HUBUNGAN ANTROPOMETRI DAN KONDISI FISIK TERHADAP HASIL TENDANGAN SABIT PADA ATLET PENCAK SILAT PSHT PESISIR BARAT
Sari
Abstract : Penelitian ini mengenai antropometri, dan kondisi fisik dengan hasil tendangan sabit pencak silat katagori putra putri Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Pesisir Barat. Penelitian ini menggunakan variabel bebas (antropometri, keseimbangan, daya ledak, dan kecepatan ) serta variabel terikat (hasil tendangan sabit). dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling penghitungan menggunakan SPSS, serta sampel berjumlah 22 orang pesilat putra putri.
Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa (1) antropometri mempunyai hubungan yang signifikan dengan hasil tendangan sabit ditunjukan dengan –p 0,000 < α 0,05 untuk katagori putri, untuk katagori putra –p 0,207 < α 0,05. (2) keseimbangan ditunjukan dengan–p 0,000 < α 0,05 untuk katagori putra putri (3) daya ledak ditunjukan dengan –p 0,00 < α 0,05 untuk katagori putri dan –p 0,001 < α 0,05 untuk katagori putra. (4) kecepatanditunjukan dengan –p 0,000 < α 0,05 untuk katagori putra dan putri. Dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan antara antropometri, keseimbangan, daya ledak, kecepatan, dengan hasil tendangan sabit pada pesilat PSHT kabupaten pesisir barat ditunjukan dengan –p 0,000 < α 0,05.
Kata Kunci : Antropometri, Kondisi Fisik
Referensi
DAFTAR PUSTAKA
Afiana, A. 2013. Kontribusi panjang, kelenturan ototntungkai dan keseimbangan tubuh terhadap tendangan sabit pencak silat. UKM Pencak Silat Lampung : Universitas Lampung. Diakses pada tanggal 21 Desember 2017.
Agusti, Husni. 1992. Teknik dan program latihan. Rineka Cipta, Jakarta
Agung , Nugroho. 2004.Diktat Dasar-Dasar Pembelajaran Pencak Silat. FIK UNY, Yogyakarta
Azizi, M. M. 2014. Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai,
Berat Badan Dan Tinggi Badan Terhadap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Berjalan Di Udara. Universitas Negeri Surabaya, Surabaya
Harsono. 1986. Teori dan metodologi kepelatihan
olahraga.. PT. Bandung, Bandung
Infantoro, S. 2019. Hubungan Antra Kekuatan Otot Tungkai Dan Kekuatan Otot Punggung Dengan Kemampuan Tendangan Ssabit Survey pada atlet pencak silat PPLOP Jawa Tengah. 1-36. Universitas Negri Yogyakarta, Yogyakarta
Johansyah Lubis. 2004. Pencak Silat Panduan Praktis. Jakarta.
Masula, D. S. 2013. Analisis Kondisi Fisik Atlet Pencak Silat Katagori I Tanding Puteri Studi SMK Negeri MOJOAGUNG. 1-9.Jawa Tengah
Mappaganty. 2006. Kultur Pencaksilat Di tengah Arus
Globalisasi. Jakarta Perpustakaan Pencak silat
Indonesia
Pradana, A. A. 2010. Kontribusi tinggi badan, berat badan,
dan panjang tungkai terhadap kecepatan lari cepat (sprint) 100 meter putra. Pendkesrek angkatan 2010 UNESA
Ismaryati. 2006. Tes dan Pengukuran Olahraga. University Sebelas Maret. Surakarta
Sudjana. Tarsito, 1992. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi, Bandung
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Tarsito: Bandung.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung
Sugiyono. 1992. Analisis Data Kuantitatif. Alfabeta.. Bandung .
Sugiyono. 2006. Populasi dan Sampel Penelitian.. Alfabeta Bandung.
Sugiyono. 2016. Metodelogi Penelitian Kuantitatif dan R N D. Alfabeta .Bandung.
Sugiyono. 2017. Statistik Untuk Penelitian. Alfabeta Bandung.
Surisman. 2010. Statistika Dasar. Universitas Lampung, Bandar Lampung.
Sutrisna, Hadi. 2000. Metodelogi Penelitian. Yogyakarta.
Wilujeng, W. A. 2013. Hubungan Kecepatan Terhadap Kecepatan Tendangan Sabit Di SMP MUHAMMADIYAH 2 Surabaya. Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 01 Nomor 03 Tahun 2013, 01, 584-587.
Wirawan, Oce, 2000. Pelaksanaan tes pengukuran . olahragawan,,universitas Airlangga. surabaya,
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##