Kesantunan Debat Politik di TV ONE dan Implikasinya Sebagai Bahan Ajar SMA
Abstract
This research was to study the language politeness in the political debate and its implications as a teaching material. The act of speech description spoken by politicians in the political debates was used for a teaching material. This was a descriptive qualitative research. Data were collected by searching, filtering, downloading and filling instrument. Data source of this research was TV broadcasting program of SBYs Legal Notice and Political Opponents in a political debate in 14 February 2014, Hostility between KPK and POLRI in 5 May 2015, and Who Disgraces the Political Parties in 18 May 2015. Methods to use in this research were recording, filling instruments, heuristic analysis and drawing conclusions. The research result showed that in the political debates in TV One had many maxim violations than adherence so that they could not be used as the direct teaching materials, but they could be used as the comparison for modest and not modest utterances in the language learning.
Penelitian ini mengkaji kesantunan berbahasa pada debat politik, serta implikasinya sebagai bahan ajar. Deskripsi kesantunan berbahasa yang diucapkan oleh para politisi pada debat politik dijadikan sebagai bahan ajar. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan mencari, menyaring, mengunduh dan mengisi instrumen. Sumber data penelitian ini adalah tayangan debat politik Somasi SBY dan Lawan Politik tanggal 14 Februari 2014, KPK-POLRI Berseteru tanggal 5 Mei 2015, dan Siapa Obok-obok Partai tanggal 18 Mei 2015 di Tv One. Metode penelitian ini dengan teknik rekam, catat, pengisian instrumen, analisis secara heuristik dan menarik simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa debat politik di Tv One terdapat banyak pelanggaran dibandingkan ketaatan sehingga tidak dapat dijadikan bahan ajar secara langsung, tetapi dapat dijadikan pembanding tuturan santun dan tidak santun pada pembelajaran bahasa.
Kata kunci : bahan ajar, debat politik, kesantunan berbahasa
Full Text:
PDFReferences
Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta.
--------------- 2010. Kesantunan Berbahasa. Jakarta: Renika.
Darma, Yoce Aliah. 2014. Analisis Wacana Kritis dalam Multiperspektif.Bandung: Aditama
Djaman Satori dan Aan Komariah. 2011.Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung: Alfabeta.
Direktorat Jenderal Sekolah Menengah Atas. 2013. Silabus Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta. Dirjen SMA.
I Dewa Putu Wijana dan Muhammad Rohmadi. 2014. Analisis Wacana Pragmatik. Kajian Teori dan Analisis. Surakarta-Jawa Tengah: Yuma Pustaka.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). 1995.Jakarta : Balai Pustaka.
Kridalaksana, Harimurti. 2011. Kamus Linguistik.Edisi Empat. Jakarta : PT. Gramedia.
Lubis, Hasan A. Hamid. 2011. Analisis Wacana Pragmatik. Bandung: Angkasa
Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia
Nadar, F.X. 2013. Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Nababan, Mei Lamria Entalya. 2012. Kesantunan Verbal dan Non Verbal Pada Tuturan Direktif Dalam Pembelajaran di SMP Taman Rama National Plus Jimbaran (Jurnal-Artikel). Program Studi Bahasa Indonesia Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Ganesha.
Pateda, Mansoer. 1987. Sosiolinguistik. Bandung: Angkasa.
Rusminto, Nurlaksana Eko. 2010. Memahami Bahasa Anak.Bandar Lampung:Universitas Lampung
Rusminto, Nurlaksana Eko. 2015. Analisis Wacana. Sebuah Kajian Teoritis dan Praktis. Yogyakarta:Graha Ilmu.
Sosiowati, I Gusti Ayu Gde. 2013. Kesantunan Berbahasa Politisi dalam Talk Show di Metro Tv. Denpasar. Program Pasca Sarjana Universitas Udayana.
Sugiono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:Alfabeta.
Wijaya, Laksmi. 2012. EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) Peribahasa Majas.Depok-Jawa Barat:Pustaka Makmur.
Refbacks
- There are currently no refbacks.