Hipnolinguistik: Bahasa Alam Bawah Sadar

Syamsul Rijal

Abstract


There are some activities that are often using hypnosis. The activity is an activity utilizing the acceptance of linguistic phonological encoding the human right brain. The activity can be found in hypnotherapy, hypno teaching, as well as sales and marketing. Activities that use the hypnosis process utilizing other forms of words, phrases, and certain clauses, such as: relax; comfortable; smart kids; deep sleep; off the record, but I just tell you; this is just for you; and the mother only pay this price. In general, the forms of linguistic encoding used in hypnosis are words, phrases, clauses were significantly positive. Negative meaningful linguistic encoding should be avoided because the right brains memory can not store negative encoding.

 

Keywordshypnolinguistic, hypnosis, the subconscious language

 

Ada beberapa aktivitas yang sering menggunakan metode hipnosis. Aktivitas tersebut adalah aktivitas memanfaatkan penerimaan enkode linguistik fonologi pada otak kanan manusia. Aktivitas itu dapat dijumpai pada hipnoterapi, hipnoteaching, serta penjualan dan pemasaran (sales marketing). Aktivitas yang menggunakan proses hipnosis tersebut memanfaatkan bentuk-bentuk kata, frasa, dan klausa tertentu, seperti: rileks; nyaman; anak pintar; tidur yang nyenyak; off the record, tapi saya cuma beri tahu anda; ini cuma untuk anda; dan ibu hanya membayar harga yang ini. Pada umumnya, bentuk enkode linguistik yang digunakan dalam hipnosis adalah kata, frasa, klausa yang bermakna positif. Enkode linguistik yang bermakna negatif harus dihindari karena memori otak kanan tidak dapat menyimpan enkode negatif.

Kata kuncihipnolinguistik, hipnosis, bahasa alam bawah sadar


Full Text:

PDF

References


Dahliani. 2012. Konsep Pengolahan Tapak Permukiman di Lahan Rawa, Banjarmasin. LANTING Journal of Architecture, Volume 1, Nomer 2, Agustus 2012, Halaman 96 -105 ISSN 2089-8916.

Doll. Ronald C. 1964. Curriculum Improvement, Decision Making and Process. Boston: Alyyn and Bacon.

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Model Mata Pelajaran Muatan Lokal: SD/MI/SDLB-SMP/MTS/SMPLBSMA/MA/SMALB/SMK. Jakarta.

Endang , Susilowati. 2010. Peranan Jaringan Sungai sebagai Jalur Perdagangan di Kalimantan Selatan pada Pertengahan Kedua Abad XIX. Citra Leka dan Sabda. http://eprints.undip.ac.id/3257/. Diakses tanggal 5 Juli 2014.

Fraenkel, Jack R, dan Norman E. Wallen. 2006. How to Design and Evaluate Research in Education. Cet. Ke-6. New York: McGraw-Hill.

Moleong, LJ. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nawir, Ani Adiwinata, dkk (Ed). 2008. Rehabilitasi Hutan: Akan Kemanakah Arahnya setelah lebih dari tiga dasawarsa?. Bogor: Center for International Forestry (CIFOR).

Stefanus Alfons, dkk (Walhi Kalteng dan Kemitraan). 2010. Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam di Kawasan Eks PLG.

Sumbangan Baja. 2012. Perencanaan Tata Guna Lahan dalam Pengembangan Wilayah: Pendekatan Spasial dan Aplikasinya. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Wibowo, S. 2006. Rehabilitasi Hutan Pasca Operasi Illegal Logging. Jakarta: Penerbit Wana Aksara.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2018 Jurnal Pendidikan Progresif

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


View My Stats

Creative Commons License
The copyright is reserved to The Jurnal Pendidikan Progresif that is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.