Tradisi Nayuh Perkawinan Adat Dalam Metakognisi Masyarakat Saibatin di Negeri Olok Gading Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung

Siti Rohmayani, Risma Margaretha Sinaga, Marzius Insani

Abstract


Tradisi Nayuh Perkawinan Adat Dalam Metakognisi Masyarakat Saibatin di Negeri Olok Gading Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung. Pelaksanana perkawinan adat bagi masyarakat Saibatin dikenal sebagai tradisi Nayuh yang diselenggarakan secara besar dengan biaya yang besar pula. Masyarakat beranggapan bahwa tradisi Nayuh hanya dapat dilaksanan oleh seorang penyimbang dan tidak dapat dilaksanakan oleh non penyimbang, namun dari pengetahuan metakognisi masyarakat mengenai tradisi Nayuh beberapa masyarakat Saibatin beranggapan dengan perkembangan jaman non penyimbang juga dapat melaksanakan tradisi Nayuh. Adapun tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui metakognisi masyarakat Lampung Saibatin terhadap tradisi Nayuh dalam perkawinan adat di Negeri Olok Gading Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung. Metode yang digunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan informan. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian mengenai metakognisi masyarakat Saibatin terhadap tradisi Nayuh seorang penyimbang dan non Penyimbang memiliki perbedaan diantaranyanya adalah bagi seorang Penyimbang adalah suatu keharusan atau kewajiban bagi seorang penyimbang dengan segala perlengkapan, peralatan yang lengkap dan waktu yang lama. Bagi non penyimbang tradisi Nayuh dapat dilakukan jika dia mampu dan setiap perlengkapan dan peralatan adat akan berbeda dan waktu terbilang cukup cepat. Dengan perkembangan jaman masyarakat non penyimbang dapat melaksanakan tradisi Nayuh karena pada masa saat masyarakat mampu mengeluarkan biaya besar untuk pelaksanaan tradisi Nayuh. Penyebutan tradisi Nayuh sendiri berubah menjadi hajat. Makna prosesi Nayuh yang dilaksanakan oleh Penyimbang dan non penyimbang pada dasarnya sama saja tidak ada perbedaan sebagai rasa syukur terhadap sang Pencipta, keberlanjutan suatu kepemimpinan dan sebagai pemberitahuan kepada masyarakat.

 

Kata Kunci : metakognisi, perkawinan adat, tradisi Nayuh


Full Text:

PDF

References


Hadikusuma, Hilman. 1990. Masyarakat dan Adat-Budaya Lampung. Bandung:Mandar Maju.

Rina Martiara. 2014. Cangget Identitas Kultural Lampung Sebagai Bagian Dari Keragaman Budaya Indonesia. Yogyakarta: Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Sukmadinata, N.S. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosadakarya.

Wawancara:

Rosdalia, Negeri Olok Gading Kec. TBB, Kota Bandar Lampung. Jumat, 23-11-20 Pukul 10.00s WIB.

Nasrun. Di Bandar lampung, Kamis, 12-12-2019 pukul 14.00 WIB. Abu Sahlan, Sanggi Unggak kabupaten Tanggamus, Selasa 2-11- 2019 Pukul 14.00 WIB.

Yusuf, Negeri Olok Gading Kec. TBB, Kota Bandar Lampung. Sabtu, 22-01-2022 Pukul 17.00 WIB.

Syarufudin. Negeri Olok Gading Kec. TBB, Kota Bandar Lampung.Sabtu, 14-11-2020 Pukul 13.00 WIB


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.