MENINGKATKAN AKTIVITAS MAHASISWA DALAM DALAM DISKUSI SETELAH PRAKTIKUM PEMBELAJARAN MIKRO UNTUK MERUMUSKAN REKOMENDASI PERBAIKAN PENAMPILAN
Abstract
Praktikum pembelajaran mikro berupa mahasiswa bermain peran sebagai guru dan murid (peer teaching). Peer teaching sebagai bentuk praktikum diseleng-garakan dengan jatah waktu antara 10 hingga 15 menit dan direkam. Bahan diskusi terdiri dari hasil rekaman dan catatan dosen serta catatan mahasiswa observer. Pola perkuliahannya memiliki langkah utama, berupa (a) praktik pembelajaran mikro melalui peer taching, (b) diskusi kelas dipandu dosen untuk merumuskan rekomendasi perbaikan, (c) praktik pembelajaran mikro perbaikan. Ketika diskusi diselenggarakan nampak masalah: mahasiswa kurang aktif dan kurang mendalami ke-11 aspek keterampilan dasar membelajarkan secara tatap muka. Akibat adanya masalah terse-but menjadikan sedikit sekali saran perbaikan yang dibangun oleh mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan dasar membelajarkan secara tatap muka. Selain tetap me-manfaatkan modul interaktif yang telah ada, usaha perbaikan untuk mengatasi masalah adalah dengan: (a) mengubah format diskusi, (b) menyediakan instrumen observasi terfokus untuk ke-11 keterampilan dasar membelajarkan, (c) menyediakan instrumen penilaian untuk perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran, (d) mengubah kelompok mahasiswa berdasarkan pembedaan tugas: pemain peran guru-murid, observer, dan operator perekaman. Intensifikasi dilakukan pada: (a) kelompok observer: setiap 1 mahasiswa observer menggunakan 1 instrumen observasi terfokus untuk 1 keterampilan dasar, jadi total dari masing-masing ada sebelas set instrumen (b) kelompok operator, melakukan pere-kaman dan pembuatan video rekaman dengan 15 menu video klip, 1 menu rekaman sepenuh waktu, 1 menu untuk membuka pembeajaran, 1 menu untuk pembelajaran inti, 1 menu untuk menutup pembelajaran, dan 11 menu untuk ke-11 ketrampilan dasar. (c) kelompok pemain peran guru-murid: merekap hasil penilaian kelompok observer dan menggunakan video rekaman melakukan penilaian mandiri (self assessment) menggunakan ke-11 instrumen seperti yang digunakan kelompok observer, (d) format diskusi menjadi konfirmatif (kofirmasi antara hasil penilaian observer dan penilaian mandiri) dan dosen tetap pemandu. Hasil intensifikasi ini meningkat aktifitas mahasiswa dalam berdiskusi. Peningkatan dari sklus 1 ke siklus 2 sebesar 18 %, dan dari .siklus 2 ke siklus 3 sebesar 22%.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)