Pengaruh Lingkungan dan Elevasi Terhadap Kualitas Fitokimia dan Cita Rasa Kopi Robusta Muria Kudus

Ahmad Fauzan Hidayatullah

Abstract


Factors that affect quality and taste, one of which is the elevation (height) of coffee plants. This factor is an external factor that is hardlined. The best way is to plant coffee at the most suitable elevation and post-harvest processing. The aim of the study was to see an increase in coffee content and the roasting component of organoleptic coffee. Research uses survey methods and to use Microsoft Excel. This research was conducted at Mount Muria Kudus. The elevation carried out in this study is 400-600 masl, 800-1,000 masl, 1,200 masl and> 1,200 masl. Jenins roasting that is currently under study is mild roast, medium roast and dark roast. The paramaeter observed included the content of antioxidants, ash, air, fat, caffeine and organoleptics which included color, texture, aroma, and taste. The results showed that for Muria Robusta coffee, the higher the elevation the higher the antioxidant content, caffeine and water content, while at the ash and maximum levels at an altitude of 800-1.00 masl and fat content at an altitude of 1,200 masl.

Faktor yang mempengaruhi mutu dan citarasa, salah satunya adalah elevasi (ketinggian) tanaman kopi. Faktor ini merupakan faktor eksternal yang sukar dimodifikasi. Cara paling tepat adalah menanam kopi pada elevasi yang paling cocok dan pengolahan pasca panen. Tujuan penelitian adalah untuk melihat pengaruh elevasi terhadap kandungan kimia kopi dan pengaruh penyangraian terhadap organoleptik kopi. Penelitian menggunakan metode survei dan untuk oerhitungan hasilnya menggunakan bantuan Microsoft excel. Penelitian ini dilakukan di Gunung Muria Kudus Elevasi yang digunakan pada penelitian ini adalah 400-600 mdpl, 800-1.000 mdpl, 1.200 mdpl dan > 1.200 mdpl. Jenins penyangraian yang digunakan pada penelitian adalah light roast, medium roast dan dark roast. Paramaeter yang diamati meliputi kandungan antioksidan, abu, air, lemak, kafein dan organoleptik yang meliputi warna, tekstur, aroma, dan rasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kopi Robusta Muria, semakin tinggi elevasi maka kandungan antioksidn, kafein dan kadar airnya terus meningkat, sedangkan pada kadar abu nilai maksimum pada ketinggian 800-1.00 mdpl dan kandungan lemak pada ketinggian 1.200 mdpl.

Kata kunci: Elevasi, kandungan kimia. Kopi Robusta, organoleptik, penyangraian

 

DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jbt.v8i3.21629


Full Text:

PDF

References


DAFTAR RUJUKAN

Aak.1980. Budidaya Tanaman Kopi. Yogyakarta : Yayasan Kanisius.

Agastya, Dewa Gde Agung Putra. 2017. Mesin Roasting Biji Kopi Portable Berbasis Mikrokintroler. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Anonim. 2014. Coffee Plant Species: Arabica vs Specialty Robusta. https://www.perfectdailygrind.com/2015/08/coffeeplant-species-arabica-vs-specialty-robusta/. Diakses pada 04 November 2018.

Anonim.2016. Harga Kopi di Temanggung Merangkak Naik.

http://temanggungan.com/harga-kopi-di-temanggungmerangkak-naik/. Diakses pada 03 November 2018.

Arifin, M dan Ariyanto. 2018. Desa Penghasil Kopi Untuk Meningktakan Ekonomi Masyarakat di Desa Damarwulan Kecamatan Keling Kabupaten Jepara. Jurnal ABDIMAS Unmer Malang. 3(1):19-31.

Arrizkiani, T. 2017. Skrining Fitokimia Dan Analisis Kromatografi Lapis Tipis Senyawa Alkaloid dari Berbagai Ekstrak Kopi Robusta ( Coffea canephora). Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada. 17 (2).

