Pelanggaran Prinsip Kerja Sama dalam Film Nicky Larson et Le Parfum de Cupidon dan Implikasinya pada Pembelajaran Bahasa Prancis
Abstract
Cette recherche vise à identifier les formes et à décrire les intentions de formes de violation du principe de coopération. La source de données constitue des phrases dans les dialogues qui contiennent des violations du principe de coopération dans film Nicky Larson et Le Parfum de Cupidon. Cette recherche peut s’employer comme référence pour l'apprentissage du français surtout la compréhension orale. Les étudiants de français peuvent donc comprendre bien les formes de violation du principe de cooperation dans un discours. Cette recherche utilise la méthode descriptive qualitative et la méthode de lecture avec la technique de base de citation qui se poursuit par la technique de lecture attentive et la technique de notation en utilisant le tableau de données. Les résultats de recherche indiquent qu’il y a 125 violations qui consistent en maxime de quantité, de qualité, de pertinence et de manière. En ce qui concerne des intentions de violations, il en y a 14 : confirmer l’information, énoncer d’autres intentions (honte, tristesse, confusion, plaisanterie, etc), exprimer un mécontentement ou un ressentiment, convaincre, déclarer la satire, exprimer une demande, se moquer, louer, exprimer un intérêt, un rejet ou une commande, se vanter, couvrir quelque chose et changer de sujet.
Mots-clés : maxime du principe de coopération, forme de violation, intention.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk dan mendeskripsikan maksud dari bentuk-bentuk pelanggaran maksim prinsip kerja sama. Sumber data penelitian adalah frasa atau kalimat yang mengandung pelanggaran prinsip kerja sama pada dialog film Nicky Larson et Le Parfum de Cupidon. Penelitian ini dapat digunakan pada pembelajaran bahasa Prancis, sehingga peserta didik bahasa Prancis dapat memahami dengan baik bentuk pelanggaran tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan metode simak dengan teknik dasar yaitu teknik sadap dilanjutkan dengan teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC) serta teknik catat dengan menggunakan tabel data. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 125 pelanggaran maksim prinsip kerja sama yang terdiri dari pelanggaran maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi, dan maksim cara serta memiliki 14 maksud yaitu menegaskan informasi, menyatakan maksud lain (malu, sedih, bingung, bercanda, dll), kejengkelan atau kekesalan, meyakinkan, sindiran, permintaan atau permohonan, mengejek, memuji, ketertarikan, penolakan, perintah, membanggakan diri, menutupi suatu hal dan mengalihkan pembicaraan.
Kata kunci : maksim prinsip kerja sama, bentuk pelanggaran, maksud.
Full Text:
PDFReferences
Achmad., & Abdullah Alek. (2013). Linguistik Umum. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.
Asih, Apriyani S. (2016). Pelanggaran Prinsip Kerjasama dalam Naskah Drama Le Balcon Karya Jean Genet. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Dubois, Jean., Giacomo, Mathée, et, al. (2002). Dictionnaire de Linguistique.Canada: Larousse-Bordass/HER.
Grice, H. P. (1975). Logical And Conversation: Syntax and Semantics, Speech Act, 3. New York: Academic Press.
Lacheau, Philippe. (2019). Nicky Larson et Le Parfum de Cupidon. Prancis: Sony Pictures. 91 menit. [film], (https://nonton-film.club diunduh pada tanggal 22 Desember 2019)
Nadar, Francicus X. (2009). Pragmatik & Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Pemerintah Indonesia. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 tentang Perfilman. Lembaran RI Tahun 2009 No.33. Jakarta: Sekretariat Negara.
Rahardi, Kunjana R. (2005). Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Sudaryanto. (1993). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa (Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistis). Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Wiley. (2018). Webster’s New World College Dictionary Sixth Edition. Boston: Houghton Mifflin Harcourt. [online], (https://www.mobisystems.com diunduh pada tanggal 16 Desember 2019).
Yule, George. (2006). Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
The copyright is reserved to The Jurnal Pendidikan Progresif that is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License