EKSISTENSI TIGA TOKOH SAMPAR DALAM MENGHADAPI ABSURDITAS

Iqbal Hilal

Abstract


Sampar merupakan judul novel karya Albert Camus yang di dalamnya menunjukkan berbagai potret manusia yang bereaksi terhadap kemalangan karena mewabahnya penyakit sampar di kota Oran, Aljazair, koloni Perancis. Kota itu dilukiskan: kering, tiada pepohonan, tidak berkeistimewaan apa-apa. Dengan pelukisan itu, Camus merefleksikan kehidupan yang monoton, tanpa jiwa.. Wabah sampar telah mengakibatkan kesadaran manusia akan lingkungan dan kondisinya sendiri yang malang. Hal ini terpancar dari tiga tokoh novel tersebut, yaitu tokoh Rieux, Paneloux, dan Cottard. Semua tokoh yang dikaji menunjukkan keberadaan yang absurd. Mereka menghadapi keabsurditasan yang berbentuk penderitaan, keterasingan, kegagalan, dan kematian dengan cara yang berbeda sesuai dengan visinya. Orang-orang mulai menyadari arti kecemasan, kebingungan, dan kematian yang diakibatkan oleh penyakit, keterpisahan dengan sanak saudara, dan rasa keterkungkungan dalam kota yang tertutup. Kematian adalah lambang yang paling pasti. Kematian adalah misteri, sesuatu yang paling absurd.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




View My Stats