Assosiation of Official Analycal Chemistry. 1990.Assosiation of Official Analycal Chemistry (AOAC) Official Method 930.08, Caffeine Content.

Assosiation of Official Analycal Chemistry. 2000a.

Assosiation of Official Analycal Chemistry (AOAC) Official Method 967.12, Protein Content

Assosiation of Official Analycal Chemistry. 2000b. Assosiation of Official Analycal Chemistry (AOAC) Official Method 972.15, Ash Content.

Assosiation of Official Analycal Chemistry. 2005. Assosiation of Official Analycal Chemistry (AOAC) Official Method 963.15, Fat Content.

Avelino, J., Barboza, B., Araya, J.C., Fonseca, C., Davrieux, F., Guyot, B., & Cilas, C. 2005. Effects of slope exposure, altitude and yield on coffee quality in two altitude terroirs of Costa Rica, Orosi and Santa Maria de Dota. Journal of The Science of Food and Agriculture,

, 1869-1876

Bejo, Agus. 2008. C dan AVR Rahasia Kemudahan Bahasa C dalam Mikrokontroler ATMEGA 8535. Yogyakarta : Graha Ilmu

Bertrand, B., Vaast, P., Alpizar, E., Etienne, H., Davrieux, F.,

& Charmentant, P. 2006. Comparison of bean biochemical composition and beverage quality of Arabica hybrids involving Sudanese-Ethiopian origins with traditional varieties at various elevations in Central America. Tree Physiology. 26 : 1239-1248.

Budiman, H., Rahmawati, F., dan Sanjana, F. 2015. Isolasi dan Identifikasi alkaloid pada Biji Kopi Robusta (Coffea robusta Lindl. Ex De Will) dengan Cara Kromatografi

Lapis Tipis. Skripsi Program Sarjana. STIKes Muhamadiyah Klaten.

Da-Silva, E.A., Mazzafera, P., Brunini, O., Sakai, E., Arruda, F.B., Mattoso, L.H.C., ... Pires, R.C.M. 2005. The influence of water management and environmental conditions on the chemical composition and beverage quality of coffee beans. Brazilian Journal of Plant Physiology,17(2), 229-238.

De Maria, C et al. 1996. Composition of Green Coffee WaterSoluble Fractions and Identification of Volatiles Formed During Roasting. J. Food Chemistry. . 55 (3) : 207-207.

De-Castro, R.D., & Marraccini, P. 2006. Cytology, biochemistry and molecular changes during coffee fruit development. Brazilian Journal of Plant

Physiology,18(1), 175-199.

Dewi, L., Hastuti, S., dan Silana, L. TT. Aktifitas Antioksidan, Kadar Fenolik Total dan Kadar Kafein pada Fermentasi Kombu Kopi Robusta dalam Berbagai

Konsentrasi Gula. Makalah Seminar Nasional Mikrobiologi-Fakultas Biolog UKSW Slatiga.

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kab. Temanggung, 2010.

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kab. Temanggung, 2011.

Direktorat Jenderal Perkebunan. 2016. Statistik Perkebunan Indonesia. Kopi 20152017. Jakarta: Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian.

Distanpangankudus.com

Edvan, B,. Edison, R,. dan Same, M. 2016. Pengaruh Jenis dan Lama Penyangraian pada Mutu Kopi Robusta (Coffea robusta). Jurnal Agro Industri Perkebunan 4 (1) :31-40.

Ermawati, R., Arief, R.W., & Slamet. 2008. Teknologi budidaya kopi poliklonal (p.17). Bandar Lampung: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung.

Lee, L et al. 2015. Coffee Fermentation and Flavor- an Intricate and Delicate Relationship. J. Food Chemistry. 185(2015) : 182 – 191.

Maeztu, L et al.2001. Characterization Of Espresso Coffee Aroma by Static Headspace GC−MS And Sensory Flavor Profile. J. Agric. Food Chem. 49 (11) : 54375444.

