Tradisi Pemberian Adok pada Masyarakat Lampung Saibatin di Pekon Negeri Ratu Kabupaten Tanggamus

Yeni Agustin, Ali Imron, Suparman Arif

Abstract


The purpose of this research is to find out the procedures for administering adok in the Lampung Saibatin community in Pekon Negeri Ratu, Kotaagung District, Tanggamus Regency. The method of this research used descriptive method with data collection techniques interviews, observation, documentation and literature, data analysis techniques used analysis qualitative. The results showed that the community of Pekon Negeri Ratu in providing adok had stages in which preparations included buhippun namely hippun kemuakhian and hippun pemekonan. The implementation of giving adok includes opening such as greetings or deferred from traditional officers, then reading the ngumun namely Lampung oral literature. After the official adok was announced, the adok officer said goodbye to the adat balancer (saibatin) that he had finished his job. The completion stage of giving adok is the submission of SK adok to the bride and grooming the prayer led by customary leaders and eating together.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tata cara pelaksanaan pemberian adok pada masyarakat Lampung Saibatin di Pekon Negeri Ratu Kecamatan Kotaagung Kabupaten Tanggamus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan kepustakaan, sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Pekon Negeri Ratu dalam melakukan pemberian adok memiliki tahapan yaitu persiapan meliputi buhippun yaitu hippun kemuakhian dan hippun pemekonan. Pelaksanaan pemberian adok meliputi pembukaan seperti salam atau tangguhan dari petugas adat, selanjutnya pembacaan ngumun yaitu sastra lisan Lampung. Setelah adok resmi di canangkan kemudian petugas adok salam pamit kepada penyimbang adat (saibatin) bahwa telah selesai menjalankan tugasnya. Tahap penyelesaian pemberian adok yaitu penyerahan SK adok kepada kedua mempelai lalu pembacaan doa yang dipimpin oleh pengelaku adat serta makan bersama.

Kata kunci: adat lampung, pemberian adok, perkawinan


Full Text:

PDF

References


Bartoven, et al. (2014). Tata Cara Adat Istiadat Lampung Masyarakat Kabupaten Tanggamus. Tanggamus: Dispora Tanggamus dengan Lembaga Penelitian Universitas Lampung.

Hadari, N. (1995). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Hilman, H. (1995). Hukum Perkawinan Adat. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Imron, A. (2005). Pola Perkawinan Saibatin. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Iskandarsyah. (2005). Sejarah Hukum Adat Lampung Pepadun Way Kanan. Universitas Lampung: Bandar Lampung.

Koentjaraningrat. (1984). Kebudayaan Jawa. Jakarta: Gramedia.

Koentjaraningrat. (2002). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sayuti, H. (1989). Pengantar Metodologi Riset. Jakarta: Fajar Agung.

Soemardjan, S. dan Soemardi, S. (1964). Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta: Yayasan Penerbit FE UI.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.