BERPIKIR KRITIS MODEL SCAFFOLDING DAN PBL MEMPERHATIKAN KECERDASAN ADVERSITAS
Abstract
The purpose of this research was to find out the difference of critical thinking, the interaction of the use of cooperative learning model of Scaffolding and Problem Based Learning (PBL) type by considering the adversity quotient. Research methodology used in this research was experiment research with comparative approach. The experimental methods were divided into two, which were true experiment and quasi experiment. The methodology that was used in this research was quasi experiment. Data collection was done by using test. The data which were collected by test of critical thinking were analyzed by using SPSS program. Based on analysis of the data, it obtained the result that there is a difference in critical thinking and the interaction of the use of cooperative learning model of Scaffolding and Problem Based Learning (PBL) type by considering the adversity quotient.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan berpikir kritis, interaksi penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Scaffolding dan Problem Based Learning (PBL) dengan memperhatikan kecerdasan adversitas. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Metode eksperimen dibedakan menjadi dua, yaitu eksperimen murni (True Eksperimen) dan eksperimen semu (Quasi Eksperimen). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Pengumpulan data dilakukan tes. Data yang terkumpul melalui tes berpikir kritis diolah dengan program SPSS. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil bahwa ada perbedaan berpikir kritis dan interaksi penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Scaffolding dan Problem Based Learning (PBL) dengan memperhatikan kecerdasan adversitas.
Kata kunci: berpikir kritis, kecerdasan adversitas, problem based learning,scaffolding
Full Text:
PDFReferences
Adinegara. 2010. Vygotskian Perspective: Proses Scaffolding untuk Mencapai Zone of Proximal Development (ZPD). Tersedia : http://blog.unnes.ac.id/adinegara/2010/03/04/vygotskian-perspective-proses-scaffolding-untuk-mencapai-zone-of-proximal-development-zpd/. Diakses 22 Juni 2015
Fisher, Alec. 2009. Berfikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.
Permendiknas No. 23 Tahun 2007. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
Purba, Rosinta Hotmaida P. 2014. Studi Komparatif Hasil Belajar Ips Terpadu yang Pembelajarannya Menggunakan Model Structured Dyadic Methods (SDM) Dan Group Investigation (GI) Dengan Memperhatikan Adversity Quotient (AQ) Siswa(Studipadakelas VIII SMP Negeri 1 Sukau, Lampung Barat Tahun Pelajaran 2013/2014). Skripsi. FKIP. Universitas Lampung.
Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers
Stoltz, Paul G. 2000. Adversity Quotient: Mengubah Hambatan Menjadi Peluang. PT. Gramedia: Jakarta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Undang-undang No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta. Sumber www.hukumonline.com. Diakses 21 Juni 2015
DOI: http://dx.doi.org/10.23960%2F10905
Refbacks
- There are currently no refbacks.