Bentang Alam Pada Sarana Pertahanan Jepang di Palembang Tahun 1942-1945

Atikah Rahmawati, Ali Imron, Yustina Sri Ekwandari

Abstract


The purpose of research is to determine the types and functions of defense facilities built by the Japanese in Palembang in 1942-1945, seen from the landscape around the area where the facilities were built. This research uses historical research methods with literature data collection techniques, interviews, and observations. The results of the analysis and discussion show that the Japanese defense facilities studied are type of layer of defense facilities from the lowlands to the highlands. This is consistent with the landscape in Palembang so that both natural and man-made defenses are mutually utilized. The function of the defense facility are as a surveillance area and the base of defense and protection of the Japanese army from enemy attacks.

Tujuan penelitian untuk mengetahui jenis dan fungsi sarana pertahanan yang dibangun oleh Jepang di Palembang tahun 1942-1945 dilihat dari bentang alam sekitar wilayah berdirinya sarana. Penelitian ini menggunakan metode penelitian historis dengan teknik pengumpulan data kepustakaan, wawancara, dan observasi. Hasil analisis dan pembahasan menunjukkan bahwa sarana pertahanan Jepang yang diteliti merupakan jenis lapis sarana pertahanan dataran rendah sampai dataran tinggi. Hal ini sejalan dengan bentang alam di Palembang sehingga baik pertahanan alam maupun pertahanan buatan manusia saling dimanfaatkan dengan baik. Adapun fungsi dari sarana pertahanan tersebut ialah sebagai tempat pengintai serta basis pertahanan dan perlindungan tentara Jepang dari serangan musuh.

Kata kunci: bentang alam, palembang, sarana pertahanan jepang


Full Text:

PDF

References


Abdurahman, D. (2007). Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Chawari, M. (2013). Laporan Penelitian Arkeologi Sarana Pertahanan Jepang Pada Masa Perang Dunia Ke II (Tahap IV). Yogyakarta: Balai Arkeologi.

Hanafiah, D. (1998). Sejarah Perkembangan Pemerintahan Kotamadya Daerah Tingkat II Palembang. Palembang: Pemerintahan Kotamadya Daerah Tingkat II Palembang.

Hasan, M. I. (2002). Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Bogor: Ghalia Indonesia.

Herdiansyah, H. (2011) Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Salemba Humanika.

Irwanto, D. (2010). Venesia Dari Timur: Memaknai Produksi dan Reproduksi Simbolik Kota Palembang dari Kolonial sampai Pascakolonial. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Jordan, D. (2015). Kronologi Perang Dunia II. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Koestoro, B. (2006). Strategi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Surabaya: Yayasan Kampusina.

Nasution. (1996). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.

Nawawi, H. (1993). Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Notosusanto, N. (1984). Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer. Jakarta: Inti Idayo Press.

Perwiranegara, A. R. (1987). Peta dan Gyugun Cikal Bakal TNI. Jakarta: YAPETA.

Riyad Nes, M. (2018). Topologi Instalasi Militer Jepang Di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Jambi: Pustaka Universtias Jambi.

Subagyo, Joko P. (2006). Metode Penelitian : Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

RRI Pusdatin, (2011): 127-128. 149732657106 BAB IV PALEMBANG.pdf Berkas di unduh pada hari Jum’at, 15 Maret 2019.

Widodo, S. (2010). Laporan Ringkas Penelitian Sarana Pertahanan Jepang Pada Masa Perang Dunia Ke II (Tahap I). Yogyakarta: EHPA Intern Balai Arkeologi.

Zed, M. (2003). Kepialangan Politik dan Revolusi: Palembang 1900-1950. Jakarta: LP3ES.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.