PERAN PEMUDA TERHADAP KEBIJAKAN IJIN PEMBANGUNAN RUMAH IBADAH DALAM MENCEGAH KETIMPANGAN SOSIAL

Pajuang Gultom

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran pemuda terhadap kebijakan ijin pembangunan rumah ibadah dalam mencegah ketimpangan sosial antar umat beragama. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dimana bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada. Adapun analisis data yang digunakan adalah terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi, penyajian data, penarikan kesimpulan. Teknik pengambilan subjek menggunakan teknik Purposive Sampling. Pengumpulan data di lakukan dengan teknik data sekunder dan observasi, data di dapatkan dari membaca litaratur terkait, baik yang berada di perpustakaan (literatur) maupun penggunaan internet yang dapat memberi informasi untuk melengkapi data dalam mencari sumber landasan teori, dari hasil penelitian didapatkan menyatakan bahwa peran pemuda terhadap kebijakan ijin rumah ibadah dalam mencegah ketimpangan sosial sangat penting, dimana pemuda menjadi control sosial, penyadaran, pemberdayaan dan agen perubahaan mengatasi persoalan dinamika konflik antar agama, berikutnya menyatakan bahwa modal sosial dapat mencegah ketimpangan sosial antar umat beragama dimana, seseorang tidak bisa hidup sendiri tanpa adanya orang lain begitu juga dengan persoalan ijin keberadaan bangunan rumah ibadah yang tidak terlepas dengan hubungan sosial masyarakat itu sendiri untuk berdampingan menjaga kerukunan dalam bingkai pancasila.

Kata kunci: Peran Pemuda, Ketimpangan Sosial, Ijin Pembangunan Rumah Ibadah, Modal Sosial

Doi: http://dx.doi.org/10.23960/JPSI/v2i1.41-50


Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Mursyid Ali dalam Ahsanul Khalikin. 2001. Peta Kerukunan Di DKI Jakarta. Balitbang dan Diklat. Jakarta.

Rumah Ibadat (KasusPembangunan Rumah Ibadah Antara Islam dan Kristen Desa Payaman).” Jurnal Fikrah. Volume 1. Nomor 2. Juli-Desember 2013.

Muhammad M Basyuni Kebijakan dan Strategi Kerukunan Umat Beragama, Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama RI, 2006

Sarapung Elga, 2004, Dialog Kritik dan Identitas Agama,Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

Imam Baehaqi, 2002 kebijakan pendirian pembangunan rumah ibadah, Jakarta

Soekanto ,2009. Peran Pemuda Dalam Konflik Agama. Yogyakarta, Pustaka

Pelajar.

Ihsan, A. B. (2009). Menebar toleransi, menyemai harmoni: SBY dalam wacana perdamaian, moderatisme, dankeadilan. Remaja Rosdakarya

http://www.kemenkumham.go.id/berita-pusat/9-biro-humasdan- kln/318-upaya-pencegahan-konflik-pendirianrumah-ibadah.

Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 2010, Konseling Religi, Fakultas Dakwah, Stain Kudus

Blikololong, Jacobus Belida, “Evolusi Konsep Embeddedness Dalam Sosiologi Ekonomi (Sebuah Review)”, Ug Jurnal, Volume 6 Nomor 12 (2012).

Amalia, Ainna, dan Ricardo Freedom Nanuru. “Toleransi Beragama Masyarakat Bali, Papua, Maluku.” Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam 10, no. 1 (30 September 2018): 150. https://doi.org/10.30739/darussalam.v10i1.276.

Armayanto, Harda. “Problem Pluralisme Agama.” TSAQAFAH 10, no. 2 (30 November 2014): 325. https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v10i2.191.

Fahrizal, Adif. “Dinamika Hubungan Muslim-Kristen di Surakarta, 1999-2000.” LembaranSejarah11,no.2(2017):151–68. https://doi.org/10.22146/LEMBARAN-SEJARAH.23809.

Jonathan Haughton & Shahidur R.Khandker Peran Pemuda Terhadap Ketimpangan Sosial Antar Umat Beragama Di Indonesia

Fauzia, Amelia. “Analisis Kasus-Kasus Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB).” In Modul Kebebasan Beragama dan Integrasi Sosial di Indonesia, diedit oleh Rita Pranawati dan Irfan Abubakar, 1 ed., 160. Jakarta: Center for the Study of Religion and Culture, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2011.

Nazmudin, Nazmudin. “Kerukunan dan Toleransi Antar Umat Beragama dalam Membangun Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).” Journal of Government and Civil Society 1, no. 1 (22 Februari 2018): 23. https://doi.org/10.31000/jgcs.v1i1.268.

Bennet, J. M., Bennet, M. J., & Allen, W. 2003. Developing Intercultural Competence In The Language Classroom. In lange, D. L., & Paige, M. (Eds.). Culture As The Core: Perspectives On Culture In Second Language Learning (pp. 237- 270).Greenwich: Information Age Publishing.

https://www.kompasiana.com/nelsonclayton4220210060709/618c8f2306310e48ec75e7d4/pendirian-rumah-ibadah-dibatasi

https://tirto.id/antara-agama-dan-ketimpangan-di-jakarta-cn83 diakses pada Jumat, 5 Mei 2017 14:05 WIB

https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:_Fa14mXcvZEJ:https://www.bbc.com/indonesia/indonesia42989531+&cd=32&hl=en&ct=clnk&gl=id

https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/22/140000469/ketimpangan-sosial-pengertian-bentuk-dan-faktornya?page=all.

https://smeru.or.id/sites/default/files/publication/inequalitystability_ind.pdf.

https://katadata.co.id/agung/berita/623449123f0df/faktor-penyebab-dan-upaya-mengatasi-ketimpangan-sosial.

UU No. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.