UANG JAPUIK DALAM ADAT PERKAWINAN PADANG PARIAMAN DI BANDAR LAMPUNG

Ririanty Yunita, Syaiful M Syaiful M, Muhammad Basri

Abstract


Abstract: Uang Japuik In Padang Pariaman’s Traditional Marriage In Bandar Lampung.
Based on the research question, "how people's perceptions of Padang Pariaman overseas in
Bandar Lampung on uang japuik in Padang Pariaman’s traditional wedding in Bandar
Lampung?" Therefore, this study aimed to find out the perceptions of people of Padang
Pariaman overseas. The method used in this research is descriptive method. Data collection
technique using inquiry, interview and literature. while data analysis techniques are qualitative
data analysis techniques. Based on data obtained from 92 respondents, obtained respondents
who included in the category of low perceptions about uang japuik were 7 respondents or 8%.
This respondent have a negative perception about uang japuik. And 85 respondents or 92% of
respondents included in the high category in perceiving uang japuik. So it can be concluded that
the perceptions of people of Padang Pariaman overseas about uang japuik in padang pariaman’s
traditional wedding in Bandar Lampung, were positive.
keywords : uang japuik, perception, Bandar Lampung
Abstrak: Uang Japuik Dalam Adat Perkawinan Padang Pariaman Di Bandar Lampung.
Berdasarkan rumusan masalah, yaitu “bagaimanakah persepsi orang-orang Padang Pariaman
perantauan di Bandar Lampung tentang uang japuik dalam adat perkawinan Padang Pariaman di
Bandar Lampung?” Maka, penelitian ini ditujukan untuk mencari tahu persepsi orang-orang
Padang Pariaman perantauan di Bandar Lampung tentang uang japuik dalam adat perkawinan
Padang Pariaman di Bandar Lampung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif. Teknik pengumpulan datanya menggunakan angket, wawancara dan
kepustakaan sedangkan teknik analisis datanya merupakan teknik analisis data kualitatif.
Berdasarkan hasil pembahasan, dari 92 responden dalam penelitian ini, sebanyak 7 responden
atau 8%, responden mempunyai persepsi negatif mengenai uang japuik. Mereka mempunyai
persepsi yang berbentuk negatif mengenai tradisi ini. Sebanyak 85 responden atau 92%
responden dari 92 responden termasuk dalam kategori tinggi dalam mempersepsikan uang
japuik. Responden ini mempunyai persepsi berbentuk positif mengenai uang japuik. Jadi dapat
disimpulkan persepsi para perantau asal kabupaten Padang Pariaman mengenai tradisi
pemberian uang japuik dalam adat perkawinan Padang Pariaman di kota Bandar Lampung,
termasuk persepsi positif.
kata kunci : uang japuik, persepsi, Bandar Lampung

Full Text:

PDF

References


Arief Sukadi Sudiman. 1990. Metode dan

Analisis Penelitian Mencari Hubungan.

Jakarta : Erlangga.

Azwar, Welhendri. 2001. Matrilokal dan

Status Perempuan Dalam Tradisi

Bajapuik. Yogyakarta :

Galang Press.

Hakimy, H. Idrus. 2001. Rangkaian Mustika

Adat Basandi Syarak di Minangkabau.

Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Hutapea, Thoha. 2006. Kompetensi Plus.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Koenjaraningrat.2002.Pengantar Ilmu

Antropologi. Jakarta:

Rineka Cipta.

Mar’at. 1991. Sikap Manusia Perubahan

Pengukurannya. Yogyakarta:

Liberty.

Nawawi, Hadari.1983.Metode Penelitian

Bidang Sosial.Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.

Nazir, Mohamad, 1999, Metode Penelitian,

Ghalia Indonesia : Jakarta.

Sarlito Wirawan.1995.Psikologi

Lingkungan.Jalarta : PT. Grasindo.

Silalahi, Ramot. 2000. Pola Hubungan

Kekerabatan Masyarakat Padang

Pariaman Dalam Upacara Perkawinan.

Padang : Balai Kajian Sejarah dan Nilai

Tradisional Padang.

Sugiyono.2008.Metode Penelitian Kuantitatif

Kualitatif dan R & D.Bandung:

Alfabeta.

Usman, Husani dan Purnomo Setiadi

Akbar.2008. Metodologi Penelitian

Sosial. Jakarta : Bumi Aksara.

Pemerintah Kota Bandar Lampung. 2012.

Profil Daerah Kota Bandar Lampung.

(Online),

(http://bandarlampungkota.go.id/

diakses tanggal 26 april 2012).

Wawancara dengan Ketua PKDP Kota

Bandar Lampung, Bapak Herman

Nofri Hossen, 12 April 2012, 13

Februari 2012.

Wawancara dengan Sekretaris Umum KBSB

Provinsi Lampung, Bapak Rafles

Zaman, 18 Mei 2012.

Wawancara dengan Ibu Suhermita dari Bundo

Kanduang, hari Jum’at 23 Juni 2012.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.