Prevalensi dan Intensitas Ektoparasit Pada Anjing Peliharaan (Canis familiaris) di Kalimantan Timur, Indonesia
Abstract
The closeness of a pet dog to humans is causes his health condition to need attention. One of parameter on dog health disorders is the presence of ectoparasites in the body. The purposes study were to know of ectoparasites are found in pet dog populations. The method used is a survey and directly collection of ectoparasites at 30 pet dogs. The results of study obtained are 4 species of ectoparasites that attack pet dogs are namely Ctenocephalides canis, Boophilus sp., Trichodectes canis and Rhipicephalus sanguineus. The prevalence of ectoparasites in the acquired pet dog population is Ctenocephalides canis which is 90%, Rhipicephalus sanguineus 67%, Trichodectes canis 57% and the lowest in Boophilus sp. 43.3%. The ectoparasites intensity in the pet dog population obtained was Trichodectes canis 22 ind/dog, Ctenocephalides canis 8 ind/dog, Rhipicephalus sanguineus 4 ind/dog and Boophilus sp. are 3 ind/dog.
Kedekatan anjing peliharaan dengan manusia menyebabkan kondisi kesehatannya perlu diperhatikan. Salah satu parameter gangguan kesehatan anjing adalah keberadaan ektoparasit dalam tubuh. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui ektoparasit yang ditemukan pada populasi anjing peliharaan. Metode yang digunakan adalah survei dan pengumpulan langsung ektoparasit pada 30 anjing peliharaan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah 4 spesies ektoparasit yang menyerang anjing peliharaan yaitu Ctenocephalides canis, Boophilus sp., Trichodectes canis dan Rhipicephalus sanguineus. Prevalensi ektoparasit pada populasi anjing peliharaan yang diperoleh adalah Ctenocephalides canis yang 90%, Rhipicephalus sanguineus 67%, Trichodectes canis 57% dan terendah di Boophilus sp. 43,3%. Intensitas ektoparasit pada populasi anjing peliharaan yang diperoleh adalah Trichodectes canis 22 ind/dog, Ctenocephalides canis 8 ind/dog, Rhipicephalus sanguineus 4 ind/dog dan Boophilus sp. adalah 3 ind/dog.
Kata kunci: anjing peliharaan, ektoparasit, Muara Badak
Full Text:
PDFReferences
Bahrami AM, Doosti A, Asbchin SA. 2012. Cat and Dogs Ectoparasite Infestations in Iran and Iraq Boarder Line Area. World Applied Sciences Journal. 18 (7): 884-889.
Bryson, N. R., I. G. Horak., E. W. Hon and J. P. Louw. 2000. Ectoparasites of Dogs Belonging To People In Resource Poor Communities in North West Province South Africa. Journal Veterinary. 21(3): 175-179.
Chee JH, Kwon JK, Cho HS, Cho KO, Lee YJ, Shin SS. 2008. A Survey of Ectoparasite Infestations in Stray Dogs of Gwang-ju City, Republic of Korea. Korean Journal of Parasitology 46 (1): 23-27.
Cuerden Adam. 2014. Trichodectes Canis(Dog Biting Louse). (Online). (http://eol.org/pages/ 4218912/, diakses pada 13 oktober 2018).
Currier RW, et al., 2011. Scabies in animals and humans: history, evolutionary perspectives, and modern clinical management. Ann NY Acad Sci. 1230:E50-60. (https://www.capcvet.org/ guidelines/ sarcoptic-mite/, diakses pada 25 Maret 2018).
Fraser, C. M., J. A. Bergeron, A. Mays and S. E. Aiello. 1991. The Merck Veterinary Manual. Ed ke-7. USA: Merck and Co Inc.
Gunandini, D. J. 2006. Caplak dan Sengkenit. Hama Permukiman Indonesia. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan IPB (UKPH).
Hasan, M., M. Abubakar., G. Muhammad., M. N. Khan and M. Hussain. 2012. Prevalence of Ticks Infestation (Rhipicephalus sangui-neus and Hyalomma anatolicum anatolicum) in Dogs in Punjab, Pakistan. Veterinaria italiana 48(1): 95-98
Matallah F, Benakhla A, Medjouel L, Matallah S.2012. Tick Infestation of Dogs and Prevalence of Canine Babesiosis in The North-East of Algeria; Area of El-Tarf. American-Eurasian Journal of Sustainable Agriculture. 6(3): 126– 134.
Mulya AC. 2017. Aspek Reproduksi Caplak Sapi Indonesia Rhipicephalus (Boophilus) microplus. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.
Nalitha FF, Muhatma R dan Muhammad A. 2016. Prevalensi Ektoparasit pada Populasi Anjing Peliharaan (Canis lupus familiaris) di Kota Payakumbuh. Riau. Skripsi. Riau: Universitas Riau.
Nasution A.Y.A. 2018. Kajian Parasitosis Pada Anjing Dan Kucing Peliharaan Yang Datang Ke Klinik Hewan Di Jakarta Utara. Bogor: IPB.
Priasdhika, G. 2014. Studi Infestasi Ektoparasit Pada Anjing Di Pondok Pengayom Satwa Jakarta. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Puri. K. M, Dahelmi dan Mairawita. 2014. Ectoparasite Species and Their Prevalence on Pet Dogs. Jurnal Biologi Universitas Andalas 3(3): 183-187.
Saputro, T. 2014. Makalah Penyakit Parasit Caplak. (http://www.ilmuternak.com/2014/03/makalah-penyakit-parasit-caplak_21.html, diakses pada 3 Mei 2018).
Soulsby EJC. 1982. Helminth, Antropods and Protozoa of Domesticated Animal. London (UK): Bailliere, Tindall, and Cassel Ltd.
Soviana, S dan Hadi, U.K. 2006. Pinjal. Hama Permukiman Indonesia. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan IPB (UKPH).
Starkey L and Stewart J. 2015. Feline Arthropods. Today Is Veterinary Practice. 59-64.
Sutrisna, C. 2015. Sebaran Infestasi Ektoparasit Pada Anjing Di Bandung. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Wiryana IKS, Damriyasa IM, Dharmawan NS, Arnawa KAA, Dianiyanti K, Harumna D. 2014. Kejadian Dermatosis yang Tinggi pada Anjing Jalanan di Bali. Journal of Veterinary. 15 (2): 217–220.
Yulanda, T.E. I. Dewiyanti, D, Aliza. 2017. Intensitas dan prevalensi ektoparasit pada kepiting bakau (Scylla serrata) di Desa Lubuk Damar, Kabupaten Aceh Tamiang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah. 2 (1): 80-88.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
The copyright is reserved to The Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah that is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.