Perbandingan Model Pembelajaran Probing Prompting dan Open Ended Dalam Meningkatkan Berfikir Kritis
Abstract
The purpose of this research is to know the difference of critical thinking and comparison between learning model using Probing Prompting and Open Ended. The method used is a comparative with an experimental approach. Technique of taking data with observation. Hypothesis testing uses two independent sample test. The result of data analysis shows (1) There is difference of mean of critical thinking among student whose learning use model of Probing Promting with student using model of Open Ended on Integrated IPS subject. Differences critical thinking can occur because of the use of different learning models for the experimental class and control class (2) Learning Probing Promting Model More effective than the Open Ended model in improving the critical thinking of Students in class VII of SMP Negeri 14 Bandar Lampung.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan berfikir kritis serta perbandingan antara model pembelajaran menggunakan Probing Prompting dan Open Ended. Metode yang digunakan adalah komparatif dengan pendekatan eksperimen. Teknik pengambilan data dengan observasi. Pengujian hipotesis menggunakan t-test dua sampel independen. Hasil analisis data menunjukkan (1) Terdapat perbedaan rata-rata berfikir kritis antara siswa yang pembelajarannya menggunakan Probing Promting dengan siswa yang menggunakan model Open Ended pada mata pelajaran IPS Terpadu. Perbedaan berfikir kritis siswa dapat terjadi karena penggunaan model pembelajaran yang berbeda untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol (2) Model Pembelajaran Probing Promting lebih efektif dari model Open Ended dalam meningkatkan berfikir kritis Siswa di kelas VII SMP Negeri 14 Bandar Lampung.
Kata kunci: Berfikir Kritis, Probing Promting dan Open Ended
Full Text:
PDFReferences
Angelo, Thomas. 2000. Classroom assessment techniques. Diakses tanggal 22 Oktober 2012 dari http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2012/10/22- definisiberfikir-kritis.html
(Depdikbud, 1996:3) Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 1996 tujuan institusional Sekolah Menengah Pertama.
Nasution S. 2008. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Rusman, M.Pd. 2010. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Sapriya. (2012). Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2012: 57. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2012: 107. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Zubaedi. 2011:289. Berpikir Kritis dan Membaca Kritis. Jakarta: Salemba Medika.
DOI: http://dx.doi.org/10.23960%2F16034
Refbacks
- There are currently no refbacks.