PERJUANGAN DARIUS SILITONGA MENGHADAPI AGRESI MILITER BELANDA II DI PRINGSEWU TAHUN 1949

Sufi Sopan Mahdi, Suparman Arif, Rinaldo Adi Pratama

Abstract


Salah satu wilayah yang mendapatkan serangan dari Belanda adalah Pringsewu.Usaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan yang terjadi di wilayah Pringsewu khususnya dilakukan oleh pasukan TNI dan dibantu para pemuda. Serangan pasukan Belanda ke Pringsewu dilakukan melalui dua arah yaitu dari arah Timur (Tanjung Karang pasukan bergerak menggunakan jalur darat dan udara) dan juga dari arah Barat (Kota Agung pasukan bergerak menggunakan jalur laut, darat, dan udara).Dalam berbagai pertempuran tersebut muncul nama salah satu tokoh yang andil dalam mempertahankan wilayah Pringsewu yaitu Darius Silitonga. Dari sinilah maka peneliti tertarik untuk meneliti bagaimanakah upaya perjuangan yang dilakukan oleh Darius Silitonga dalam menghadapi agresi militer Belanda II di Pringsewu Tahun 1949? Dan apa sajakah hasil perjuangan Darius Silitonga di Pringsewu?. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui upaya perjuangan yang dilakukan oleh darius Silitonga dalam menghadapi agresi militer Belanda II dan untuk mengetahui hasil dari perjuangan yang dilakukan oleh Darius Silitonga dalam menghadapi agresi militer Belanda II di Pringsewu Tahun 1949. Metodologi dalam penelitian ini adalah metode historis dengan empat langkah penelitian yaitu,heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.Teknik analisis data yang digunakan teknik analisis data historis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, Dalam Agresi Militer Belanda II Tahun 1949 Darius Silitonga memimpin pasukan di Bukit Silitonga dengan senjata Kikangho 12,7 mm, menciptakan pertahanan andal terhadap serangan udara musuh.Dalam pertempuran di Pringsewu, Darius Silitonga berhasil mempertahankan wilayah dari serangan Belanda. Bukit Ungkal yang berhasil dipertahankannya, diubah menjadi Bukit Silitonga sebagai penghormatan


Full Text:

PDF

References


Daliman, A. (2018). Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Dewan Harian Daerah Angkatan 45. (1994). Sejarah Perjuangan Kemerdekaan di Lampung Buku I. Bandar Lampung : CV. Mataram.

Dewan Harian Daerah Angkatan 45.(1994). Untaian Bunga Rampai Perjuangan di Lampung Buku III.Jakarta Barat : PT. Agung Sidapore.

Jarahdam IV Sriwijaya (1975).Kenangan Tiga Puluh Tahun Komando

Daerah Militer IV Sriwijaya. Palembang: Kodam IV Sriwijaya.

Koentjaraningrat. 1997. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.

Anggraini, S., Iskandarsyah & Ekwandari, Y.S. (2014) . Perjuangan Rakyat Pada Masa Agresi Militer Belanda II Tahun 1949 Di Kawedanan Kalianda. Jurnal PESAGI, 2(3).

Pratama, R.A. (2018). Kecamuk Revolusi Kemerdekaan di Kuningan (1947-1950). Jurnal Candrasangkala, 4(2).


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.