Kesantunan imperatif guru bahasa Indonesia dalam interaksi kelas
Abstract
Kesantunan merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi, termasuk interaksi antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk kesantuan imperative oleh guru terhadap siswa dalam interaksi kelas. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian pragmatik. Data penelitian ini berupa tuturan guru Bahasa Indonesia MA Al-Irtiqo Malang yang mengandung kalimat kesantunan imperatif linguistik dan pragmatik. Sumber data adalah tuturan lisan guru Bahasa Indonesia di MA dalam proses pembelajaran di kelas. Teknik pengumpulan data yang digunakan penelitian ini adalah (1) teknik simak bebas libat cakap, (2) teknik rekam, dan (3) teknik catat. Teknik analisis data yang digunakan penelitian ini secara garis besar meliputi tiga langkah, yaitu (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) klasifikasi serta penarikan simpulan. Hasil penelitian ini guru menggunakan kesantunan linguistik imperatif dan kesantunan pragmatik imperatif. Kesantunan linguistik ditandai dengan ungkapan penanda kesantunan tolong, ayo, coba dan silakan. Kesantunan pragmatik dibagi menjadi dua, yaitu tuturan deklaratif dan tuturan interogatif. Tuturan pragmatik deklaratif yang digunakan guru antara lain suruhan, ajakan dan larangan, sedangkan tuturan pragmatik interogatif antara lain perintah dan larangan.
Full Text:
PDFReferences
Anggraini, B. 2005. Faktor-Faktor Penanda Kesantunan Tuturan Imperatif dalam Bahasa Jawa Dialek Surabaya: Analisis Pragmatik. Jurnal Humaniora. 17 (1), 67-77. Dari https://jurnal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora.
Brinc, I. 2004. The Pragmatics of Imperative and Declarative Pointing. LAVOISIER Cognitive Science Quarterly. 3 (4). 429-446. Dari https://www.researchgate.net
Gunadi, A. A. 2017. Pengaruh Lingkungan Sosial Terhadap Imajinasi Anak. Jurnal Refleksi Edukatika. 7 (2), 95-101. Dari http://jurnal.umk.ac.id
Hanafi, M., dkk. 2014. The representation of imperative politeness in academic discourse at STKIP Muhammadiyah Sidenreng Rappang (Sociopragmatic Study). International Journal of Enhanced Research in Science Technology & Engineering. 3 (6), 87-90. Dari https://pdfs.semanticscholar.org
Kridalaksana, Harimurti. 2011. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utamaa
Laptante, D. & Ambady, N. 2003. On How Things Are Said Voice Tone, Voice Intensity, Verbal Content, And Perceptions Of Politeness. Journal Of Language And Social Psychology (Hardvard University). 22 (4), 434-441. Dari https://web.stanford.edu
Moeliono, Anton M dan Soenjono Dardjowidjoyo . 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Nunn, R. 2006. The Pragmatics of Cooperation and Relevance for Teaching and Learning. The Linguistics Journal. 1 (1), 5-16. Dari https://www.linguistics-journal.com
Rahardi, K. 1999. Imperatif dalam Bahasa Indonesia: Penanda-penanda Kesantunan Linguistik. Humaniora. 11 (2), 16-23. Dari https://jurnal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/view/658/506
, Kunjana. 2005. Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
, Kunjana. 2009. Sosiopragmatik. Jakarta: Erlangga.
Rica, YDOTK & Yapılarında KNS. 2015. Politeness Strategies Used By L2 Turkish Speakers In Making Requests. International Journal of Language Academy. 3 (4), 270-294. Dari http://www.ijla.net/Makaleler
Sudjalil & Gigit M. Strategi Imperatif Verbal Guru Dalam Penanaman Nilai Karakter pada Siswa SMA Unggulan di Malang. Linguistika. 24 (46), 15-26. Dari https://media.neliti.com/media/publications
Wenzen, N. 2016. Kalimat Imperatif dalamm Film SPY Karya Paul Feig. Jurnal Elektronik Fakultas Sastra Universitas Sam Ratulangi. 4 (5), 1-14. Dari https://ejournal.unsrat.ac.id
Worotikan, F. 2015. Kalimat Imperatif Dalam Film The Great Gatsby (Suatu Analisis Sintaksis). Jurnal Elektronik Fakultas Sastra Universitas Sam Ratulangi. 3 (1), 1-15. Dari https://ejournal.unsrat.ac.id
Refbacks
- There are currently no refbacks.
##submission.license.cc.by-sa4.footer##
View My Stats