CAMPUR KODE DALAM NASKAH DRAMA ARUK GUGAT DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA
Sari
The problems in this research are code-mixing existing in the drama script of Aruk Gugat and its implication on Indonesian language learning at senior high school. This research used the descriptive qualitative method. The data are taken from the dialogue in the drama script of Aruk Gugat. The research result shows that 32 codes are mixing in the drama script of Aruk Gugat, by Iswandi Pratama, which includes five of six kinds of code-mixing proposed by Suwito. The kinds of code-mixing are word, phrase, repeating words, idiom or expression, and clause. The 24 codes mixing of words are found in total: 7 data in Javanese, 2 data in Lampungnese, 11 data in English, and 4 data in Arabic. In form of the phrase, 3 data in English are found. A datum in Javanese is found in form of repeating word. Moreover, a datum of idiom and 3 data of clause are found in English. The result of this research is also implicated as the media and the sources for teaching the Indonesian language at the eleventh grade of senior high school with drama as the specific material.
Masalah dalam penelitian ini ialah campur kode yang terdapat dalam naskah drama Aruk Gugat dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Sumber data diambil dari dialog tokoh yang terdapat dalam naskah drama Aruk Gugat. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 32 campur kode dalam naskah drama Aruk Gugat karya Iswadi Pratama yang meliputi lima bentuk campur kode dari enam bentuk campur kode menurut Suwito. Campur kode yang ditemukan berupa campur kode kata, frasa, pengulangan kata, idiom atau ungkapan, dan klausa. Ditemukan campur kode bentuk kata sebanyak 24 data diantaranya 7 data berbahasa Jawa, 2 data berbahasa Lampung, 11 data berbahasa Inggris dan 4 data berbahasa Arab. Bentuk campur kode berupa frasa sebanyak 3 data berbahasa Inggris. Bentuk campur kode berupa pengulangan kata sebanyak 1 data berbahasa Jawa. Bentuk campur kode berupa idiom sebanyak 1 data berbahasa Inggris, dan bentuk campur kode berupa klausa sebanyak 3 data berbahasa Inggris. Hasil penelitian ini juga diimplikasikan sebagai media dan sumber belajar untuk pembelajaran bahasa Indonesia materi teks drama kelas XI SMA.
Keyword: code-mixing, Indonesian language learning at senior high school
DOI: http://dx.doi.org/10.23960/Kata.v9.i2.202102
Referensi
AR, S., & Damaianti, V. (2016). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Chaer, A. (2010). Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Hasanuddin. (2009). Drama Karya dalam Dua Dimensi. Bandung: Angkasa.
Nurhayati, E. (2019). Cipta Kreatif Karya Sastra. Bandung: Yrama Widya Tim.