Partnership Management in Industry-Based Learning in Vocational Secondary Schools of Lampung Province

Dedy H Karwan, Hasan Hariri, Ridwan Ridwan

Abstract


Abstrak: Manajemen Kemitraan dalam Pembelajaran Berbasis Industri di SMK Propinsi  Lampung, Tujuan: Penelitian tentang kemitraan dalam pembelajaran berbasis industri di SMK adalah untuk mengetahui apakah model manajemen kemitraan sebagai pendekatan peningkatan mutu Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) di Indonesia telah berjalan efektif . Karena lulusan SMK masih banyak yang tidak dapat terserap di industri yang menjadi tempat bekerja para lulusan. Saat ini program pembelajaran di SMK masih banyak yang cenderung berorientasi pada pengajaran mata pelajaran dan tidak berfokus pada pencapaian kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Metode: Diperlukan suatu penelitian dengan pendekatan atau metode penelitian kualitatif, agar akar masalah yang sangat mendasar tentang  manajemen kemitraan dan peningkatan mutu serta relevansi pembelajaran di SMK dapat diketahui dan mendapatkan solusinya. sehingga pada akhirnya dapat ditemukan rekomendasi kepada seluruh pemangku kepentingan dalam  menyempurnakan manajemen penyelenggaraan pendidikan di SMK serta menghasilkan lulusan yang bekualitas, memiliki daya saing dalam memasuki pasar kerja.Temuan:Penulis menemukan permasalah pada bidang-bidang berikut, 1) Pola manajemen  pembinaan pembelajaran Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). 2) Reorientasi Program Keahlian dan Pembelajaran. 3) Pendidikan Sistem Ganda (Dual system). 4)dan Model Kemitraan dalam pembelajaran berbasis industri (Production base training dan Teaching factory). Kesimpulan: Berkenaan dengan manajemen pendidikan sistem ganda (PSD) Sekolah Menengah Kejuruan masih perlu diperbaiki dengan sistem pembelajarannya yang berbasis pada kebutuhan lapangan kerja di industri, dengan mengimplementasikan  Manajemen  Kemitraaan bersama idustri atau institusi pasangannya, agar semua pemangku kepentingan dapat berperan secara optimal menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dibidangnya.

Kata kunci: Manajemen Kemitraan, Pembelajaran berbasis industri, Lulusan bermutu

 

DOI : http://dx.doi.org/10.23960/jmmp.v8.i2.202002


Full Text:

PDF

References


Bell,Ch.R.,(1997),Customers as Partners.Terjemahan, Jakarta : Profesional Books.

Djojonegoro, W. (1998). Pengembangan Sumber Daya Manusia melalui SMK. Jakarta: Jayakarta Agung Offset.

Kilbrink, N., & Bjurulf, V. (2013). Transfer of Knowledge in Technical Vocational Education: A Narrative Study in Swedish Upper Secondary School. Int J Technol Des Educ, 23, 519–535.

Lendrum ,T.,(2003). The Strategik Patnering Handbook,The Practitioners'gide to

partnership and alliancesAustralia.The Mcgrow-Hill Companies.

Miles, M. B., & Huberman, ‎. M. (1992). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber tentang Metode-Metode Baru (Penerjemah: Tjetjep Rohendi Rohidi). Jakarta: UI-Press.

Republik Indonesia.(2016).Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016.tentang Revitalisasi SMKL

dalam peningkatan daya saing Sumberdaya Manusia.

Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Rukmana,DW Nana.(2006). Model Manajemen Pendidikan Berbasis Kemitraan,

Bandung:Alfabeta.

Sappa, V., & Aprea., C. (2014). Conceptions of Connectivity: How Swiss Teachers, Trainers and Apprentices Perceive Vocational Learning and Teaching Across Different Learning Sites . Vocations and Learning (7), 263–287.

Schulte, B. (2003). Social Hierarchy And Group Solidarity: The Meanings of Work and Vocation/Profession in the Chinese Context and Their Implications for Vocational Education. International Review of Education, 49 (1–2), 213–239.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.