PENERAPAN PENDEKATAN INTERPERSONAL KEPRIBADIAN HENRY MURRAY DALAM MENGATASI KORBAN BULLY

Risydah Fadilah, Siska Astria Br Ginting, Siti Aisyah, Siti Aisyah Br Purba

Sari


Henry Murray's theory, known as Murray's Need theory, can provide valuable insight into understanding the experiences of victims of bullying. This theory identifies various basic human needs and how these needs influence individual motivation and behavior. In the context of a bully victim, Murray's theory can provide insight into the internal drives that may be involved in a bully's experiences and reactions. In this theory, basic needs such as the need for affiliation, the need for power, and the need for achievement are relevant in understanding the experiences of victims of bullying. Victims of bullying may experience feelings of insecurity and a lack of need for affiliation that is being met due to experiences of bullying and social exclusion. They may also feel their power and control is threatened by bullying by others. The need for achievement can also be affected when the bully victim feels low self-esteem and has difficulty achieving academic or social achievements due to the effects of the bullying, uses a qualitative approach with a phenomenological study type. The purpose of this study is to describe and describe the phenomenon that is happening. Researchers conducted research on one of the female students at the UINSU-Medan MAL.



Teori Henry Murray, yang dikenal sebagai teori Kebutuhan Murray, dapat memberikan wawasan yang berharga dalam memahami pengalaman korban bully. Teori ini mengidentifikasi berbagai kebutuhan dasar manusia dan bagaimana kebutuhan-kebutuhan ini mempengaruhi motivasi dan perilaku individu. Dalam konteks korban bully, teori Murray dapat memberikan pemahaman tentang dorongan internal yang mungkin terlibat dalam pengalaman dan reaksi korban bully. Dalam teori ini, kebutuhan dasar seperti kebutuhan akan afiliasi, kebutuhan akan kekuasaan, dan kebutuhan akan pencapaian menjadi relevan dalam memahami pengalaman korban bully. Korban bully mungkin mengalami perasaan tidak aman dan kurangnya kebutuhan akan afiliasi yang terpenuhi karena pengalaman intimidasi dan pengucilan sosial. Mereka mungkin juga merasa kekuasaan dan kendali mereka terancam oleh tindakan bully yang dilakukan oleh orang lain. Kebutuhan akan pencapaian juga bisa terpengaruh ketika korban bully merasa rendah diri dan memiliki kesulitan dalam mencapai prestasi akademik atau sosial karena efek dari bully., menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi fenomenologis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan mendeskripsikan fenomena yang sedang terjadi. Peneliti melakukan penelitian terhadap salah satu siswi di MAL UINSU-Medan.


Keywords: Approach; Personality Henry Murray; Bully Victim.



Kata Kunci


Approach; Personality Henry Murray; Bully Victim.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Ali Sayuthi. n.d. Metodologi Penelitian Agama Pendekatan Teori Dan Praktek. 2012th ed. Jakarta: Rajawali Pers.

Alwisol, A. (2004). Psikologi kepribadian. Malang: Universitas Muhammyadiah Malang.

Alwisol. (2022). Psikologi Kepribadian EdisiRevisi. Malang: UMM Press.

Goodwin, D. (2009). Strategis To Deal Bullying (Strategi Mengatasi Bullying) . Alih bahasa: Cicilia Eva Graddiplsc., M.Psi. Wellington Australia: Kidsrearch Inc.

Kriswanto, Clara. 2005. Keluarga Permata Hatiku. Jakarta: Jagadnita Publishing Kencana Prenada Media Group.

Murray, H. A. 1938. Explorations in Personality. New York: Oxford University Press.

Naisaban, L. (2004). Para psikolog terkemuka dunia: Riwayat hidup, pokok pikiran, dan karya. Grasindo.

Rigby, Ken. (1994). Psychosocial functioning in families of australian adolescent schoolchildren involved in bully/victim problem. Journal of Family Therapy, 16.

Riyanta, K. B. Perkembangan Teori Hubungan Interpersonal Dari Sullivan Hingga Golleman. Ikip PGRI Wates.

Rosyidi, H. (2012). Psikologi kepribadian: paradigma psikoanalisa.

Sugiyono. n.d. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Vol. 3. 2018th ed. Bandung: Alfabeta.

Wiyani & Ardy (2012). Save Our Children From School Bullying. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Coloroso, Barbara. (2007). Stop Bullying: Memutus Rantai Kekerasan Anak dari Prasekolah hingga SMU. Diterjemahkan oleh: Santi Indra Astuti. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta.

Riauskina, I.I., Djuwita, R., dan Soesetio, S.R. (2005). “Gencet-gencetan” dimata siswa/siswi kelas 1 SMA: Naskah kognitif tentang arti, scenario, dan dampak “gencet-gencetan”. Jurnal Psikologi Sosial, 12(01), 1-13.

Salsabiela, Wardha 2010. Hubungan Antara Pola Asuh Authoritative Orang tua Dengan Empati Anak Pada Bystander Bullying. Yogyakarta: Universitas Gajahmada.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.