PENGGUNAAN GAYA BAHASA PADA NOVEL BANDIT-BANDIT BERKELAS KARYA TERE LIYE
Abstract
This research aims to analyze the use of language styles in the novel "Bandit-Bandit Berkelas" by Tere Liye. This analysis was carried out using a descriptive qualitative approach in the form of a case study, which allows for in-depth analysis of the novel text. Research identifies and analyzes various forms of language styles used, including metaphor, simile, hyperbole, irony, sarcasm, personification, and alliteration. The research results show that Tere Liye uses various types of language styles effectively to enrich the narrative, deepen characterization, and convey themes and moral messages in his novel. Metaphors (45 frequency) and similes (32 frequency) are the most dominant types of language styles, often used to provide a more vivid and in-depth picture of characters, settings and situations. Hyperbole (18 frequency) was used to emphasize extreme feelings or situations, while irony (24 frequency) and sarcasm (12 frequency) added depth to the narrative by conveying social criticism or humor. Personification (20 frequency) and alliteration (10 frequency) are used to make descriptions of nature and the environment more lively and add rhythm and musicality to sentences. This research makes an important contribution to literary studies, especially in understanding the use of language styles in modern Indonesian literary works. These findings can be a reference for writers and academics in exploring creative writing techniques and stylistic analysis, as well as enriching insight into language styles in literary narratives.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan gaya bahasa dalam novel “Bandit-Bandit Berkelas” karya Tere Liye. Analisis ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif berbentuk studi kasus, yang memungkinkan dilakukannya analisis mendalam terhadap teks novel. Penelitian mengidentifikasi dan menganalisis berbagai bentuk gaya bahasa yang digunakan, antara lain metafora, simile, hiperbola, ironi, sarkasme, personifikasi, dan aliterasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tere Liye menggunakan berbagai jenis gaya bahasa secara efektif untuk memperkaya narasi, memperdalam penokohan, dan menyampaikan tema serta pesan moral dalam novelnya. Metafora (45 frekuensi) dan simile (32 frekuensi) merupakan jenis gaya bahasa yang paling dominan, sering digunakan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan mendalam tentang tokoh, latar, dan situasi. Hiperbola (18 frekuensi) digunakan untuk menekankan perasaan atau situasi ekstrem, sedangkan ironi (24 frekuensi) dan sarkasme (12 frekuensi) menambah kedalaman narasi dengan menyampaikan kritik sosial atau humor. Personifikasi (20 frekuensi) dan aliterasi (10 frekuensi) digunakan untuk membuat deskripsi alam dan lingkungan menjadi lebih hidup serta menambah ritme dan musikalitas pada kalimat. Penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi kajian sastra, khususnya dalam memahami penggunaan gaya bahasa dalam karya sastra Indonesia modern. Temuan-temuan tersebut dapat menjadi referensi bagi para penulis dan akademisi dalam mengeksplorasi teknik penulisan kreatif dan analisis stilistika, serta memperkaya wawasan gaya bahasa dalam narasi sastra.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arifin, M., & Sari, R. (2020). Penggunaan Gaya Bahasa dalam Karya Sastra Modern Indonesia. Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia, 15(2), 123-137.
Dewi Andayani, W. P. (2019). Analisis Gaya Bahasa dalam Novel “Laskar Pelangi” Karya Andrea Hirata. Jurnal Bahasa Dan Sastra, 8(1), 45–58.
Khoiriyah, R. N. (2007). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Pustaka Pelajar.
Prasetyo, A. (2018). Metafora dalam Sastra: Analisis dan Penerapannya dalam Novel Kontemporer Indonesia. Kanisius.
Puspita, N. (2021). Fungsi dan Makna Gaya Bahasa dalam Novel "Pulang" Karya Leila S. Chudori. Jurnal Sastra dan Budaya, 14(1), 101-115.
Rahman, D. (2019). Ironi dan Sarkasme dalam Karya Sastra: Studi Kasus pada Novel Indonesia Modern. Pustaka Jaya.
Saraswati. (2020). Efek Ritmis Aliterasi dan Asonansi dalam Puisi dan Prosa. Mizan.
Suryani, L. (2022). Pengaruh Gaya Bahasa terhadap Pengembangan Karakter dalam Novel "Perahu Kertas" Karya Dee Lestari. Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia, 17(1), 34-48.
Tito Budiyanto, H. (2018). Analisis Gaya Bahasa pada Novel “Bumi Manusia” Karya Pramoedya Ananta Toer. Jurnal Stilistika, 10(3), 65–78.
Wijaya, A. (2019). Kajian Gaya Bahasa dan Pengaruhnya terhadap Makna dalam Novel "Supernova" Karya Dee Lestari. Jurnal Bahasa dan Seni, 11(2), 55-70.
Refbacks
- There are currently no refbacks.