Maulana, Masagus Imram. 2016. Analisis Kematangan Kopi Sangrai Menggunakan Pemroresan Citra Termografi dalam Rangka Pengontrolan Mutu Kopi Sangrai Secara Otomatis. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Lampung.

Naido, N et al. 2011. Cholesterol-Raising Diterpenes In Types Of Coffee Commonly Consumed In Singapore, Indonesia And India And Associations With Blood

Lipids: A Survey And Cross Sectional Study. Nutrition Journal. Pg : 10-48

Najiyanti, S dan Danarti. 2004 . Budidaya Tanaman Kopi dan Penanganan Pasca Panen. Jakarta : Penebar Swadaya.

Nugroho, Joko, et al. 2009. Pengaruh Suhu dan Lama Penyangraian terhadap Sifat Fisik-Mekanis Biji Kopi Robusta. Makalah Bidang Teknik Produk Pangan.

Seminar Nasional dan Gelar Teknologi PERTETA.

Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. (2008). Klon-klon unggul kopi robusta dan beberapa pilihan komposisi klon berdasarkan kondisi lingkungan. Jember : Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.

Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. 2008. Klon-klon unggul kopi robusta dan beberapa pilihan komposisi klon berdasarkan kondisi lingkungan. Jember : Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.

Rahardjo, Pudji. 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta. Jakarta : Penebar Swadaya.

Rahardjo, Pudji. 2012. Panduan Budidaya dan Perolehan Kopu Arabika dan Robusta. Jakarta : Penebar Swadaya.

Rahayu. 2011. Evaluasi Daya Dukung Lahan Untuk Tanaman Pangan Pada Lahan Perkebunan Tembakau Rakyat Di Lereng Timur Gunung Sindoro. Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi. 8 (2): 67-72.

Santos, C dan Hernandez, T. 2006. Coffee Biotechnology. Brazilian Journal of Plant Physiology. 18 (1): 217-227.

Setiawan, H. 2017. Pengelolaan Lanskap Untuk Mengurangi Laju Erosi Lahan Tembakau Di Kawasan Timur Lereng

Soetriono. 2009. Strategi peningkatan daya saing agribisnis kopi robusta dengan model daya saing tree five. Paper presented at Seminar Nasional Peningkatan Daya Saing Agribisnis Berorientasi Kesejahteraan Petani 14 Oktober 2009. Bogor

Suhartini, Y dan Budiati, L. 2015. Evaluasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) di Daerah Aliran Sungai (DAS) Juwana pada Kawasan Gunung Muria Kabupaten Pati. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota. 11(1) : 117128.

Syah, H,. Yusmanizar,. dan Maulana, O. 2013. Karakteristik Fisik Bubuk Kopi Arabika Hasil Penggilingan Mekanis Dengan Penambahan Jagung dan Beras Ketan. Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia. 5(1) : 32-37.

Towaha, J et al. 2014. Pengaruh Elevasi dan Pengolahan Terhadap Kandungan Kimia dan Citarasa Kopi Robusta Lampung. J.TIDP 1 (1): 57-62.

Widjanarko. 2016. Modal Sosial Masyarakat Desa Rahtawu: Studi Kasus Pelestarian Hutan Muria Di Kabupaten Kudus. Jurnal Masyarakat dan Budaya. 18 (1) : 109 – 120.

Widjarnoko, M dan Wismar’ein, D. 2011. Identifikasi Sosial Potensi Ekowisata Berbasis Peran Masyarakat Lokal . Jurnal Psikologi Undip. 9 (1) : 33- 39.

Widodo, Wahyu Eko, et al. 2015. Kinerja Alsin Sangrai Kopi Tipe Fluidisasi dan Uji Kualitas Kopi Sangrai. Jurnal Teknologi Pertanian. Vol 16 (2) : 117-126.

Widyotomo, S dan Mulato, S. 2007. Kafein : Senyawa Penting pada Biji Kopi. Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.23(1):44-50.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Jurnal Bioterdidik Wahana Ekspresi Ilmiah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats

Creative Commons License
The copyright is reserved to The Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah that is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.