PEMBELAJARAN TARI BEDANA PADA SISWA TUNARUNGU TINGKAT SMP DI SLB NEGERI METRO
Abstract
The purpose of this study is to describe bedana dance education on deaf students held at Metro State Extraordinary School. This study used a qualitative descriptive approach. In this research, observation, interviews, and documentation of the data collection techniques. Techniques of data analysis in this research is the data reduction, data presentation, and drawing conclusions or verification.The results in the form of descriptions of learning dance at Metro State Extraordinary School. Which include objectives, materials, media, methods. and the difficulties experienced by teachers when teaching dance lessons to students with hearing impairment. Difficulty learning the limiting factor is physical, mental, and environmental. Physical factors for students with hearing impairment due to noise or hearing abnormalities in physical form. Mental factors associated with interest in learning, attention, confidence, and intelligence. Then to environmental factors is that a place of learning and instructional media.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran tari bedana pada siswa tunarungu tingkat smp di SLB Negeri Metro. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini dilakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, serta penarikan simpulan atau verifikasi.Hasil penelitian ini menunjukkan gambaran mengenai pembelajaran seni tari pada SLB Negeri Metro, yang meliputi tujuan, materi, media, metode, serta kesulitan yang dialami oleh guru ketika mengajarkan pelajaran seni tari pada siswa tunarungu. Kesulitan yang menjadi faktor kendala belajar tersebut adalah faktor fisik, mental, dan lingkungan. Faktor fisik bagi siswa tunarungu karena adanya gangguan atau kelainan pada fisiknya yang berupa pendengaran. Faktor mental berkaitan dengan minat belajar, perhatian, kepercayaan diri, dan kecerdasan. Kemudian untuk faktor lingkungan yang dimaksud yakni tempat belajar dan media pembelajaran.
kata kunci: Pembelajaran, tari bedana, tuna rungu,Full Text:
PDFReferences
Bakker SJ, J. W, M. 1984. Filsafat Kebudayaan (sebuah pengantar). Yogyakarta: Kanisius.
Firmansyah, Junaidi dkk. 1996. Mengenal Tari Bedana. Bandar Lampung: Gunung Pesagi.
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hamalik, Umar. 1983. Metoda Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.
Mulyasa, E. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nani, Euis. M. 2010. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung: CV. Catur Karya Mandiri.
Nasir, Moh Ph. D. 1985. Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Rahayu, Weni dkk. 2009. Mengenal Seni Tari. Jakarta: Mediantara Semesta.
Sastrawinata, Emon dkk. 1997. Pendidikan Anak-Anak Tunarungu. Depdikbud RI: Jakarta.
Singarimbun, Masri. 1992. Pengantar Apresiasi Seni. Jakarta: Balai Pustaka.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)