Tradisi Brobosan dalam Upacara Kematian Masyarakat Jawa di Kelurahan Rajabasa Raya

Tia Damayanti, Henry Susanto, Yustina Sri Ekwandari

Abstract


This study aims to examine the procession as well as the explicit meaning (explicit) and the implicit meaning (implied) of the Brobosan Tradition at the death ceremony of the Javanese community in the Rajabasa Village. The method used in this study is a descriptive method with a qualitative approach, supported by interview data collection techniques, documentation, and literature. The results showed that the tradition of Brobosan was carried out by his children and grandchildren who had died, starting from the oldest child to his grandchildren by ducking under the coffin of the corpse and circling it 3 times or 7 times in a clockwise direction. The explicit meaning (written) as the last respect of a family who is still alive to the body.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji prosesi serta makna eksplisit (tersurat) dan makna implisit (tersirat) Tradisi Brobosan pada upacara kematian masyarakat Jawa di  Kelurahan Rajabasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yang didukung dengan teknik pengumpulan data wawancara, dokumentasi dan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan prosesi Tradisi Brobosan dilakukan oleh anak cucunya orang telah meninggal, dimulai dari anak tertua sampai dengan cucu-cucunya  dengan cara merunduk di bawah keranda jenazah dan mengelilingi sebanyak 3 kali atau 7 kali searah jarum jam. Makna Eksplisit (Tersurat) sebagai penghormatan terakhir dari keluarga yang masih hidup kepada jenazah.Makna Implisit (Tersirat) semua kebaikan yang ada di dalam diri jenazah semasa hidup akan menurun ke anak cucunya kelak jika melakukan tradisi Brobosan tersebut, dari mulai kepandaiannya, kejayaannya semasa hidupnya.

Kata kunci: makna eksplisit (tersurat), makna implisit (tersirat), tradisi brobosan


Full Text:

PDF

References


Agus, B. 2006. Agama Dalam Kehidupan Manusia. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Aufa, A. 2017. Memaknai Kemaian Dalam Upacara Kematian Di Jawa. IAIN Sunan Giri Bojonegoro.

Djaelani, M. B, 2008. Indahnya Kematian. Yogyakarta: Insani Madani.

Hasanah, N. 2015. Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Budaya Jawa. Sekolah TinggiAgama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Mulyadi. 1984. Upacara Tradisional Sebagai Kegiatan Sosialisasi Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Rasjid, S. 2010. Hukum Fikih Islam. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Wiyasa, B. T. 2000. Upacara Tradisional Masyarakat Jawa. Jakarat: PT. Pustaka Sinar Harapan.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.