MARGINALISASI PEREMPUAN DIBALIK PERKAWINAN DALAM NOVEL GADIS TANGSI KARYA SUPARTO BRATA

Berty Sri Handayani, Agus Hamdani

Sari


The novel "Gadis Tangsi" by Suparto Brata serves as the object of research discussing the restriction of women's sexuality through the institution of marriage. In this novel, women's mobility is deliberately limited and created to uphold male dominance. Feminist groups argue that literature effectively portrays and disseminates patriarchal ideologies, with literary interpretations predominantly influenced by the male perspective. Therefore, the "reading as a woman" approach is necessary to deconstruct readings centered on the male view of male-female relationships, particularly within the context of marriage. Through this approach, readers will encounter concrete depictions of women's actual conditions and gain an understanding of their bodily experiences. Ultimately, women who engage in this type of reading will be able to liberate themselves from the constraints that restrict their creativity and transform the existing patriarchal system.

 

Novel “Gadis Tangsi” karya Suparto Brata dijadikan sebagai objek penelitian yang membahas tentang pembatasan seksualitas perempuan melalui institusi perkawinan. Dalam novel ini, mobilitas perempuan sengaja dibatasi dan diciptakan untuk menjunjung dominasi laki-laki. Kelompok feminis berpendapat bahwa sastra secara efektif menggambarkan dan menyebarkan ideologi patriarki, dengan interpretasi sastra yang sebagian besar dipengaruhi oleh perspektif laki-laki. Oleh karena itu, pendekatan “membaca sebagai perempuan” diperlukan untuk mendekonstruksi bacaan yang berpusat pada pandangan laki-laki terhadap hubungan laki-laki dan perempuan, khususnya dalam konteks perkawinan. Melalui pendekatan ini, pembaca akan menemukan gambaran konkrit mengenai kondisi aktual perempuan dan mendapatkan pemahaman tentang pengalaman tubuhnya. Pada akhirnya, perempuan yang terlibat dalam jenis membaca ini akan mampu membebaskan diri dari kendala yang membatasi kreativitas mereka dan mengubah sistem patriarki yang ada.



Kata Kunci


Tangsi Girl Novel, Critical Discourse, Sara Mills

Teks Lengkap:

PDF (English)

Referensi


Chamamah-Soeratno, S. (2003). Penelitian Sastra: Tinjauan Tentang Teori dan Metode Sebuah Pengantar. Dalam Jabrohim (Ed.), Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita.

Brata, S. (2004). Gadis Tangsi. Jakarta: Kompas.

Handayani, T., & Sugiarti. (2002). Konsep dan Teknik Penelitian Gender. Malang: UMM Press.

Hartman, H. (1986). The Unhappy Marriage of Marxism and Feminism: Towards a More Progressive Union. Dalam Sargent, L. (Ed.), The Unhappy Marriage of Marxism and Feminism: A Debate on Class and Patriarchy. London: Pluto Press.

Hellwig, T. (2003). In the Shadow of Change: Citra Perempuan dalam Sastra Indonesia. Terjemahan R. I. Farikha. Depok: Desantara.

Showalter, E. (1989). Towards a Feminist Poetics. Dalam Davis, R. C. (Ed.), Contemporary Literary Criticism. London: Longman Inc.

Tong, R. P. (1998). Feminist Thought. Terjemahan A. P. Prabasworo. Yogyakarta: Jalasutra.

Showalter, E. (1981). Feminist Criticism in the Wilderness. Critical Inquiry, 8(2), 179-205.

Mohanty, C. T. (1988). Under Western Eyes: Feminist Scholarship and Colonial Discourses. Feminist Review, (30), 61-88.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.