Evaluation of Online Learning Processes in FKIP Universitas Lampung During Covid 19 Pandemic

Abstract

Abstract: This article aims to explain the evaluation of the online learning process during the COVID 19 pandemic at the teaching and education faculty of the University of Lampung using the CIPP model. From this study, it can be concluded that the level of achievement of the implementation of the online learning process on the context component obtained an average score of 4.17 (83.59 percent) with a good category; the input component obtained an average score of 3.973 (80.04 percent) with good category; the process component obtained an average score of 3,798 (76.88 percent) with sufficient category. This means that the implementation of online learning is still not able to overcome obstacles such as the uneven distribution of internet services that can be accessed by students in the application of online learning. as well as the speed of internet network access which is still slow and product components that get an average score of 4,107 (82.13 percent) in the good category. From the results of the study, it can be concluded that the implementation of online learning during the COVID 19 pandemic is quite good.

Keywords: online learning, Covid 19 pandemic, CIPP Model.

Abstrak: pandemi covid 19 telah menyebar keseluruh dunia termasuk indonesia, hal ini mengakibatkan terjadinya transformasi sistem pembelajaran secara online. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan evaluasi proses pembelajaran daring dimasa pandemi covid 19 di lingkungan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Lampung dengan mengadopsi CIPP model. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan Jenis data yaitu data primer. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat pencapaian pelaksanaan proses pembelajaran daring pada komponen context memperoleh skor rata-rata 4,17 (83,59 persen) dengan kategori baik; komponen input memperoleh skor rata-rata 3,973 (80,04 persen) dengan kategori baik; komponen process memperoleh skor rata rata 3,798 (76,88 persen) dengan kategori cukup.  Artinya dalam pelaksanaan pembelajaran daring masih belum mampu mengatasi kendala seperti belum meratanya distribusi layanan internet yang dapat diakses oleh mahasiswa dalam penerapan pembelajaran daring. dan juga kecepatan akses jaringan internet yang masih lambat dan komponen product yang memperoleh skor rata-rata 4,107 (82,13 persen) dengan kategori baik. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran daring si masa pandemi covid-19 dilingkungan PMIPA FKIP Unila secara keseluruhan sudah lumayan baik.

Kata kunci: pembelajaran daring, pandemi Covid 19, model CIPP.

DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpmipa/v22i2.pp179-187