EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA
Abstract
This research aims to analyze (1) learning environment condition of physics, (2) tool and infrastructure that support in learning process of physics, (3) physics learning process that was done, and (4) physics learning achievement learnt at SMAN 1 Ambarawa Prigsewu Regency. The population were the entire students of class X SMAN 1 Ambarawa Prigsewu Regency in the year of 2012/2013 that consisted of 175 students. The data used in this research were gathered to use observation method, documentation, and practice test.While specifically the conclusions are : (1) the evaluation in component context with category is enough (2), the evaluation in component input with good category (3), evaluation in process component is in good category and (4) the evaluation in component produced points in good category.
Penelitian ini bertujuan menganalisis : (1) kondisi lingkungan pembelajaran fisika, (2) sarana dan prasarana yang mendukung dalam pelaksanaan proses pembelajaran fisika, (3) proses pembelajaran fisika yang dilakukan, dan (4) pencapaian hasil belajar fisika siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ambarawa Kabupaten Pringsewu. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ambarawa Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 175 siswa. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan tes unjuk kerja.Sedangkan secara khusus dapat disimpulkan hal-hal berikut: (1) evaluasi pada komponen context nya kategori cukup, (2) evaluasi pada komponen input kategori Baik, (3) evaluasi pada komponen proses dengan kategori baik, dan (4) evaluasi pada komponen product menghasilkan poin dengan kategori baik.
Kata kunci : CIPP model, evaluasi, pembelajaran fisika.
Full Text:
PDFReferences
Arikunto, Suharsimi dan Cepi. 2008. Evaluasi ProgramPendidikan: PedomanTeoritis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Budiningsih, A C, 2004. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Rineka Cipta Departemen Pendidikan Nasional,2003.
Departemen Pendidikan Nasional,2003.Standar Kompetensi Mata Pelajaran Fisika SMA & MA. Jakarta: Pusat Kurikulum
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994. Kurikulum Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP): Petunjuk pelaksanaan proses belajar mengajar.
Mulyasa, E.2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah, Jakarta : Bumi Aksara
Permendiknas Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Proses. Jakarta: Depdiknas.
Permendiknas Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana. Jakarta: Depdiknas.
Permendiknas Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses. Jakarta: Depdiknas.
Peraturan pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru. Jakarta : Depdiknas hal 5
Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran; (Mengembangkan profesionalisme Guru). P.T. Rajawali Pers. Bandung
Sardiman, A. M. 2004. Interaksi dan motivasi belajar-mengajar. Jakarta: Rajawali.
Slameto,2010. Belajar dan Faktor - Faktor yang mempengaruhinya.jakarta: Rineka Cipta.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005,tentang Guru dan Dosen, hlm 1.
Refbacks
- There are currently no refbacks.