RESISTENSI TERHADAP ADAT ISTIADAT OLEH MASYARAKAT BATAK PENTAKOSTA KELURAHAN JAGABAYA BANDAR LAMPUNG

Abstract

This research aimed to know the cause of the occurrence of resistance to the implementation of the customs by batak on pantecosta community in jagabaya vilage Bandar lampung. The methods used in research was descriptive qualitative approach method. The results showed that the factors that influence the batak against customs are : 1 which doctrine of community leaders who affect the church so as not to carry out customs, because of it consider as the rituals contain elements of magic, 2 Economic factors that which issuing the great costs, 3 Sosial factors. So it can be inferred that the batak community on pantecosta in jagabaya village Bandar lampung since 2002 until now have refused the customary activity.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya resistensi terhadap adat istiadat oleh masyarakat batak pada Komunitas Pentakosta Kelurahan Jagabaya Bandar lampung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode desktiptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor yang mempengaruhi masyarakat batak menentang adat yaitu, 1. Doktrin pemimpin komunitas yang mempengaruhi jemaat agar menolak adat karena di anggap sebagai ritual yang mengandung unsut magic, 2. Faktor ekonomi yang selalu mengeluarkan biaya yang besar, 3. Faktor sosial. Maka dapat disimpulkan bahwa Masyarakat Batak pada Komunitas Pentakosta Kelurahan Jagabaya Bandar lampung sejak tahun 2002 sampai sekarang telah meninggalkan adat istiadat.

Kata kunci: adat, pentakosta, resistensi