest, students self assessment affective aspects and students psychomotor aspects observation sheets. Cognitive aspects data were analyzed by One-Way Anova test and t-test. The data of affective and psychomotor aspects were analyzed using Qualitative Achievement Index and calculated score improvement. The results showed that the experimental class I had N-gain and the highest score improvement each aspect. So, there were differences in the effectiveness of the three seating formations towards students learning outcomes.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas formasi tempat duduk terhadap hasil belajar siswa materi interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya di SMPN 4 Pringsewu. Penelitian ini menggunakan desain pretes-postes non- ekuivalen. Populasi penelitian ini seluruh siswa kelas VII dan sample terpilih siswa kelas VII1, VII2, dan VII3 yang diambil dengan teknik purposive sampling. Data penelitian berupa hasil belajar siswa yang diperoleh melalui pretes-postes, lembar penilaian diri afektif dan lembar pengamatan psikomotorik. Data aspek kognitif dianalisis dengan uji One-Way Anova dan uji t. Data aspek afektif dan psikomotorik dianalisis menggunakan Indeks Prestasi Kualitatif serta dihitung peningkatan nilainya. Hasil penelitian menunjukkan kelas eksperimen I memiliki N-gain dan peningkatan nilai tertinggi pada setiap aspek. Jadi, terdapat perbedaan efektivitas dari ketiga formasi tempat duduk terhadap hasil belajar siswa.
Kata kunci: efektivitas, formasi tempat duduk, hasil belajar, interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya
Full Text:
PDFReferences
Aksari, I. H. 2013. Pengaruh Profesionalitas Guru terhadap Kemampuan Mendesain Tempat Duduk dan Peningkatan Prestasi Siswa. (Online), (http://www.diyanika.com), diakses 20 Oktober 2016.
Anam, K. 2016. Pembelajaran Berbasis Inkuiri Metode dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Daryanto. 2012. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, S.B. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Djiwandono, S. E. W. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo.
Hake, R. R. 2005. Analyzing Change Gain Scores. (Online), (www.physics.indiana.edu), diakses 18 Oktober 2016.
Hamiyah, N. dan Jauhar, M. 2014. Stratergi Belajar Mengajar di Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Johnson, L. A. 2009. Pengajaran yang Kreatif dan Menarik. Jakarta: Indek.
Kaur, D. 2014. Pengaruh Pengaturan Tempat Duduk U Shape terhadap Konsentrasi Belajar Siswa Primary di Harvard English Course Sei Rampah. Skripsi. (Online),(http://repository.usu.ac.id), diakses 18 Oktober 2016.
Kaya, N. dan Burgess, B. 2007. Territoriality: Seat Preferences in Different Types of Classroom Arrangements. Environment and Behavior. (Online), (http://eab.sagepub.com), diakses 31 Januari 2017.
Khalala, Y. 2016. Penilaian Ranah Psikomotor. (Online), (http://yetikhalalah.blogspot.co.id.), diakses 20 Januari 2017.
Lotfy. 2012. Seating Arrangement and Cooperative Learning Activities: StudentsOntask/Offtask Participation in EFL Classrooms. (Online), (https:// Fdar.aucegypt.edu), diakses 30 Januari 2017.
Nurmala. 2014. The Effect of U Shape (Horseshoe) Seating Arrangement on Speaking Ability of The Tenth Grade Students at SMK TI Airlangga Samarinda. (Skripsi). Mulawarman University. Sama-rinda. (Online), (http://www.academia.edu), diakses 03 Oktober 2016.
Rohmanurmeta, F. M. dan Farozin, M. 2013. Pengaruh Pengaturan Tempat Duduk terhadap Motivasi dan Hasil Belajar pada Pembelajaran Tematik Integratif. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Setiyadi, B. R. dan Ramdani, S. D. 2016. Perbedaan Pengaturan Tempat Duduk Siswa Pada Pembelajaran Saintifik di SMK. (Online), (http://jurnal.untirta.ac.id), diakses 28 September 2016.
Silberman, L. M. 2006. Actif Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Edisi Revisi. Bandung: Nusa media.
Sudjana, N. 2010. Dasar-dasar Proses Belajar. Bandung: Sinar Baru.
Suleman, Q dan Husain, I. 2014. Effects of Classroom Physical Environment on the Academic Achievement Scores of Secondary School Students in Kohat Division, Pakistan. (Online), (http://
dx.doi.org), diakses 30 Januari 2017.
Suryani, N. dan Agung, L. 2012. Stratergi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Ombak.
Winataputra, S. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka Departemen Pendidikan Nasional.
Zainab, S. 2014. Implementasi Penata-an Ruang Kelas Dengan Formasi U Dalam Rangka Memotivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS Di SMA Negeri 1 Muaro Jambi. (Online), (https://www.ecampus.fkip.unja.ac.id), diakses 29 Januari 2017.
Zerin, S. 2009.Classroom Management:Seating Arrangements in ESL Classroom. Bangladesh: BRAC University.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Bioterdidik
View My Stats
The copyright is reserved to The Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah that is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.