Strategi Pembelajaran Sejarah FTD MaDe Berbasis Augmented Reality Pada Model Pembelajaran Karyawisata Kelas ABK Heterogen
Abstract
Tidak banyak sekolah yang menerapkan pendidikan inklusi di Indonesia, dimana di dalamnya tidak hanya menampung siswa dengan fisik normal saja, melainkan juga menampung siswa dengan keterbatas fisik maupun mental yang disebut dengan ABK (Anak Berkebutuhan Khusus). Sekolah yang menerapkan pendidikan inklusi bagi siswa ABK heterogen tentu membutuhkan beragam kerativitas dan inovasi dalm menciptakan pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan kondisi siswa, khususnya pada pembelajaran sejarah. Slah satu model pembelajaran yang bisa digunakan oleh sekolah inklusi yakni model pembelajaran karyawisata, yakni dengan melakukan kunjungan pada objek-objek bersejarah. Namun, dalam kondisi pandemi covid-19, kegiatan karyawisata (field trip) tidak bisa dilakukan secara offline, sehingga perlu adanya solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut. Selain itu, model pembelajaran karyawisata bisa dilakukan dengan menyesuaikan materi pembelajaran yang berhubungan dengan objek bersejarah, contohnya Masjid Agung Demak yang berakitan dengan sejarah masa Kesultanan Islam di Indonesia. Oleh karenanya, penulis menciptakan suatu media pembelajaran yang berbentuk aplikasi dengan nama FTD MaDe (Field Trip Masjid Demak), yakni aplikasi pembelajaran sejarah karyawisata secara virtual di Masjid Agung Demak berbasis Augemented Reality, yang juga dilengkapi dengan materi terkait Masjid Agung Demak, mulai dari struktur, hingga arsitektur bangunan Masjid Agung Demak.
Full Text:
PDFReferences
Abdullah, Badria & Aman. (2016). Model Pendidikan Inklusif dalam Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 4 Palu. Jurnal ISTORIA, 12(1), 1-15.
Afifuddin. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.
Prihartini, E. D. (2017). Keefektifan Metode Karyawisata dalam Pembelajaran Menulis Deskripsi pada Siswa Kelas V SD Negeri Pegirikan 01 Kabupaten Tegal. Skripsi tidak diterbitkan (Online). Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Utari, & Zafri. 2020.
Barliana, M.S. (2004). Tradisionalitas dan Modernitas Tipologi Arsitektur Masjid. Jurnal Dimensi Teknik Arsitektur, 32, 110–118.
Budi, BS. (2004). A Study on the History and Development of the Javanese Mosque Part 1: A Review of Theories on the Origin of the Javanese Mosque. Jurnal of Asian Architecture and Building Engineering, 3, 189-195.
Stiglitz, J. E. (2007). Making Globalization Work: Menyiasati Globalisasi Menuju Dunia yang Lebih Adil. Bandung: Mizan.
Susanto, J. (2002). Mengharap Pendidikan Inklusif. Bandung: Program Pascasarjana UPI.
Tarwilah. (2006). Peranan Walisongo dalam Pengembangan Dakwah Islam. Jurnal Kopertis Wilayah XI Kalimantan, 4, 81-102.
Kusyanto, M. (2007). Konsep Dasar Arsitektur Tata Ruang Rumah Tinggal Tradisional Jawa Tengah Pada Perkembangan Tata Ruang Masjid Kadilangu Demak Dari Awal Berdiri Sampai Sekarang. Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan, 9, 65- 76.
Kusyanto, M. (2008). Studi Keterkaitan Arsitektur Masjid Agung Demak Dengan Arsitektur Masjid-masjid Lain Di Kabupaten Demak. Jurnal Tatal, 4(1).
Kusyanto, M. 2020. Kearifan Lokal Masjid Agung Demakan. Jurnal Talenta, 3(1), 84-91.
Ibrahim, W., & Nandang. (2011). Arsitektur Tradisional Kenali: Salah Satu Kearifan Lokal Daerah Lampung. Jurnal Rekayasa, 15(1).
Refbacks
Address:
The building I Faculty of Teacher Training and Education, University of Lampung
Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1, Bandar Lampung City, Lampung Province, Indonesia