UPAYA MUSEUM KEKHATUAN SEMAKA DALAM MELAKUKAN PELESTARIAN TINGGALAN BUDAYA KEKHATUAN SEMAKA

Jefri Nanda, Risma Margaretha Sinaga, Aprilia Triaristin

Abstract


Upaya Museum Kekhatuan Semaka Dalam Melakukan Pelestarian Tinggalan Budaya Kekhatuan Semaka. Kegiatan pelestarian perlu dilakukan untuk menjaga warisan budaya sebagai identitas masyarakat agar tidak tenggelam dalam era globalisasi yang terjadi pada saat ini. Museum Kekhatuan Semaka merupakan satu-satunya museum yang terdapat di Kabupaten Tanggamus.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui upaya Museum Kekhatuan Semaka dalam melakukan pelestarian tinggalan budaya Kekhatuan Semaka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu,  Observasi, Dokumentasi, dan Wawancara. Hasil data yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa, Berdirinya Museum Kekhatuan Semaka berawal dari sebuah rasa kekhawatiran dari pemilik yang juga merupakan ketua adat dari Kekhatuan Semaka terhadap potensi hilangnya benda-benda warisan peninggalan budaya leluhurnya yang bernilai sejarah. Dalam melakukan upaya pelestarian benda peninggalan budaya, pihak museum melakukan beberapa kegiatan, antara lain (1) kegiatan pengadaan benda-benda koleks, merupakan kegiatan pengumpulan benda-benda yang akan dijadikan koleksi museum, (2) kegiatan preservasi koleksi yang meliputi kegiatan metode perawatan, penyajian/penyimpanan, pendanaan, dan manajemen tenaga kerja (3) upaya pengenalan museum, merupakan kegiatan pengenalan benda warisan budaya kepada masyarakat umum untuk menarik minat pengunjung.

 

Kata kunci: Upaya pelestarian, Kekhatuan Semaka, Peninggalan Budaya


Full Text:

PDF

References


Akbar, Ali. 2010. Museum di Indonesia Kendala dan Harapan. Jakarta: Papas Sinar Sinanti.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta. hlm: 134 dan 137.

Coleman, L. V. 1950. Museum Buildings. Washington, D. C: The American Association of Museums.

Direktorat Museum. 2009. Ayo Kita Mengenal Museum. Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.

Miles Mattew B dan Michael Hoberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press. hlm.15 dan 113.

Narbuko. 2009. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi Offset. hlm.70.

Nawawi, Hadari. 1993. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. hlm: 134.

Nazir, Muhammad. 1983. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. hlm. 234.

Subagyo. Joko,P. 2006. Metode Penelitian: Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Rineka CiptA. hlm: 1.

Sutaarga, M.A. 1980. Pedoman Penyelenggaraan dan Pengelolaan Museum. Jakarta: Proyek Peningkatan dan Pengembangan Permuseuman Jakarta; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 47.

Daftar Jurnal

Abadi, E, M, Paramita. 2014. Peranan Museum Soesilo Soedarman Terhadap Pendidikan Karakter Tahun 2000-2013. Skripsi. Program Studi Pendidikan Sejarah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Purwokerto: Purwokerto. hal. 9. Tidak Terbit.

Ariefiansyah, Aggi. 2014. Museum Seni Kontemporer di Kawasan Kota Lama Semarang. Canopy: Journal of Architecture, Vol. 4, No. 1. hal, 17-27

Firdaus. 2001. Museum Wayang di Yogyakarta ( Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancangan). Skripsi. Jurusan Teknik Arsitektur. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Universitas Islam Indonesia: Yogyakarta. hal. 12 dan 19 Tidak Terbit.

Fatmawati, Endang. 2018. Preservasi, Konservasi, dan Restorasi Bahan Perpustakaan. LIBRIA: LIBRARY Of UIN AR-RANIRY. Vol.10, No.1, Hal.13-32.

Gusmanda, R., dan M. Nelisa. 2013. Pelestarian Naskah - Naskah Kuno di Museum Nagari Adityawarman Sumatera Barat. Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan. Vol. 2, No. 1, Hal. 573-581.

Irham, M. A. 2013. Lembaga Perwatin dan Kepunyimbangan Dalam Masyarakat Adat Lampung: Analisis Antropologis. Analisis: Jurnal Studi Keislaman. Vol. 13, No. 1. hal, 155-172.

Laili, N. 2019. Fungsi dan Peranan Batu Bergores Dalam Tradisi Megalitik : Studi Kasus Temuan di Provinsi Lampung. PANALUNGTIK: Jurnal Arkeologi Jawa Barat. Vol. 1, No. 2. Hal. 117-124.

Mansyur, S. 2010. Museum Negeri: Sebuah Upaya Melestarikan Memori Kolektif. Kapata Arkeologi. Vol. 6, No. 11. hal, 25-18.

Meihan, A, M., Sariyatun. dan D. T. Ardianto. 2020. Potensi Mobile Learning Berbasis Kearifan Lokal Museum Kekhatuan Semaka Dalam Pembelajaran Sejarah. Prosiding Seminar Nasional Rekarta. 6 Juli. Rekarta. 1-8.

Nunggalsari, R. N. dan Soebijantoro. 2018. Kebijakan Pemerintah Kabupaten Pacitan Dalam Melestarikan Museum Buwono Keling di Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan. Jurnal Agastya. 8(1): 75-93.

Pamuji, K. 2010. Komunikasi dan Edukasi di Museum Istana Kepresidenan Jakarta. Tesis. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya. Universitas Indonesia: Depok. hal. 14. Tidak Terbit.

Prasetyo, B. 2013. Persebaran dan Bentuk-bentuk Megalitik Indonesia: Sebuah Pendekatan Kawasan. KALPATARU, Majalah Arkeologi, Vol.22, No.2. Hal. 61-122.

Widyawati, N. L., dan J. A. Syahbana. 2013. Keseriusan dan Konsekuensi Pemerintah Daerah Terhadap Pelestarian di Kawasan Kota Lama Semarang. Jurnal Teknik PWK, Vol. 2, No. 2. Hal.303-313.

Wulandari, A. A. A. 2014. Dasar-dasar Perancangan Interior Museum. Jurnal of Humaniora, Vol. 5, No. 1. Hal. 246-257.

Daftar Website

Kemendikbud.go.id. (2019, 16 November). Data Referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Diakses pada 16 November 2019, dari https://referensi.data.kemdikbud.go.id/index712.php?kode=120000&level=1


Refbacks

  • There are currently no refbacks.