Pendidikan Karakter dalam Latar Tempat pada Novel Dru dan Kisah Lima Kerajaan

Andina Meutia Hawa, Anne Pratiwi, Dyani Prades Pratiwi, Fakhria Nesa, Roma Kyo Kae Saniro, Armini Arbain

Sari


Dru dan Kisah Lima Kerajaan is a fantasy genre children's novel written by Clara Ng and illustrated by Renata Owen. This novel tells the story of Dru, a twelve-year-old girl who travels to the Negeri Lima Kerajaan. In her adventures, she meets several magical creatures and kings from every kingdom. These kings are Tanti Pala from Kerajaan Logam, Raja Aditsu from the Kota Pencuri, Raja Wrekodara from the Kerajaan Merah, Raja Parmadi from Desa Pahlawan, and Raja Nala from the Kota Hening. Apart from fantasy, the characterization of the five kings in the novel Dru dan Kisah Lima Kerjaan is adapted from the characters in the story of the Pandawa Lima. The five kingdoms in this novel have symbols that contain character education values, such as patience and determination in the Kerajaan Lima, honesty in the Kota Pencuri; sincerity and self-confidence in the Kerajaan Merah; kindness in the Desa Pahlawan; helpfulness, and second chances in Kampung Hening.

 

Dru dan Kisah Lima Kerajaan adalah novel anak bergenre fantasi yang ditulis oleh Clara Ng dan diilustrasikan Renata Owen. Novel ini mengisahkan tokoh Dru, seorang gadis berusia dua belas tahun yang bertualang ke Negeri Lima Kerajaan. Dalam petualangannya, ia bertemu dengan makhluk-makhuk ajaib serta raja-raja dari setiap kerajaan. Raja-raja tersebut adalah Tanti Pala dari Kerajaan Logam, Raja Aditsu dari Kota Pencuri, Raja Wrekodara dari Kerajaan Merah, Raja Parmadi dari Desa Pahlawan, dan Raja Nala dari Kota Hening. Selain fantasi, karakterisasi dari kelima raja dalam novel Dru dan Kisah Lima Kerajaan ini diadaptasi dari tokoh-tokoh yang terdapat dalam kisah Pandawa Lima. Kelima kerajaan dalam novel ini memiliki simbol-simbol yang mengandung nilai-nilai pendidikan karakter. Seperti sabar dan pantang menyerah di Kerajaan Logam; hati yang bersih di Kota Pencuri; ketulusan dan keyakinan diri di Kerajaan Merah; kebaikan hati di Desa Pahlawan; suka menolong dan kesempatan kedua di Kota Hening.

 

Kata kunci: sastra anak, nilai pendidikan karakter, simbolisme latar tempat, Dru dan Kisah Lima Kerajaan


Kata Kunci


sastra anak, nilai pendidikan karakter, simbolisme latar tempat, Dru dan Kisah Lima Kerajaan

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Anggraini, F. (2019). PENGAJARAN SASTRA ANAK DI SEKOLAH DASAR. PENTAS: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 5(2), 29–39.

Hayati, Y. (2015). Menuliskan (Kembali) Sastra Anak dalam Sejarah Sastra Indoesia. Sastra Kita: Kini, Dulu, Dan Nanti, 78–84.

Krissandi, A. D. S., Febriyanto, B., S, K. A. C., & Radityo, D. (2018). Sastra Anak: Media Pembelajaran Bahasa Anak (1st ed.). Bakul Buku Indonesia.

Kurniawan, H. (2009). Sastra Anak dalam Kajian Strukturalisme, Sosiologi, Semiotika, hingaa Penulisan Kreatif. Graham Ilmu.

Mursini. (2011). Apresiasi dan Pembelajaran Sastra Anak-anak. Ciptapustaka Media Prints.

Ng, C., & Owen, R. (2016). Dru dan Kisah Lima Kerajaan.

Nurgiyantoro, B. (2005). Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Gadjah Mada University Press.

Nurgiyantoro, B. (2013). Teori Pengkajian Fiksi. University Gajah Mada Press.

Nurgiyantoro, B. (2010). SASTRA ANAK DAN PEMBENTUKAN KARAKTER. Cakrawala Pendidikan.

Purnomowulan, N. R. (2016, May 28). PENULISAN SASTRA ANAK: SEDERHANA YANG TIDAK MUDAH. Seminar Nasional Sastra Anak ”Sastra Anak Dan Kreativitasnya”.

Udasmoro, W., Kusumayanti, D. D., & Heminninsih, N. (2012). Sastra Anak dan Pendidikan Karakter. Program Studi Sastra Prances Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada.

Winarni, R. (2014). Kajian Sastra Anak. Graha Ilmu.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.