PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CORE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

Agata Intan P., Caswita Caswita, Pentatito Gunowibowo

Abstract


This quasi experimental research aimed to find out the influence of cooperative learning model of CORE towards students mathematical communication skill. The population of this research was all students of grade 7th of SMP N 9 Bandar Lampung in academic year of 2015-2016 as much as 261 students that were distributed into seven classes. This research used pretest-posttest control group design. The samples of this research were students of VII-A and VII-B class that were chosen by purposive random sampling. Based on the result and discussion, it was concluded that the cooperative learning model of CORE influences the students mathematical communication skill.

Penelitian eksperimental semu ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran kooperatif tipe CORE terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP N 9 Bandarlampung tahun pelajaran 2015/2016 yang terdistribusi dalam tujuh kelas. Penelitian ini menggunakan pretest posttest control group design. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII-A dan VII-B sebanyak 261 siswa yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive random sampling. Berdasarkan hasil dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe CORE berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.

Kata kunci: CORE, komunikasi matematis, pembelajaran kooperatif


Full Text:

PDF

References


Ansari, B. 2009. Komunikasi Matematika: Konsep dan Aplikasi. Banda Aceh: PENA.

Beladina, N. 2013. Keefektifan Model Pembelajaran CORE Berbantuan LKPD terhadap Kreativitas Matematis Siswa. Jurnal UNNES, Volume 2, No. 3, Hal 39. [Online]. [http://journal.unnes.ac.id diakses pada 8 November 2015].

Depdiknas. 2003. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Cemerlang Publisher.

Humaira, F. 2014. Penerapan Model Pembelajaran CORE pada Pembelajaran Matematika Siswa Kelas X SMAN 9 Padang. Jurnal UNP, Volume 3, No.1, Hal 37. [Online]. [http://ejournal.unp.ac.id diakses pada 8 November 2015].

OECD. 2013. Posisi Indonesia pada PISA 2012. [Online]. [https://shahibul1628.wordpress.com. diakses pada 04 November 2015].

Osterholm, M. 2006. Metakognition and Reading-Criteria for Comprehension of Mathematics Texts. In Novotna, J., Moraova, H., Kratka, M. & Stehlikova, N. (Eds.). Proceedings 30th Conference of the Internatinal Group for the Psychology of Mathematics Education, Vol. 4, pp. 289-296. Prague: PME.

Purwanto, N. 2010. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sumarmo, U. 2000. Pengembangan Model Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Intelektual Tingkat Tinggi Siswa Sekolah Dasar. Laporan Penelitian. Bandung: FMIPA UPI.

The Learning Curve Pearson. 2014. Indexs Which Countries have the Best Schools?. [Online]. [http://thelearningcurve.pearson.com. diakses 4 November 2015].

Yuniarti, S. 2013. Pengaruh Model CORE Berbasis Kontekstual Terhadap Kemampuan Pemahaman Matematik Siswa. Jurnal STKIP Siliwangi Bandung, Hal 8. [Online]. [http://publikasi.stkipsiliwangi.ac.id diakses 8 November 2015].


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexing by:

      

                               

        

 

 

 

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.